-->

Teleportasi Bisa Diterapkan Di Dunia Nyata, Fisikawan Belanda Berhasil Membuktikannya

Selama ini Albert Einstein dianggap sebagai “mbahnya alias master” para fisikawan dunia.
Tidak perlu disebutkan lagi betapa banyak hasil pemikiran dan temuan ilmuwan jenius ini sehingga berhasil merubah peradaban dunia.
Namun satu hal, Einstein diketahui meragukan dan tidak sepenuhnya mempercayai teori mekanika kuantum. Di mana dengan bahasa yang sangat sederhana teori ini dapat “diterjemahkan” sebagai : satu elektron dapat berpindah ke tingkat energi lainnya.
Atau yang lebih sederhana lagi : Satu materi ke materi lainnya.

Sebab menurut Einstein, fisika seharusnya merepresentasikan suatu kenyataan dalam satu waktu dan satu ruang. Baginya, segala sesuatu yang terjadi pada suatu partikel dan mempengaruhi partikel lain secara instan -- seperti teori kuantum -- layaknya kekuatan boneka voodoo.
Einstein bahkan sempat menuliskan keraguannya itu pada sebuah surat yang dikirimkan pada tahun1947. yaitu 8 tahun sebelum kematiannya.

Namun saat ini keraguan Einstein tentang teori mekanika kuantum dipatahkan.

Dikabarkan, satu tim fisikawan dari Kavli Institute of Nanoscience, the Delft University of Technology, Belanda telah berhasil membuktikan, teleportasi bisa diterapkan di kehidupan nyata.

Dalam bahasa dan budaya yang popular, teleportasi ini ditunjukkan dengan film Star Trek.
Dimana dengan menggunakan atau memasuki satu alat tertentu, Kapten Kirk, Mr. Spock serta kawan-kawannya mampu berpindah ke lokasi lainnya hanya dalam sekejap mata, secara instant.
Teknologi Teleportasi dalam Film Star Trek
Meski yang ditemukan oleh para fisikawan peneliti dari Belanda ini tidak benar-benar persis dengan teleportasi dalam Star Trek , apa yang ditemukan oleh para fisikawan ini adalah teleportasi informasi di antara 2 kuantum yang terpisah jarak sejauh 3 meter atau sekitar 10 kaki, kuantum teleportasi.
Dalam kasus ini, sebuah elektron ditransfer dari satu tempat ke tempat lain tanpa memindahkan materi fisik di mana informasi itu terpasang.

Sebagaimana dikutip dari The New York Times, Ronald Hanson sebagai ketua tim peneliti, mengatakan : "Jika Anda percaya bahwa kita tak lebih dari kumpulan atom yang dirangkai dengan cara tertentu, maka pada prinsipnya, ada kemungkinan kita meneleportasikan diri kita dari satu tempat ke tempat lainnya."

Bit klasik -- unit dasar informasi dalam sistem komputasi hanya memiliki 2 nilai, yakni 0 atau 1.
Namun kuantum bit (qubit) secara simultan dapat menggambarkan banyak nilai.
Ini memungkinkan kelahiran generasi baru sistem komputasi yang lebih cepat sekaligus menciptakan keamanan dan privasi menyeluruh dalam jaringan komunikasi.
"Apa yang kamu lakukan adalah menggunakan belitan kuantum sebagai saluran komunikasi. Informasi akan terteleportasi ke tempat lain dan tak ada jalan bagi orang lain untuk mencegat informasi tersebut."

Berdasarkan temuan ini , para peneliti berencana untuk melakukan eksperimen yang sama pada jarak kuantum sejauh lebih dari 1 kilometer.
Dan jika mereka berhasil pada jarak ini, maka akan semakin membuktikan bahwa gagasan belitan kuantum itu bekerja pada jarak, mendemonstrasikan teori kuantum mekanik.

Simak juga :

You may like these posts