-->

Binatang Ini Tetap Hidup Meski Tanpa Kepala. Ini Rahasianya

Tahukah anda, jika ternyata ada binatang yang tetap mampu hidup meski sudah tidak punya kepala ? Lalu, Bagaimana dan apa rahasianya ?

Bagi mahluk hidup pada umumnya - terkecuali tumbuhan – kepala merupakan salah satu organ tubuh yang penting dan vital. Sebab sesuai namanya – kepala - organ ini akan “mengepalai” , mengatur organ tubuh yang lainnya, sebab di dalam kepala terdapat otak.
Ketika suatu mahluk hidup, sudah tidak memiliki kepala, maka hampir dapat dipastikan mahluk hidup tersebut akan segera tewas.
Itulah sebabnya pula, cara terbaik untuk mengakhiri binatang adalah dengan menyembelihnya atau memisahkan bagian tubuh dengan kepalanya.
Simak juga :

Namun ternyata, ada satu binatang yang mampu bertahan hidup meski tanpa kepala.
Anda pasti tahu kecoa bukan ?

Binatang yang bagi sebagian orang menjijikkan, karena hidupnya di tempat-tempat kotor ini, ternyata memiliki keistimewaan dan kelebihan tersendiri.

Sebab ternyata Kecoa ini mampu bertahan hidup meski kepalanya diputus, dipenggal alias tanpa kepala. Bahkan dengan kemampuan hidupnya yang begitu luar biasa, kecoa masih mampu bertahan hidup selama sekitar 9 hari sampai 1 bulan , meski kepalanya telah terpisah dan tidak lagi berada pada tubuhnya.

Mengapa Kecoa mampu bertahan hidup meski tanpa kepala. Ini Rahasianya

Tidak seperti manusia atau binatang lain yang mengontrol fungsi hidupnya melalui kepala, seperti : bernafas, makan, mengatur system gerak tubuh dan darah, dan sebagainya , maka tidak demikian halnya dengan binatang kecoa.

Sebagaimana keterangan dari Joseph Kunkel seorang biochemist dari University of Masschusetts, menyatakan bahwa kecoa tidak memiliki jaringan pembuluh darah seperti manusia, atau pembuluh darah kapiler kecil yang membutuhkan tekanan darah untuk mengalirnya darah.
Itu artinya kecoa tidak mempunyai tekanan darah seperti manusia atau binatang lainnya.

Binatang serangga menjijikkan ini bernafas melalui saluran atau lubang kecil yang terdapat di setiap bagian tubuhnya. Dan hebatnya proses bernafas dan system aliran darah yang mengangkut oksigen keseluruh tubuh tidak dikontrol melalui otak kecoa.

Selain itu Kecoa termasuk binatang poikilotherms atau hewan berdarah dingin, dimana serangga ini hanya membutuhkan lebih sedikit makanan jika dibandingkan manusia.

Itulah sebabnya ketika kepala kecoa dipotong atau terpotong, serangga ini tidak mati.
"Setelah anda memotong kepala mereka, leher mereka akan tertutupi semacam gumpalan, sehingga tidak akan ada pendarahan," kata Kunkel.
"Selama predator tidak memakan mereka, mereka hanya perlu diam saja, kecuali mereka terinfeksi jamur atau bakteri atau virus, mereka akan mati."
"Serangga ini dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu dengan hanya makan sehari." papar Kunkel lebih lanjut.

Apa yang menyebabkan kecoa akhirnya tetap mati ?

Meskipun memiliki daya tahan tubuh yang begitu luar biasa – tetap hidup tanpa kepala, kecoa –sebagaimana mahluk hidup lainnya – tetap tetap butuh makanan, sebab sebagai makhluk ( yang masih ) hidup, serangga ini harus tetap melakukan metabolisme dan siklus hidupnya.

Masalahnya adalah, karena sudah tidak memiliki kepala maka kecoa tidak bisa lagi makan. Meski ia bisa makan (cadangan) dari dalam tubuhnya sendiri, suatu saat makanan cadangan tersebut akan habis.
Dan ketika hal itu terjadi maka kecoa pun akhirnya mati.
Karena itu, ketika kecoa sudah tidak memiliki kepala, biasanya akan mati setelah sekitar satu bulan. Sebab cadangan makanan dalam tubuhnya telah habis.
Dan sebab kecoa hanya mampu bertahan hidup tanpa makan selama 30-an hari.

Jadi kecoa yang tidak memiliki kepala bukannya mati karena tanpa kepala, melainkan karena kelaparan.

Lihat juga :

You may like these posts