-->

12 Teknik Mengemudi Yang Terbukti Hemat Bahan Bakar, Poin-Poin Terakhir Jarang Yang Tahu

Dengan mengetahui 12 teknik mengemudi yang terbukti hemat bahan bakar, tentu akan sangat berguna terutama bagi anda yang setiap hari menggunakan kendaraan pribadi ketika berangkat dan pulang kerja ( Jawa : nglaju ), dimana jarak perjalanan yang ditempuh cukup jauh.

Terlebih lagi harga bahan bakar ( baik bensin ataupun solar ) setiap saatnya cenderung mengalami kenaikan.
Dengan mengetahui 12 teknik mengemudi yang terbukti hemat bahan bakar maka pengeluaran dana untuk beli bahan bakar bisa dihemat.
Artinya, “masa pakai” isi dompet dapat lebih diperpanjang.

Anda mungkin bisa menemukan cara mengemudi yang hemat bahan bakar di situs-situs – terutama situs otomotif – lainnya.
Tetapi 12 teknik mengemudi yang terbukti hemat bahan bakar ala Aneka Cara Praktis ini agak sedikit unik.

Sebab pada 12 teknik mengemudi yang terbukti hemat bahan bakar ala Aneka Cara Praktis terdapat cara mengemudi yang tidak pernah dibahas di situs lainnya, dan terutama pada poin terakhir ternyata cukup banyak yang belum tahu.

Dan 12 teknik mengemudi yang terbukti hemat bahan bakar yang dibahas berikut dijamin ampuh dan cespleng menghemat pemakaian bahan bakar kendaraan anda, sebab berdasarkan pengalaman nyata yang telah dipraktekkan kesehariannya.
Jadi bukan yang sifatnya teoritis dan agak repot dilakukan.

12 teknik mengemudi yang terbukti hemat bahan bakar ( ala Aneka Cara Praktis ) ini pada intinya dibagi menjadi 2 ( dua ) bagian, yaitu :

A. Persiapan sebelum mengemudi untuk menghemat bahan bakar
B. Apa yang harus dilakukan saat mengemudi agar hemat bahan bakar

Jadi langsung saja berikut 12 teknik mengemudi yang terbukti hemat bahan bakar ( ala Aneka Cara Praktis ), yang bisa digunakan untuk semua kendaraan – dengan catatan : kendaraannya “sehat”.

A. Persiapan sebelum mengemudi untuk menghemat bahan bakar

Ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan sebelum mengemudi - yang kerap kali diabaikan - ternyata bisa menghemat konsumsi bahan bakar kendaraan.

Beberapa persiapan yang bisa dilakukan sebelum mengemudi yang bisa menghemat penggunaan bahan bakar antara lain :

1. Mengkondisikan ban pada tekanan yang tepat
Setiap kendaraan, oleh pabrikannya pasti direkomendasikan untuk menggunakan ukuran tekanan ban tertentu.
Sebagai patokan gampang, semakin rendah ukuran tekanan ban, maka akan semakin kuat daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan ( aspal atau cor ).
Namun semakin rendah ukuran tekanan ban dan semakian kuat daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan, maka akan semakin besar tenaga yang dibutuhkan kendaraan untuk melaju.
Itu artinya akan semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan.
Agar kendaraan bisa irit bahan bakar saat digunakan, berdasarkan pengalaman adalah menggunakan ukuran tekanan ban “sedikit di atas” yang direkomendasi pabrikan.
Digunakan kata “sedikit di atas” artinya tekanan ban kisarannya tidak terlalu jauh dari rekomendasi pabrikan.
Bila ban terlalu keras, maka kendaraan akan terasa kurang nyaman saat dikendarai dan terasa “melayang”
Dengan mensetting tekanan ban sedikit di atas rekomendasi pabrikan terbukti mampu menghemat konsumsi bahan bakar kendaraan, tapi kendaraan tetap cukup nyaman saat dikemudikan.

2. Mengurangi beban atau muatan kendaraan
Cukup banyak pemilik dan pengemudi kendaraan yang tidak memperhatikan beban atau muatan kendaraan.
Ini bukan tentang masalah “muatan wajib” yang diangkut – missal orang atau barang.
Tetapi tentang “barang-barang yang tidak berguna” yang tidak seharunya ada di dalam kendaraan. Ada teman yang sukanya membawa-bawa kotak alat ( tool book ) yang isinya begitu sangat lengkap di dalam kendaraannya, belum lagi barang-barang berat lainnya yang seharusnya tidak ada di dalam kendaraan.
Perlu diingat bahwa setiap tambahan beban sebesar 50 kg akan menaikkan konsumsi bahan bakar kurang lebih sebesar 2 %.
Agar kendaraan irit bahan bakar saat digunakan, sebisa mungkin kurangi beban yang dimuat dalam kendaraan.

B. Apa yang harus dilakukan saat mengemudi agar hemat bahan bakar

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan saat mengemudi agar kendaraan irit bahan bakar, diantaranya :
1. Mengemudi secara halus dan perlahan
Mengemudi secara halus dan perlahan tidak berarti lamban atau mengemudi dengan kecepatan selalu rendah. Mengemudi secara halus dan perlahan artinya tidak “diblayer-blayer” atau “tarik-tarikan”, tapi melakukan akselerasi kecepatan secara perlahan dan bertingkat.
Perlu diingat, mengemudi alat lintasan balap akan sangat menguras bahan bakar. Ini termasuk juga, tidak melakukan maneuver-manuver mendadak saat mengemudi.
Pokoknya jangan “srak-srok” saat mengemudi.

2. Jangan suka “main injak rem”
Ada teman yang sukanya main rem. Sedikit-sedikit injak rem, sedikit sedikit injak rem ( … injak rem kok sedikit …).
Dan ngeluh mobilnya boros bahan bakar.
Wajar.
Sebab dengan suka main rem maka tenaga yang dihasilkan oleh bahan bakar yang seharusnya bisa untuk melaju akan terbuang sia-sia.

3. Mengemudi secara lumpsump atau stabil
Misalnya jika anda mengemudi pada kecepatan 60 km/jam, maka sebisa mungkin usahakan terus pada kecepatan itu. Jangan menambah dan mengurangi secara mendadak atau terus-terusan.
Dengan mengemudi secara lumpsump atau stabil maka pasokan bahan bakar ke karburator juga akan lumpsump atau stabil – tidak sar-sor- sehingga akan hemat pada proses pembakarannya , yang pada akhirnya akan irit pemakaian bahan bakarnya.

4. Menggunakan kecepatan ekonomis
Mengemudi pada kecepatan 60 km/jam ternyata terbukti dapat menekan penggunaan bahan bakar.

5. Jangan terlalu suka bermanuver, mengemudi yang lurus-lurus saja
Bukan berarti lurus terus karena tentu akan menabrak. Tapi usahakan jangan terlalu banyak bermanuver saat mengemudi, apalagi suka mengemudi secara zig-zag.
Cara mengemudi yang seperti ini akan boros bahan bakar.

6. Gunakan gigi persneling yang tepat
Tepat maksudnya disesuaikan dengan kecepatan kendaraan.
Apabila anda menggunakan gigi persneling rendah tapi kecepatan kendaraan tinggi, maka kendaraan akan “nggereng” tapi tidak mau melaju, padahal bahan bakar yang harus dipasok lebih banyak.
Ini adalah pemborosan bahan bakar.

7. Gunakan saja AC alami
Menggunakan AC mobil tentu sah-sah saja – terutama saat hawa panas dan gerah, sebab fasilitas AC memang digunakan untuk tujuan tersebut..
Tapi di saat hawa cukup sejuk – misal di malam hari - atau ketika di daerah pegunungan, mengapa tidak menggunakan AC alami saja.
Penggunaan AC mobil membutuhkan tenaga yang lebih besar, yang pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Penggunaan AC mobil merupakan penyumbang terbesar ( selain macet ) pada tingginya konsumsi bahan bakar kendaraan.
Toh menggunakan AC alami akan lebih sehat kok.
Anda tidak perlu takut dikatakan sebagai “orang ndeso” karena tidak menggunakan AC.

8. Kurangi kebiasaan sering menyalip / mendahului kendaraan lain
Sebaiknya jangan ikuti kebiasaan orang-orang yang sukanya mendahului / menyalip kendaraan lain, biar dianggap keren.
Sebab selain cenderung berbahaya, juga akan boros konsumsi bahan bakar.
Ketika mendahului / menyalip kendaraan lain, anda pasti memacu kecepatan kendaraan – yang itu artinya menambah pasokan bahan bakar.
Tapi setelah cukup bisa menyalip biasanya akan mengurangi kecepatan, terutama ketika kondisi jalanan tidak lapang / kosong benar.
Tentu saja anda tetap boleh mendahului / menyalip kendaraan lain, tapi lakukan ketika jalanan benar-benar lapang di depannya, sehingga irit bahan bakar.

9. Sebisa mungkin hindari kemacetan
Agak susah memang, sebab kerap kali kemacetan terjadi secara tidak terduga.
Tetapi jika terbiasa melewati suatu jalan tertentu, anda pasti tahu jam-jam macet pada jalan tersebut. Nah disini anda bisa menghindari kemacetan dengan sedikit mensiasatinya, meski terpatok oleh jam kerja.
Misalnya dengan berangkat sedikit lebih pagi atau pulang sedikit lebih lambat dari jam macet. Kemacetan merupakan salah satu terbesar borosnya bahan bakar kendaraan.
Kemacetan merupakan salah satu dari penggunaan bahan bakar yang sia-sia.

10. Sebisa mungkin hindari berhenti di trafik light ( lampu bangjo )
Mana bisa ? Tidak mungkin deh…?
Siapa bilang ?
Sama seperti poin 9, ketika terbiasa melewati suatu jalan tertentu anda pasti tahu dimana saja posisi trafik light berada dan bagaimana kondisinya.
Dengan tahu hal tersebut anda bisa menghindarkan kendaraan yang dikemudikan untuk berhenti di trafik light ( lampu bangjo ).

Caranya :
Dari jauh lihat lampu traffic yang menyala, merah, kuning atau hijau.
Dari jarak kemudi, atur kecepatan kendaraan sehingga ketika sampai di trafik light ( lampu bangjo ) kendaraan bisa lengsung lewat, tanpa berhenti.
Untuk bisa menghindari berhenti di trafik light ( lampu bangjo ) maka anda juga harus menguasai teknik mengemudi seperti pada poin 1 sampai dengan poin 6.
Hal ini sepertinya kecil dan sepele.
Tapi coba hitung, berapa lama kendaraan anda harus berhenti di trafik light ( lampu bangjo ) dan berapa banyak trafik light ( lampu bangjo ) yang harus anda lewati ?
Ternyata cukup banyak bukan ?
Dengan cara ini, percaya anda bisa mengirit konsumsi bahan bakar kendaraan anda.

11. Mengapa tidak mencoba mengemudi di belakang kendaraan besar ?
Ketika perjalanan jauh atau ke luar kota, anda bisa mengemudi di belakang kendaraan besar ( bus misalnya ), laiknya iring-iringan kendaraan.
Dengan mengemudi di belakang kendaraan besar anda bisa menghemat penggunaan bahan bakar kendaraan.
Sebab dengan mengemudi di belakang kendaraan besar maka hambatan yang harus diterima kendaraan makin kecil.
Makin kecil hambatan kendaraan untuk melaju artinya makin sedikit bahan bakar yang digunakan. Namun untuk melakukan hal ini anda harus selalu hati-hati dan waspada.
Jaga jarak aman, jangan sampai malah “nyondol” kendaraan besar yang anda kuntit.

12.Sekali waktu gunakan “teknik meluncur” saat mengemudi
Ternyata cukup banyak pengemudi yang belum tahu dan belum menggunakan “teknik meluncur” saat mengemudi, padahal “teknik meluncur” saat mengemudi terbukti mampu menghemat pemakaian bahan bakar kendaraan.

Apa itu teknik meluncur saat mengemudi ?
Teknik meluncur saat mengemudi adalah memposisikan persneling pada gigi 0 (nol) ketika kendaraan melaju cukup kencang sehingga kendaraan akan meluncur dengan sendirinya karena adanya daya dorong yang sudah ada.

Anda bisa melakukan Teknik meluncur saat mengemudi ketika anda sudah tahu persis kondisi jalanan yang anda lewati dan jalan tersebut bukan jalan yang menanjak ( biasanya kalau orang “nglajo” sudah tahu persis kondisi jalan yang dilewati ).
Anda bisa melakukan Teknik meluncur saat mengemudi ini sekitar 1/2 sampai 1 Km dari tempat tujuan atau ketika jalanan benar-benar sepi ( dan terlihat ).

Dengan melakukan teknik meluncur saat mengemudi, maka konsumsi bahan bakar berada pada kondisi yang sangat minim, tepi kendaraan tetap meluncur.
Itu artinya telah berhemat bahan bakar.

Saya biasanya menggunakan teknik mengemudi meluncur ini 2 kali saat berangkat kerja, 2 kali saat pulang kerja.
Jadi sekurangnya 4 kali setiap harinya, dengan jarak tempuh antara 2 sampai 4 Km per hari.
Jika satu bulan itu berarti 50 Km sampai 100 Km.
Nah, lumayan kan bisa irit bahan bakar untuk jarak segitu setiap bulannya ?

Nah itulah 12 teknik mengemudi yang terbukti hemat bahan bakar.

Anda bisa mencoba teknik mengemudi tersebut, dan coba lihat hasilnya.
Jika anda bisa melakukannya, dijamin pengeluaran dana untuk membeli bahan bakar kendaraan anda dapat dikurangi setiap bulannya.
Selamat mencoba.
Lihat juga :