-->

Agar Sukses, Ini 7 Etika Kerja Yang Perlu Diperhatikan Oleh Lulusan Sarjana Baru

Ketika seorang mahasiswa telah diwisuda, alangkah senangnya. Apalagi jika berbarengan dengan itu atau tanpa menunggu lama sudah mendapat sebuah pekerjaan. Lengkap sudah.
Masa depan karir yang cerah dan kesuksesan sudah terbayang di depan mata.
Bayangan seperti ini tentu sah-sah saja. Namun yang perlu diingat, dunia kerja akan sangat jauh berbeda dengan dunia kampus. Meski anda termasuk sukses dalam studi belum tentu bisa langsung sukses di dalam karir. Sebab dalam dunia kerja memiliki aturan-aturan yang sangat berbeda dengan aturan dunia pendidikan.

Nah, agar sukses dalam karir, 7 Etika Kerja yang berikut ini perlu diperhatikan oleh para lulusan Sarjana baru ( fresh graduate ) :

1. Tidak bisa beradaptasi

Begitu masuk bekerja, anda akan menemui sebuah dunia baru yang sama sekali lain dengan dunia kampus. Sehingga mau tidak mau anda harus menyesuaikan diri dan beradaptasi.
Meski anda termasuk sukses ketika studi namun ketika tidak bisa atau bahkan tidak mau beradaptasi dalam pekerjaan, anda akan tergilas dengan pekerja lainnya yang lebih “luwes”.

2. Mengabaikan teman kerja lain

Meski anda sangat pandai dan sukses dalam studi, ketika bekerja anda tidak akan pernah bisa mengabaikan pekerja lainnya. Bagaimanapun juga pekerjaan adalah sebuah “kendaraan” yang dijalankan secara bersama, sebuah tim. Jadi jika anda mengabaikan orang lain, maka anda ibaratnya sebuah onderdil antik yang harus mati-matian bekerja sendiri.

3. Melupakan sopan santun dan etika

Kantor anda akan terdiri dari berbagai jenis golongan, sifat, dan umur manusia. Sebagian sepantaran dengan anda, namun sebagiannya mungkin seumuran dengan bapak anda.
Karena itu jika anda ingin mendapatkan rsepek, kerja sama dan dukungan rekan kerja, jangan sekali-kali melupakan sopan santun dan etika. Bahkan ketika anda menduduki jabatan sebagai atasan.
Sebab pada dasarnya setiap orang ingin dihargai.

4. Hanya berhubungan dengan rekan kerja yang seumuran saja

Memang sebagai seorang muda – terlebih lagi sebagai lulusan dan karyawan baru – akan terasa lebih nyaman jika berhubungan dan bergaul dengan rekan kerja yang seumuran. Namun ketika anda terjebak dalam dunia ini dan mengabaikan para senior di kantor maka anda membuat satu kesalahan yang fatal. Harus diingat.
Para senior – meski secara struktural, jabatannya masih di bawah anda – telah memiliki jam terbang dan pengalaman yang lebih banyak dari anda. Bahkan beberapa diantara mereka ibarat kamus berjalan.

5. Tidak bisa berterima kasih

Bisa jadi anda memang seorang yang sangat genius. Namun suatu saat anda pasti butuh dan meminta bantuan kepada rekan kerja lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan anda. Meskipun bantuan tersebut sebenarnya sangat kecil ( dalam pandangan anda ), jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih.
Ketika anda tidakbisa berterima kasih maka anda akan dianggap sebagai seorang yang arogan dan tidak bisa berterima kasih. Sehingga ketika di satu saat lainnya anda membutuhkan bantuan rekan kerja lainnya, maka tidak ada seorangpun yang mau menolong anda.

6. Mudah berpuas diri

Karena anda beranggapan memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kebetulan pula mendapatkan jabatan yang cukup empuk, jangan lantas berpuas diri. Patut diingat, dunia kerja sangatlah dinamis, bergerak dan berkembang dari waktu ke waktu. Ketika anda mudah berpuas diri dan statis, jangan heran jika tiba-tiba anda akan tergilas dengan rekan kerja lainnya, yang m
ungkin bahkan awalnya adalah bawahan anda.

7. Tidak bisa bersyukur dan terlalu ambisius

Bukankan ada pengajaran, ketika anda bersyukur maka anda akan ditambah nikmatnya. Jika tidak, tunggu saja bencana yang akan datang menghampiri anda. Sekecil apapun yang didapat, anda harus bersyukur. Sebab jika tidak maka perasaan anda akan terus kurang dan merasa kurang. Terlebih jika ditambah dengan sikap yang terlalu ambisius.
Ambisi memang boleh ( atau bahkan harus ). Tetapi jika berlebihan justru akan bisa menjadi bencana bagi diri anda.

Lihat juga :

You may like these posts