-->

Mortal Instrument : City Of Bones Cara Hollywood Mendulang Dollar

Hollywood, memang tidak pernah kering dan kehabisan ide dalam usahanya untuk mendulang dollar. ( Hal seperti ini mungkin bisa diambil sebagai pelajaran bagi sineas Indonesia ). Baru selesai masa keemasan Twilight dan Harry Potter berakhir, Hollywood lalu meluncurkan The Mortal Instrument: City of Bones. Sebuah film masih dalam genre young adult untuk dijadikan lumbung pendulang dollar.
Hebatnya meski masih mengusung genre sejenis, Hollywood sepertinya tahu kapan titik jenuhnya, sehingga ketika Mortal Instrument diluncurkan meski tidak tergolong istimewa, film mendapatkan respon yang cukup baik dari pemirsa.

Sebagaimana Twilight dan Harry Potter, The Mortal Instrument: City of Bones juga diangkat dari serial novel fantasi best seller milik Cassandra Clare, yang terdiri dari rangkaian enam seri novel.

Tema utama dari The Mortal Instrument: City of Bones adalah tentang persetruan abadi antara yang baik dan yang jahat, angel vs demon serta semua hal tentang pembasmian setan di muka bumi. Disajikan mirip dengan idiom sebelumnya, yaitu sebuah dunia fantasi horor yang dilakoni oleh remaja cantik dan tampan.

Dalam Mortal Instrument disajikan kisah perseteruan antara malikat dan iblis, yang berwujud remaja-remaja rupawan, membalutnya dalam romansa suprnatural. Dibumbui juga adegan roman percintaan segi tiga, dan bahkan ada juga tokoh vampir dan manusia serigala di dalam alur ceritanya, meski plotnya sendiri mendapatkan perlakuan yang berbeda. Dan hal ini mungkin menjadi daya tarik bagi pemirsa usia muda.

Mortal Instrument yang dibesut oleh sutradara Harald Zwart serta dibantu Jessica Postigo Paquette. Hanya sayangnya Zwart berusaha untuk memasukan semua elemen referensi umum film horor fantasi klasik-gothic ( berupa vampir, manusia srigala, warlock, iblis dan malaikat ), tanpa sentuhan dan olahan yang ciamik dan benar. Sehingga dengan durasinya yang seperti itu terlihat melelahkan.

Sinopsis ringkasnya, tentang seorang remaja cantik asal Brookyln, Clary Fray (Lily Collins) yang pada suatu hari setelah pertemuannya dengan Jace Wayland (Jamie Campbell Bower) dan hilanganya sang ibu, Jocelyn Fray (Lena Headey), telah mendapati rahasia besar tentang dirinya. Bahwa ia ternyata adalah salah seorang keturunan shadowhunter, pembasmi iblis, yang juga adalah separuh mundane (manusia) dan separuh malaikat. Di dalamnya juga melibatkan romansa cinta segitiga antara Lily Collins dan Jamie Campbell Bower.

Dan seperti biasa, untuk mendongkrak popularitas dan penjualan tiketnya, Hollywood juga telah mempromosikan film ini dengan cara yang biasa mereka lakukan. Misalnya membeberkan beberapa hal unik berkaitan dengan film tersebut guna meraup dan memancing keinginthuan pemirsa.

Salah satunya adalah perusahaan rekaman soundtrack film The Mortal Instruments : City of Bones, bahkan membeberkan adanya 10 fakta unik dari film yang dibintangi oleh Jamie Campbell Bower dan Lily Collins ini. Berikut ini diantaranya :

1. Pada awalnya banyak studio film di Hollywood yang ragu-ragu untuk membuat film The Mortal Instruments : City of Bones ini.
Apa sebab ? Pasalnya karena karakter utama dari film ini adalah seorang wanita.

2. Lily Collins adalah fans dari buku seri The Mortal Instruments jauh sebelum dia dipilih untuk memerankan Clary Fray.

3. Aktor Jamie Campbell Bower sebenarnya bukanlah aktor pertama yang dipilih oleh produser untuk memerankan Jace Wayland.

4. Cassandra Clare punya andil cukup besar dalam proses pre-production film The Mortal Instruments.

5. Para aktor yang bermain film The Mortal Instruments ini menjalani latihan fisik habis-habisan sebelum syuting agar mereka bisa melakukan adegan sendiri tanpa perlu stunt man.

6. Executive Produser film The Mortal Instruments sama dengan Executive Produser film The Lord of the Rings.

7. Sang Sutradara The Mortal Instruments, Harald Zwart sengaja tidak terlalu banyak memakai CGI atau efek khusus dalam film.

8. Soundtrack film The Mortal Instruments adalah penyanyi-penyanyi muda berbakat seperti Demi Lovato, Colbie Caillat, dan Ariana Grande.

9. Fans The Mortal Instruments ternyata sangat berperan penting dalam merancang beberapa hal yang muncul dalam film.

10. Sequel City of Bones yaitu City of Ashes akan memasuki proses syuting akhir bulan September dan akan dirilis tahun depan.

Untuk beberapa periode kedepan film-film dengan genre jenis ini sepertinya masih diminati oleh para penonton. Ini juga tidak lepas dari premis umum bahwa ada 3 hal yang selalu diminati dan menarik penonton. Sesuai dengan sifat dasar manusia yang selalu penasaran dan ingin tahu. Yaitu s3x, mistik dan kontroversi.

Bagaimana dengan Indonesia ?
Sebenarnya Negara kita sangat kaya dan mempunyai sumber yang sangat beragam jika mau mengangkat film dengan topic seperti ini.
Hanya saja perlu penggarapan yang sangat serius dan asal-asalan. Cuma mengikuti trend yang paling laku. Jika para sineas kita mampu seperti itu bukan tidak mungkin film Indonesia juga mampu bersaing di pentas dunia. Ya ,..kita tunggu saja…..
Simak juga :
> Film-film predictive programming Hollywood yang meramalkan peristiwa tragis di dunia

You may like these posts