-->

Cara Mudah Membedakan Ciri Kikil Yang Mengandung Formalin

Belakangan ini masalah kikil tiba-tiba menyeruak ke permukaan. Di berbagai media elektronik, gencar diberitakan tentang masalah kikil ini, seolah tidak mau kalah dengan topik berita yang lagi HOT. Mulai dari ISIS, sampai masalah Germanwings yang menurut penyidikan terakhir memang sengaja dijatuhkan oleh ko-pilotnya.
Sedangkan pada kikil sengaja dipalsukan oleh produsennya.

Awalnya, kikil yang beredar di pasaran di tengarai merupakan kikil-kikil yang tidak layak konsumsi. Sehingga pada waktu itu dilakukan penggerebegan pada pabrik yang memproduksinya.
Baru saja masalah kikil yang tidak layak konsumsi ini agak reda, muncul masalah kikil yang lainnya.
Sebab para produsen kikil masih juga “nakal”.

Mereka punya cara agar kikil-kikil yang diproduksinya bisa awet, bertahan lebih lama. Yaitu dengan mengewetkannya menggunakan Formalin.

Padahal Formalin – yang sering digunakan sebagai bahan pengawet mayat ini – merupakan salah satu bahan kimia yang dilarang digunakan untuk bahan makanan dan atau bahan yang dikonsumsi.

Sudah tidak perlu diuraikan panjang lebar lagi tentang apa dampak negatif dari Formalin, seandainya bahan kimia yang “keras” ini masuk ke dalam tubuh.
Lha, wong baru terhirup uapnya dalam jumlah yang cukup banyak saja sudah bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, sampai pingsan.
Apalagi sampai ngendon dalam tubuh.
Dalam jumlah tertentu organ bagian dalam tubuh bisa “jebol”.

Maraknya peredaran kikil ber-Formalin ini tentu saja dirasa sangat mengkhawatirkan dan merugikan. Para pedagang – terutama pedagang makanan merasa rugi karena omzetnya langsung menurun dengan drastis. Sedangkan konsumen pembeli menjadi takut untuk mengkonsumsi makanan yang berbahan dasar kikil ini.

Nah, agar anda terhindar dari mengkonsumsi kikil yang tidak sehat ini, ada baiknya untuk mengetahui cara mudah dan cepat mengetahui ciri Kikil yang berformalin.

Kikil yang telah di-tretament dengan menggunakan Formalin, biasanya memilki ciri-ciri sebagai berikut :



1. Tekstur kikil lebih kenyal

Bila dibanding dengan kikil biasa, kikil yang berformalin umumnya memiliki tekstur yang lebih terasa kenyal dan agak kaku.

2. Warna kikil terlihat lebih pucat atau lebih putih

Warna kikil yang berformalin umumnya juga lebih pucat atau lebih putih, bila dibandingkan dengan kikil yang normal.

3. Kikil tidak dihinggapi lalat

Ciri yang ketiga, jika pada kikil yang normal jika ditempatkan di tempat terbuka, umumnya akan mengundang dan dihinggapi lalat. Tetapi tidak pada kikil yang berformalin.
Dengan adanya Formalin lalat tidak berani menghinggapi kikil ini ( bayangkan saja, lalat saja sampai tidak berani hinggap...)

4. Kikil tidak berbau amis

Kikil yang berformalin baunya juga tidak amis. Kandungan formalin dalam kikil bisa mereduksi bau amis yang seharusnya timbul.

5. Kikil tercium bau Formalin saat dimasak

Formalin termasuk golongan bahan kimia yang mudah menguap ( volatile ).
Karena itu ketika terkena panas, seperti saat di masak maka kandungan Formalin dalam bahan ( kikil ) dapat terbebaskan dan menguap ke udara. Dan bau ini akan dapat dengan mudah tercium, karena bau formalin memang terasa menusuk di hidung.
Bahkan jika pemberian Formalin terlalu banyak, belum dimasakpun bau Formalinnya sudah dapat tercium.

6. Kikil lebih awet, tidak mudah berubah tekstur dan warnanya

Dengan adanya Formalin dalam kikil, maka kikil dapat menjadi lebih awet. Meski ditaruh di tempat terbuka sampai 2 hari, kikil yang berformalin tidak akan berubah tekstur, warna sampai baunya.
Sedangkan kikil yang normal pasti sudah berubah.

Itulah beberapa cara mudah dan cepat yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri atau tanda-tanda kikil yang berformalin. Mengingat adanya produsen yang nakal, sampai hari ini, akan lebih baik jika, kita sebagai konsumen lebih berhati-hati.
Disarankan menyimak juga :

You may like these posts