-->

Cara Menghitung Kebutuhan Power Aerator IPAL

Daftar Isi Artikel Cara Praktis Menghitung Kebutuhan Power Aerator IPAL antara lain:

Rancangan power Aerator dengan mengabaikan faktor BOD Loading
Rancangan Power Aerator Dengan faktor BOD Loading
Suplai udara

Bagi yang bergelut di bidang pengelolaan air limbah, terutama yang menggunakan metode pengolahan Aerobik pada Instalasi Pengelolaan Air Limbahnya ( IPAL ), pasti sudah sangat mengenal apa itu Aerator. Sebab Aerator merupakan peralatan yang sangat utama dan vital bagi keberlangsungan proses bakteri aerobik. Tidak ada aerator, tidak ada bakteri aerob.

Dan bagi yang sudah lama bergelut di dunia limbah ini pasti tidak akan masalah dan kesulitan dalam menghitung dan menentukan jumlah daya atau power Aerator yang dibutuhkan untuk Instalasi pengolah limbahnya.

Terlebih lagi, saat ini begitu banyak suplier atau jasa konsultan yang menawarkan jasa ( dan menjual produk ) perhitungan power aerator yang dibutuhkan untuk sebuah IPAL.

Namun bagi yang kebetulan baru terjun berkecimpung di dunia limbah cair, menghitung kebutuhan power aerator bisa jadi problema tersendiri.
Yang cukup tekun, buka-buka lagi di literatur pasti akan bisa menemukannya.
Hanya terkadang, di dunia industri ( praktisi ) sering kali dibutuhkan cara-cara yang cepat. Sedangkan metode perhitungan dari literatur biasanya rumit dan “njlimet”.

Jika anda kebetulan punya masalah dalam tata cara perhitungan power aerator yang anda butuhkan, dan juga butuh cara yang lebih cepat untuk menyelesaikan masalah anda, Cara Menghitung Kebutuhan Power Aerator IPAL ini mungkin bisa membantu anda.

● Rancangan power Aerator dengan mengabaikan faktor BOD Loading


Sebagai contoh praktis, misal dengan :
Volume bak aerasi = 1200 M3
COD in = 3000 ppm
Debit = 1000 M3/hari
Untuk mengukur debit air limbah secara cepat dapat dilihat pada :
> Cara praktis mengukur debit air limbah

q = Oksigen transfer rate dari surface aerator ( lihat dispek alat ) bila tidak ada diasumsikan maka diasumsikan sebesar 2.5 – 3.5 lbO2/HP.hr
Q = 1000 M3/hari = 0.2642 mgd ( 1mgd = 3785 M3/hari )
L = BOD in = 1500 ppm
d = densitas air limbah = 8.34 Lb/ Galon
P = ( Q x d x L ) / 24 x q
= ( 0.2642 x 8.34 x 1500 ) / 24 x 2.5
= 55.08 HP
= 41.31 Kw + 50 % ( untuk keamanan )
= 41.31 + 20.655
= 61.965
= 62 KW

Rancangan Power Aerator Dengan faktor BOD Loading


Volume bak aerasi = 1200 M3
BOD loading = ( 0.3 – 05 )Kg BOD/m3day
Untuk mencapai BOD loading 0.5 Kg BOD/ m3day

Maka seharusnya :

Volume bak =1200 M3
COD in = 3000 ppm
Debit = 400 m3/day
BOD loading = ( BOD x Q ) / V
= 1500 x 400 / 1200
= 0.5 Kg BOD/ m3day

MLSS direncanakan 4500 ppm

F/M = ( BOD x Q ) / MLVSS x V
= ( 1500 x 400 ) / ( 3375 x 1200 )
= 0.148

q = Oksigen transfer rate dari surface aerator ( lihat dispek alat ) bila tidak ada maka diasumsikan sebesar 2.5 – 3.5 lb O2/HP.hr
Q = 400 M3/hari = 0.1057 mgd ( 1mgd = 3785 M3/hari )
L = BOD in = 1500 ppm
d = densitas air limbah = 8.34 Lb/ Galon
P = ( Q x d x L ) / 24 x q
= ( 0.1057 x 8.34 x 1500 ) / 24 x 2.5
= 22 HP
= 16.53 Kw + 50%(untuk keamanan )
= 16.53 + 8.26
= 24.75 KW
= 25 KW

Suplai udara ( kalau bentuknya Blower )

Suplai udara = ( 45 – 90 ) m3 / Kg BOD
Suplai udara = Suplai udara x BOD load x V
= 60 m3 / Kg BOD x 0.5 Kg BOD/ m3day x 1200 m3
= 36000 m3/day

You may like these posts