-->

Menakjubkan, Pancaran Cahaya Bulan Ramadhan Ternyata Tertangkap Satelit Di Luar Angkasa

Bulan Ramadhan telah berlalu. Demikian pula Hari Raya Iedul Fitri juga telah berlalu.
Namun ternyata pelaksanaan dan peringatan keagamaan yang terbesar bagi umat Islam itu menyisakan suatu cerita yang sangat menarik.
Sebab apa yang terjadi selama hari-hari besar agama Islam tersebut pancaran cahayanya ternyata dapat dilihat oleh satelit yang sedang berada di luar angkasa.

Dan dari hasil tangkapan satelit, gambar tentang pancaran cahaya di bulan Ramadhan adalah seperti ini :


img src : BBC, kredit NASA

Para ilmuwan ternyata telah mengamati sepanjang kurun waktu antara tahun 2012 sampai tahun 2014 yang baru usai lalu, tentang bagaimana orang-orang Timur Tengah dalam melaksanakan kegiatannya di bulan Ramadan.

Dan untuk tujuan ini para ilmuwan menggunakan satelit di luar angkasa.
Satelit yang digunakan adalah satelit Suomi NPP atau National Polar Orbiting Partnership yang diperlengkapi dengan sejumlah kamera infra merah untuk mendeteksi pancaran cahaya di bumi saat malam hari pada bulan-bulan Ramadhan tersebut.
Dan dari gambar potret yang berhasil dikumpulkan, dapat terlihat bagaimana kondisi kota-kota di bumi yang bertambah terang ketika perayaan religius berlangsung.

Sebagaimana dikutip dari laman BBC Indonesia, Eleanor Stokes, yang merupakan salah seorang peneliti dari Universitas Yale, Amerika Serikat mengatakan :
“Warga muslim berpuasa dari sebelum matahari terbit sampai matahari tenggelam. Konsekuensinya, mereka memindahkan aktivitas mereka. Mereka makan di pengujung hari, pasar buka sampai larut malam.”

Menurut pengamatan para ilmuwan ini, pancaran cahaya pada saat bulan Ramadan dari Arab Saudi, cenderung berfokus di pusat-pusat kota-kota. Di beberapa kota besar di Arab Saudi, seperti di kota Riyadh dan Jeddah, pancaran cahaya bahkan mengalami peningkatan sebesar 60% sampai 100% ketika bulan Ramadan sedang berlangsung dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Namun demikian ternyata tidak semua kota di Timur Tengah yang mengalami peningkatan cahaya di saat Ramadan.
Ada beberapa yang justru mengalami penurunan pancaran cahaya. Kota-kota di Negara Irak misalnya.
“Hal itu amat mungkin disebabkan pembangkit listrik (di Irak) yang rentan,” kata Stokes menerangkan.
Dan berdasar pengamatan para ahli pula puncak cahaya yang terjadi di wilayah Timur Tengah akan mencapai puncaknya ketika saat hari raya Idul Fitri tiba.

Disamping melihat adanya peningkatan pancaran cahaya di bulan ramadhan dan hari Raya Idul Fitri, para ilmuwan juga melihat adanya peningkatan pancaran cahaya ketika perayaan Natal dan tahun baru. Dan juga pada saat hari Thanksgiving.

Para ilmuwan melihat, di sebagian besar kota di Amerika Serikat, pancaran cahaya mulai bertambah terang sejak Thanksgiving sampai Natal dan Tahun Baru.
Para peneliti tersebut menemukan bahwa jumlah pancaran cahaya di tengah kota cenderung bertambah sebesar 20%-30% pada masa-masa tersebut bila dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Sedangkan kota-kota yang berada di pinggiran dan sub-urban, peningkatan cahaya yang terjadi sebesar 30%-50%.

img src : BBC, kredit NASA

Miguel Roman, salah seorang peneliti dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard yang berafiliasi dengan Badan Antariksa AS (NASA), mengatakan
:” Cahaya menyala khususnya di wilayah permukuman. Warga cuti saat liburan dan mereka menyalakan lampu.”

Menurut para ilmuwam yang melakukan penelitian tersebut, deteksi cahaya dengan menggunakan satelit ini bisa membantu mereka dalam memahami bagaimana acara keagamaan dan kebudayaan dapat memacu penggunaan energi.

Lihat juga :

You may like these posts