-->

Misteri Katai Putih Yang Menjadi Bongkahan Berlian

Dalam astronomi dikenal nama white draft atau katai putih. Katai putih sendiri dianggap sebagai bintang yang "habis masa pakainya”, titik akhir dari evolusi suatu bintang dan merupakan inti bintang di mana reaksi fusi berlangsung.

Singkatnya bentuk akhir bintang setelah terbakar habis alias mati. Innalillahi.
Dan kata putih ini sering menjadi sebuah misteri.

Sebagaimana dilansir dalam situs sains SPACE.com, baru-baru ini, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi adanya katai putih (white dwarf) paling “dingin” yang belum pernah terdeteksi sebelumnya.

Namun jika berbicara tentang kata 'dingin' pada obyek bintang sebenarnya sangat relatif.
Sebab kata dingin pada Katai putih yang terdeteksi tersebut suhu masih mencapai 2.700 derajat Celcius. Yang jika dilihat pada ukuran bumi, suhu tersebut merupakan suhu yang sangat membara.
Namun demikian, suhu katai putih itu juga berarti 5.000 kali lebih dingin dari inti Matahari.

Apa yang diduga sebagai Sang katai putih ini dinamakan PSR J2222-0137, dengan jarak sekitar 900 tahun cahaya dari Bumi, dekat dengan konstelasi Aquarius.
Keberadaannya pertama kali terdeteksi oleh Teleskop Green Bank milik NRAO di West Virginia.
Namun sinyal radio dari PSR J2222-0137 terkadang terhalang objek pendamping yang lewat di depannya. Dengan menggunakan Very Large Baseline Array (VLBA), para ilmuwan akhirnya menentukan bahwa pulsar tersebut memiliki massa 1,2 kali dari Matahari.
Sedangkan pendampingnya memiliki massa 1,05 kali dari matahari.

Peneliti menduga bahwa pendamping pulsar tersebut adalah katai putih, atau inti padat sisa bintang yang telah mati. Yakin jika katai ini dideteksi dengan sinar inframerah, peneliti berusaha memindainya dengan menggunakan teleskop Southern Astrophysical Research (SOAR) yang ada di Chile dan teleskop Keck berdiameter 10 meter di Hawaii.
Namun ternyata, tidak ada instrumen yang bisa mendeteksinya.

"Berdasarkan pengamatan radio, kami tahu pasti di mana harus mencari. Jadi, kami mengarahkan SOAR ke sana dan mengumpulkan cahaya selama 2,5 jam," kata Bart Dunlap, salah satu dari anggota tim peneliti datr University of North Carolina, Chapel Hill.
Tetapi apa yang menjadi istimewa dari katai putih ini ?

Menurut David Kaplan, dosen University of Wisconsin-Milwaukee yang menjadi pemimpin peneliti dalam pernyataannya yang dikeluarkan National Radio Astronomy Observatory (NRAO), mengatakan : "Itu adalah objek yang luar biasa”.
Objek itu pasti ada di sana, tapi karena sangat redup, ia sulit ditemukan."

Kaplan dan koleganya bisa menemukan eksistensi permata kosmik tersebut berkat pendampingnya yang lebih mencolok.
Katai putih itu melakukan orbital dengan sebuah pulsar -- bintang neutron yang berotasi dengan cepat, yang terbentuk dari ledakan supernova yang mengirimkan aliran gelombang radio seperti sinar mercusuar.

Dari gambar final yang diperoleh, pendamping tersebut ternyata 100 kali lebih pucat daripada katai putih apapun yang mengorbit pada bintang neutron dan 10 kali lebih pucat dari katai putih yang dikenal.

"Tapi kami tidak melihat apa-apa. Jika ada white dwarf di sana, hampir pasti itu harus sangat dingin." Selanjutnya para ilmuwan mengatakan, bahwa bintang sedingin itu akan mengkristalisasi karbon, mirip dengan berlian.

'Jasad' bintang redup tersebut begitu dingin, yang membuat seluruh karbon terkristalisasi. Atau secara efektif membentuk sebuah berlian seukuran Bumi. "

Mereka berteori, objek seperti sebenarnya banyak di alam semesta. Namun, 'bintang berlian' itu sulit dideteksi karena tampilannya yang begitu samar. Studi temuan para ahli tersebut dipulikasikan dalam Astrophysical Journal

You may like these posts

Simak juga :