-->

Teknologi Passive Design Menjadikan Rumah Terasa Sejuk Meski Tanpa AC

Dengan menerapkan sebuah teknologi yang sederhana dan "kuno", teknologi passive design ternyata bisa menjadikan rumah akan terasa sejuk,meskipun anda tidak memasang dan menggunakan AC alias Air Conditioner.

Meledaknya peningkatan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan menjadikan pemukiman yang makin berjejal . Hal ini begitu jelas terlihat diwilayah perkotaan. Dimana bangunan-bangunan rumah ( atau tempat tinggal ) dibangun “secara asal dan sekenanya” saja. Tanpa memperhatikan seperti apa iklim yang ada di Indonesia.

Bahkan di lokasi perumahan sekalipun.
Dimana, akibat tingginya permintaan, maka tata letak bangunan ( pada perumahan ) rata-rata dibuat berimpit berdempetan. Kurang memperhatikan adanya kelancaran sirkulasi udara.
Padahal sebuah bangunan perumahan yang dibangun lebih terstruktur dan terencana semestinya juga memperhatikan faktor kenyamanan para penghuninya.
Imbasnya sangat jelas, para penghuni rumah akan merasa tidak nyaman, panas dan gerah.
Sebab Indonesia memang merupakan negara katulistiwa yang beriklim tropis, sehingga begitu kaya dengan sinar matahari.

Maka, ketika dengan ketiadaan sirkulasi udara yang mencukupi, rasa panas dan gerah akan sangat terasa.
Solusi yang paling umum dilakukan adalah pasang AC di rumah.
Masalahnya adalah, mungkin, tidak semua keluarga yang mampu membeli dan memasang AC di rumahnya.

Sebenarnya ada sebuah solusi yang sangat sederhana untuk mengatasi rasa gerah dalam rumah. Yang bahkan cara tersebut sangat mudah dan murah untuk dilakukan.

Bisa diperhatikan sebuah “kearifan lokal” pada masyarakat tradisional ketika mereka membangun rumah.Rumah-rumah jaman dulu umumnya mempunyai ruang ( space ) yang agak terpisah dengan bangunan lainnya.
Dan yang terlihat paling mencolok adalah, pada umumnya rumah-rumah tradisional memiliki saluran ventilasi yang sangat memadai serta memiliki bangunan yang cukup tinggi.
Dan sedikit menggunakan beton.
Terlebih lagi jika melihat bangunan-bangunan peninggalan Belanda.

Meski berupa bangunan beton, rata-rata memiliki daun pintu dan jendela yang besar-besar. Langit-langit bangunan juga sangat tinggi.
Dengan demikian, rumah-rumah yang seperti ini akan menciptakan suasana dan rasa yang sejuk bebas panas dan gerah, meski tanpa menggunakan pendingin ruang atau AC di dalamnya.
Bandingkan sendiri dengan bangunan perumahan ( modern) saat ini.
Untuk itulah agar rumah terasa sejuk, bebas dari rasa panas dan gerah, anda bisa menerapkan sebuah teknologi yang dinamakan Passive Design, sebagaimana yang dilontarkan oleh Arsitek Ahmad Juhara.
Meski terdengar sangat canggih, teknologi Pasif Design ini pada aplikasinya ternyata sangat sederhana. Bahkan sangat mudah dan murah untuk dilakukan.

Untuk Bisa Menjadikan Rumah Terasa Sejuk Meski Tanpa Menggunakan AC, ada 3 langkah utama dalam menerapkan teknologi passive design ini pada saat membangun rumah, yaitu :

1. Hindari adanya pancaran sinar matahari secara langsung ke dalam ruangan rumah.
Hal ini bisa dilakukan dengan membuat tepas atap yang cukup besar. Gunanya adalah untuk meminimalkan bagian dalam rumah terpapar sinar matahari langsung.

2. Buatlah ventilasi silang (cross ventilation).
Dengan menggunakan ventilasi silang, maka aliran udara dari luar akan bersirkulasi mengalir dengan lancar ke dalam ruangan rumah. Ketika ruangan dalam rumah terdapat banyak aliran udara, maka secara otomatis ruangan akan menjadi relatif lebih sejuk.

3. Perhatikan jalur lintasan matahari.
Semua orang pasti tahu jika matahari mempunyai jalur lintasan dari timur ke barat.
Maksudnya adalah ketika membangun sebuah rumah sebaiknya hindari untuk membuat bukaan rumah di jalur yang tepat dilewati matahari, khususnya di sebelah barat.
Pasalnya, matahari sore dapat membuat ruangan dalam rumah terasa lebih gerah saat malam hari.
Itulah sebabnya jika diperhatikan, rumah-rumah tradisional rata-rata menghadap ke selatan atau ke arah utara.
Simak juga :

You may like these posts