Trik Membuat Daun Pintu Dari Bahan Murah Tapi Hasilnya Terlihat Mewah Dengan HPL
Ketika material bahan bangunan makin mahal dari hari ke hari, maka ketika seseorang hendak membangun rumah atau sekedar merenovasi rumah lama, sangat menjadi sangat bijaksana jika bisa berhemat.
Dalam hal material yang terbuat dari kayu misalnya.
Harga kayu kini melambung sangat tinggi, sehingga jenis-jenis kayu yang dulunya disirik dan ogah digunakan untuk bangunan rumah, kini bahkan mulai marak digunakan.
Termasuk pada daun pintu.
Tergantung dari jenis kayu yang digunakan, harga sehelai daun pintu memang bisa bervariasi. Namun yang jelas, jika daun pintu tersebut terbuat dari kayu jati, harganya bisa jutaan rupiah.
Bagi yang punyai duit, mungkin tidak masalah. Tetapi bagi yang duitnya pas-pasan ?
Sedangkan ketika seseorang membangun rumah – termasuk daun pintu – pastinya menginginkan yang terbaik, sekurangnya “pantas”.
Karena itulah trik dalam membuat daun pintu dari bahan murah tapi hasilnya terlihat mewah ini mungkin bisa membantu permasalahan anda.
Caranya cukup sederhana :
- Dalam hal ini, bahan yang bisa digunakan adalah dengan kayu lapis atau umum menyebutnya sebagai tripleks.
- Namun untuk bingkai / tulangan daun pintu disarankan menggunakan kayu yang memiliki kualitas cukup baik. Kalau saya sendiri sering menggunakan jenis kayu yang didaerah saya biasa disebut dengan kayu Jati Londo.
Harganya sangat terjangkau. Bahkan bisa dibeli secara kiloan.
- Buatlah bingkai / tulangan daun pintu seperti biasanya
- Setelah itu pada bagian atas-bawah bingkai pintu dipasangi dengan kayu lapis atau tripleks.
Untuk kayu lapis yang digunakan usahakan sekurangnya dengan ketebalan 4 mm.
Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan daya tahannya. Selain itu, usahakan memilih kayu lapis yang terbuat dari kayu keras.
Hindari kayu lapis yang terbuat dari jenis kayu lunak, misalnya dari kayu Sengon.
- Setelah jadi, tinggal proses finishing.
Dan tahap inilah sebenarnya yang terpenting, sebab bisa menjadikan daun pintu yang “hanya” terbuat dari kayu lapis alias triplkes ini bisa tampil mewah.
Pada proses finishing, agar daun pintu yang dihasilkan memiliki tampilan yang cukup mewah, coba gunakan HPL.
Caranya mudah :
Tinggal merekatkan lembaran HPL yang dipilih ke atas permukaan kayu lapis / tripleks dengan menggunakan lem PVAC ( umum menyebutnya dengan lem putih atau lem Fox putih ).
Sebagai contoh, berikut beberapa motif HPL yang bisa digunakan sebagai pelapis akhir ( finishing ) daun pintu :
Tapi apa itu HPL ?
HPL merupakan kependekan dari High Pressure Laminate yaitu sebuah bahan pelapis yang ( biasanya ) digunakan sebagai lapisan paling atas (paling depan) pada furniture kayu.
HPL sendiri umumnya terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
1. Overlay paper atau lapisan anti gores
2. Pattern paper yang merupakan lapisan design atau motif dan
3. Kraft paper , yaitu lapisan kertas khusus, mirip kertas untuk bungkus nasi)
Sebagaimana ( sebagian ) terlihat pada contoh di atas, saat ini sudah ada beraneka ragam motif HPL, meskipun sebagian besar memiliki motif serat kayu.
Sebab pada dasarnya HPL ini digunakan untuk memanipulasi kayu.
Namun saat ini dikembangkan HPL yang memiliki motif yang unik yaitu HPL motif batik.
Untuk pembuatan motif HPL yang berbeda sebenarnya bisa dilakukan cukup mudah, yaitu dengan mengganti Pattern Paper sesuai yang dikehendaki. ( Proses ini hanya dilakukan oleh pabrikannya ).
Untuk pengaplikasian HPL juga mudah. Hanya membutuhkan lem PVAC ( lem Fox putih ) sebagai perekatnya.
Lalu apa sebenarnya keunggulan dari HPL ?
Setiap material tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk HPL sendiri memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
- Bisa memberikan tampilan yang cukup mewah
- Bisa digunakan untuk berbagai tampilan, mulai dari tampilan modern, minimalis bahkan klasik
- Hal ini karena ada beraneka ragam motif HPL yang bisa dijadikan pilihan.
Baik motif kayu, polos, solid, metalik, granit, marmer dan sebagainya
- Bisa memilih tampilan pintu yang berbda dan unik, motif batik misalnya
- Tidak beresiko terjadinya ketidak seragaman / belang-belang sebagaimana pada pengaplikasian cat biasa atau cat duco
- Proses pengerjaannya jauh lebih cepat.
Bahkan masih jauh cepat selesai meski dibanding dengan aplikasi finishing spray ( cat semprot ).
- Dan yang penting juga, harganya terjangkau.
Bahkan bisa dibilang murah jika dibandingkan dengan kayu asli.
Meski demikian HPL juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain :
- Meski HPL bisa memberikan tampil daun pintu yang cukup mewah, namun tampilannya belum semewah jika digunakan aplikasi finishing spray dengan cat Duco.
- Dalam hal daya tahan, daun pintu yang dilapis dengan HPL memang tidak setahan daun pintu dari kayu asli, atau pintu yang difinishing dengan cat emprot / cat duco.
Karena itu daun pintu yang difinishing dengan HPL lebih cocok digunakan pada lokasi yang tidak banyak terkena sinar matahari atau tampias hujan, untuk penggunaan interior misalnya
- Agar hasilmya sempurna, bagian edging harus difinishing lagi
- Bila dibandingkan dengan Decosit, harga HPL memang sedikit lebih mahal.
Catatan :
- Decosit adalah bahan pelapis yang juga mirip dengan HPL namun ketebalannya jauh lebih tipis. Beberapa diantaranya bahkan hanya terbuat dari jenis kertas tertentu.
- Saat ini di kota-kota kecil sekalipun sudah banyak terdapat toko-toko yang menjual HPL
Nah, itulah trik sederhana tentang bagaimana cara membuat daun pintu dari bahan murah tapi hasilnya terlihat mewah.
Anda juga bisa menggunakan trik sejenis lainnya dengan hasil yang relative lebih bagus dengan melihatnya di tautan di bawah ini :