-->

Timnas U-19 Indonesia Vs Korea Selatan, Bagaimana Mengalahkan Korea ?

Pertandingan penyisihan grup G piala AFC antara Timns U-19 Indonesia Vs Korea Selatan, yang rencananya digelar di stadion GBK malam ini 12 Oktober 2013 diperkirakan akan berlangsung seru dan alot.

Ini karena saat ini kedua tim masih memegang predikat “juara”. Korea Selatan merupakan juara bertahan pada piala AFC yang digelar pada periode lalu. Sedangkan Timnas U-19 Indonesia yang baru saja memenangi piala AFF 2013 tentu tidak bisa dipandang sebelah mata.

Meski demikian, mengingat “jam terbang” dan sejarah panjang Korea Selatan, beberapa pengamat cenderung mengunggulkan tim dari negeri Ginseng ini.Walau sedikit selisihnya.

Melihat prototype permainan, antara tim Korea Selatan dan Timnas U-19 Indonesia yang saat ini, sebenarnya tidak jauh beda. Juga dilihat dari postur tubuh pemain yang hampir sama. Termasuk dalam stamina. Stamina para pemain Timnas U-19 yang sebelumnya sempat diragukan ternyata tidak terbukti. Timnas U-19 kali ini dibekali stamina fisik yang benar-benar, kalau tidak dikatakan “luar biasa” ( mengingat catatan stamina tim Indonesia yang cenderung payah selama ini ).

Meski ada sedikit permasalahan teknis yang perlu diperhatikan dan segera dibenahi oleh Timnas U-19 Indonesia, pertandingan malam nanti akan lebih banyak ditentukan oleh faktor psikologis dan mental.

Berdasarkan data dan penampilan kedua tim sebelumnya, ada beberapa catatan yang mungkin bisa menjadi masukan untuk pihak offcial timnas U-19, agar – sesuai harapan seluruh masyarakat Indonesia – timnas dapat memenangi pertandingan melawan Korea Selatan .

Beberapa point yang mungkin bisa menjadi masukan antara lain :

• Pelatih Indra Safri bukan bersifat oportunis, maka bisa dipastikan ia tetap menginstruksikan permainan menyerang kepada anak asuhnya.
Dan memang sebaiknya demikian. Karena pertahanan paling baik adalah menyerang. Meski di bawah mistar berdiri penjaga gawang yang kokoh, Ravi Murdiyanto, yang sangat perlu diwaspadai adalah kecepatan dan kemampuan melapis pertahanan di lini belakang.
Meski dalam dua pertandingan terakhir gawang Timnas masih belum kebobolan, tapi terlihat Timnas sering kerepotan jika penyerang lawan mempunyai speed yang tinggi. Bahkan beberapa kecolongan kali kecolongan, karena “tipisnya” lapisan pertahanan. Padahal waktu itu serangan hanya dilakukan secara sporadis saja.
Sedangkan perlu diingat, Korea Selatan adalah tim yang sangat terkenal dengan power dan kecepatan-nya. Ini catatan pertama.

• Kedua
Kali ini lini tengah timnas cukup bisa diandalkan. Utamanya sang kapten, Ivan Dimas yang mempunyai visi permainan yang tinggi, umpan-umpan akurat dan sangat mobile. Pertarungan panas diperkirakan akan terjadi di lini ini.
Timnas yang pada pertandingan-pertandingan sebelumnya bermain dalam ritme yang cukup cepat, kali ini sebaiknya pintar-pintar mengatur ritme dan tempo permainan.
Setidaknya ada dua opsi permainan pada lini ini :

1. Tidak mengikuti irama permainan umpan pendek dan cepat yang diperagakan Korea Selatan, karena itu memang kelebihannya selama ini.
Meski tetap harus memainkan umpan dari kaki ke kaki, sekali waktu pemain sebaiknya mengulur permainan, untuk membuat frustasi pemain lawan.

2. Atau justru sebaliknya. Bermain lebih cepat dari permainan yang diperagakan Korea Selatan. Jika mampu memainkan ritme ini, yakin, Korea Selatan akan kaget dan down mentalnya. Karena seakan-akan ia termakan sendiri oleh senjata andalannya.
Namun untuk memeragakan ritme permainan yang lebih cepat ini, terlebih dulu official harus benar-benar yakin, 1000 % akan stamina anak asuhnya. Karena yang dilawan kali ini adalah Ginseng Korea yang staminanya tidak seperti Laos atau Philipina.
Satu hal yang perlu diingat untuk lini adalah , beberapa pemain tengah yang terkadang masih suka bermain-main terlalu lama dengan bola sebaiknya dikurangi. Lebih baik dari kaki ke kaki.

• Untuk lini depan ada baiknya Timnas sedikit belajar dari Laos.
Meski hanya sebutir, Laos ternyata masih mampu menceploskan gol ke gawang Korea Selatan. Artinya pertahanan Korea Selatan bukannya tidak bisa ditembus.
Yang dibutuhan di lini ini adalah spinter-sprinter cepat yang berani menusuk sendiri. Penyerangan akan lebih baik jika dilakukan dari sektor sayap secara bergantian. Dan penyerang utama “seolah-olah diistirahatkan”.
Tujuannya adalah untuk mengacaukan konsentrasi dan perhatian barisan pertahanan. Sedangkan “senjata utama yang sebenarnya “ adalah dimunculkan dari lini kedua.
Tendangan-tendangan jarak jauh akurat diperlukan disini. Dan yang perlu diingat lagi, “keegoisan” beberapa pemain hendaknya sedikit dikurangi. Dan sedikit lebih sabar lagi.

• Mental Tidak diragukan jika para pemain akan bertanding dengan semangat dan mental yang begitu tinggi ( Indra Safri termasuk salah satu pelatih yang sangat piawai dalam masalah motivasi ).
Namun satu hal yang betul-betul harus diwaspadai adalah “mental staying” nya. Selama ini Indonesia terlihat “payah” dalam hal ini.
Tampil menggebu, tetapi begitu kebobolan mental down. Indra Syafri harus benar-benar menanamkan mental pantang menyerah pada anak asuhnya. Bahwa tidak akan ada pemenang sebelum peluit akhir berbunyi.

• Terakhir Doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia sangat diperlukan disini.
Namun para supporter timnas hendaknya tetap menjaga norma dan sportivitas sepakbola sehingga justru tidak merugikan Timnas sendiri.

AYO DUKUNG TIMNAS …………

GARUDA MUDA ….

KAMU PASTI BISA ! RAKYAT INDONESIA MENDUKUNGMU