-->

Orang Ini Memasang Rantai Besi Di Lehernya Saat Merayakan Hari Raya Iedul Fitri

Setelah melaksanakan kewajiban ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan penuh, yang dianggap sebagai “puncak” peribadatan dan yang ( umumnya ) paling ditunggu bagi umat Islam adalah tibanya hari raya Iedul Fitri.

Sebab dengan datangnya hari raya Iedul Fitri, ( seharusnya ) seseorang juga menjadi “fitri”. Suci kembali seperti sedia kala saat terlahir di dunia. Sebab ketika telah mencapai puncak Iedul Fitri ( seharusnya ) dosa-dosanya telah terampuni.

Admin menyampaikan Ucapan Hari Raya Iedul Fitri :
Selamat Hari Raya Iedul Fitri
Minal Aidzin Wal faidzin
Mohon Maaf Lahir Batin

Sehingga menjadi sangat dimaklumi jika datangnya hari raya Iedul Fitri selalu disambut dan dirayakan dengan kegembiraan. Yang mana beberapa dari kita bahkan terkadang terkesan sedikit berlebihan saat mengungkapkan rasa kegembiraannya.

Jika orang-orang lainnya bergembira, sebaliknya, Orang Ini Memasang Rantai Besi Di Lehernya Saat Merayakan Hari Raya Iedul Fitri.

Mengapa ?
Apabila mau menengok apa yang dilakukan oleh para orang salaf sebelum kita, ketika menyambut dan merayakan hari raya Iedul Fitri, pastinya tidak akan pernah kita sangka-sangka.
Sebab ternyata memang benar-benar sangat berbeda.

Untuk itu sebagai satu suri tauladan bagi kita semua, tidak ada salahnya jika menyimak tentang kisah-kisah orang-orang salaf dalam memaknai dan merayakan “kegembiraan” di hari raya Iedul Fitri atau lebaran.

Dikisahkan, bahwa Shalih bin Abdullah, apabila datang Hari Raya Iedul Fitri dia pergi ke Mushala.
Lalu kembali ke rumahnya setelah menunaikan sholat hari raya.
Mengumpulkan istri dan anak-anaknya di sisinya, memasang rantai dari besi di lehernya.
Ditaburkannya debu di atas kepala dan tubuhnya, lalu menangis sejadi-jadinya.

Mereka bertanya : Hai Shalih,hari ini adalah hari raya, sebuah hari kegembiraan. Lalu mengapa kamu berlaku seperti itu ?

Dia menjawab : “ Aku mengetahui hal itu, tetapi aku adalah seorang hamba yang telah diperintahkan Tuhanku agar agar beramal dengan sebuah amalan untuk-NYa. Lalu aku tidak mengetahui apakah Dia menerima-Nya atau tidak”.

Diapun duduk di depan mushola dan ditanyalah dia : “ Mengapa engkau tidak duduk di tengah-tengah mushola ?”

Shalih menjawab :” Aku datang memohon rahmat, dan inilah tempatnya orang yang memohon”.
Nabi Muhammad SAW bersabda :” Apabila datang hari raya Iedul Fitri, Allah SWT mengutus para malaikat dan turunlah mereka ke bumi pada setiap kota ( desa ).

Mereka berkata :”Hai umat Muhammad, keluarlah menghadap Tuhan Yang Maha Pemurah”.
Lalu apabila mereka telah muncul di tempat sholat mereka, berfirmanlah Allah SWT : “ Hai para malaikatKU bersaksilah bahwa sesungguhnya Aku telah menjadikan pahala mereka atas puasanya adalah ridha dan ampunan-Ku”.

Dan dalam Al-A’laa Allah SWT telah berfirman :
“ Benar-benar telah beruntung orang yang membersihkan diri ( dari kekafiran dan maksiat ) dan mengingat nama Tuhannya, lalu mengerjakan shalat. Tetapi kamu ( hai orang celaka ) mengutamakan kehidupan dunia. Sedang akhirat adalah lebih baik dan abadi. Sesungguhnya semua itu benar-benar ada dalam shuhuf-shuhuf terdahulu. Yaitu shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa”.

Demikianlah orang-orang salaf memaknai dan merayakan Hari Raya Iedul Fitri.
Lalu bagaimana dengan kita. Yang bahkan berlebih-lebihan dan mendekati maksiat ?

Dan jika mau mudik menjelang lebaran jangan lupa simak yang ini :

You may like these posts