-->

Hukum Apa Yang Berlaku Di Galaksi Di Luar Bumi ?

Telah diketahui, disamping bumi serta planet-planet dan galaksi di sekitar bumi masih ada milyaran planet-planet lain di alam semesta.

Pertanyaannya adalah, apakah dari sekian milyar planet yang ada di alam semesta ini memiliki hukum yang sama ?

Sebab diketahui pula jika antara bumi dan planet-planet yang berada pada sistem orbit tata surya ( matahari ) memiliki perilaku yang berbeda.
Sebagai contoh sederhana, 1 hari di bumi tidaklah sama lamanya dengan satu hari di planet pluto, misalnya. Bahkan dari planet-planet yang mengitari sistem tata surya ada juga planet yang orbitnya justru berlawanan dengan orbit pada umumnya.

Sehingga “ketidaksamaan” dulu ini pernah diilustrasikan pada sebuah komik fiksi, Storm. Yang menggambarkan adanya sebuah dunia terbalik. Dimana gravitasi pada suatu planet sangat berbeda dengan bumi. Sehingga orang-orang hidup mengambang di angkasa ( termasuk bangunannya ), bukan menginjak tanah, seperti di bumi.

Namun timbul pula pertanyaan kontradiktif lainnya, jika mempunyai hukum tidak sama, alam semesta tentu hancur binasa. Sebab masing-masing akan mengikuti hukumnya sendiri-sendiri.
Ibaratnya, sebuah aturan berlalu lintas di jalan raya, jika satu kendaraan mengikuti hukum harus berjalan di kanan, sedang lainnya mengikuti aturan berjalan di kiri, tentunya kendaraan tersebut akan bertabrakan semua.

Bagi yang muslim, pertanyaan ini sebenarnya sudah dijawab dengan jelas dan tuntas dalam Al Qur’an. Dimana dijelaskan bahwa semua yang ada di alam semesta tunduk kepada hukum Allah.
Itu artinya bahwa hukum yang berlaku di ( semua ) alam semesta adalah sama.

Penjabaran “lebih ilmiah” dari pertanyaan tentang hukum alam ini berhasil diungkap oleh tim peneliti dari Max Planck Institute for Radio Astronomy (MPIfR) di Bonn.

Berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, didapat kesimpulan bahwa hukum alam di seluruh penjuru alam semesta ternyata sama saja dengan yang ada di Bumi.

Hasil penelitian tim ahli menunjukkan, bahwa angka perbandingan proton -elektron, hampir sama di Galaksi yang jaraknya 6 milyar tahun cahaya dengan yang ada di laboratorium di Bumi, yakni mendekati 1836,15 Seorang astrofisikawan dari Swinburne, Michael Murphy, mengatakan bahwa penemuan tersebut untuk menjawab adanya perdebatan, apakah hukum alam akan berubah pada waktu dan tempat yang berbeda di alam semesta ini..
Penelitian tersebut telah membuktikan bahwa hukum alam di Galaksi terjauh di alam semesta ternyata sama dengan hukum alam di Bumi.

Tetapi bagaimana para ahli bisa memperoleh kesimpulan itu ?

Jawabannya adalah dengan penentuan rasio massa proton-elektron, dengan meninjau kembali ke masa silam pada quasar jauh, B0218+367. Cahaya quasar B0218+367 ternyata membutuhkan waktu 7,5 milyar tahun untuk mencapai bumi.
Dan sebagian cahayanya telah diserap oleh gas amonia galaksi yang ia lewati. Amonia merupakan molekul ideal untuk menguji pemahaman fisika di alam semesta.

Observasi spektroskopi pada molekul amonia dilakukan dengan teleskop radio Effelsberg 100 meter pada panjang gelombang 2 cm (pergeseran merah 1,3 cm dari panjang gelombang asal).
Panjang gelombang di mana amonia menyerap energi radio dari quasar ternyata menunjukan sensitivitas pada angka fisika nuklir, yakni perbandingan massa proton-elektron. Kemudian dengan melakukan perbandingan penyerapan oleh amonia dengan penyerapan molekul lainnya, didapatkan perbandingan massa proton-elektron di galaksi tersebut.

Hasilnya : perbandingannya sama dengan yang ada di Bumi.

Simak juga :

You may like these posts