Syukur, Prediksi dan Pengamatan Tentang Timnas U-19 dan Pelatihnya Cocok Semua
Saat ini, “musim” dan euphoria tentang Timnas U-19 sebenarnya sudah sedikit berlalu.
Dan belum “mulai” lagi sampai tahun 2014 nanti. Hanya saja karena malam ini kebetulan sedang nonton “Hitam Putih” yang mengangkat tema dan mewancarai sang pelatih Timnas U-19, Indra Syafri, tiba-tiba teringat tentang artikel yang telah diposting sebelumnya, dan ingin menulis tentang Timnas U-19 lagi.
Jujur saja, ada rasa senang dan – sedikit – bangga karena ada 2 artikel posting sebelumnya ternyata klop dan cocok semua.
Pada artikel yang pertama, “Timnas U-19 Vs Korea Selatan, Bagaimana Cara Mengalahkan Korea” saya mencoba “memprediksi” bagaimana kira-kira jalannya pertandingan dan bagaimana cara mengalahkan Korea Selatan.
Jadi sebenarnya, lebih mirip dengan doa, dan harapan. Siapa tahu, ada jajaran pelatih atau pelatihnya sendiri yang kebetulan baca. Dan siapa tahu pula mau mempertimbangkan sedikit” masukan “ pola dan strategi yang saya tulis di dalamnya.
Dan surprisenya…
Ketika melihat tayangan laga Timnas Indonesia Vs Korea malam harinya, pola permaianan dan strategi yang diterapkan Timnas U-19 hampir semuanya mirip dengan “harapan” yang saya tulis pada posting di siang harinya.
Contoh sederhananya, strategi penyerangan ternyata juga lebih “diledakkan” dari lini kedua. Sehingga tri gol yang disarangkan ke gawang Korea, semua disarangkan oleh Ivan Dimas, sang gelandang yang “tiba-tiba” muncul dari line kedua. Dan masih banyak lagi “harapan” yang saya tulis di dalamnya.( Konon bahasa kerennya sepakbola : come from behind )
Jika penasaran dengan apa isi dari posting “harapan” saya, bisa dilihat disini : Timnas U-19 Vs Korea Selatan, Bagaimana Cara Mengalahkan Korea.
Kemudian pada posting yang kedua, saya menulis Cara Melatih Indra Syafri, Unik dan Memang Beda.
Sebenarnya inipun hanyalah sebuah pengamatan mata. Itupun hanya terbatas pengamatan dari layar kaca. Artinya, hanya sekadarnya.
Surprisenya pula, ternyata “pengamatan “ inipun ternyata cocok juga.
Karena ini ditegaskan oleh Indra Syafri sendiri saat diwawancara di Hitam Putih ( saat ini masih menontonnya ) malam ini.
Indra Syafri mengatakan bahwa ia tidak hanya “mencetak” pemain yang hanya bisa menendang bola, tetapi lebih menekankan pemain yang professional, yang menjadi idola dan menjadi panutan masyarakat.
Artinya pula Indra Syafri tidak hanya melatih, tapi ia lebih ke arah “mendidik” karena menekankan agar para pemain tidak hanya memiliki teknik, visi dan misi permainan yang bagus, juga mempunyai mental dan ahlak yang elok, yang selalu menghormati orang tua dan selalu bersyukur – lihat para pemain Timnas selalu sujud syukur ketika merayakan golnya - kepada Tuhannya.
( Bahkan Indra Syafri mengatakan bahwa kesuksesan yang diraih oleh kerja keras tim dan jajarannya tidak lepas dari “ tangan Tuhan “ di dalamnya. Istilah- nya : keajaiban melalui kerja keras )
Jika anda penasaran juga dengan posting kedua, bisa dilihat disini tempatnya :
Cara Melatih Indra Syafri, Unik dan Memang Beda.
Cara Melatih Indra Syafri, Unik dan Memang Beda.
Dan ketika mendekati akhir acara wawancara, ternyata saya mendapatkan surprise lagi terakhir kalinya.
Karena posting saya yang ketiga tentang Timnas ternyata disinggung juga oleh salah satu pembawa acara ( Vincent ).
Pada posting ketiga saya sebenarnya berisi kekhawatiran dan harapan tentang masa depan ( ekonomi ) para pemain Timnas.
Ini karena mulai tercium adanya intervensi kepentingan politik, kepentingan komersil dan selebritas, serta sampai adanya “larangan” Menpora.
Ini posting ketiga saya : Menpora Larang Personil Timnas U-19 Terlibat Iklan, Bagaimana Mereka Dapat Penghasilan Tambahan.
Dan entah karena kebetulan pula, saat artikel ini hampir selesai ditulis, sang pembawa acara Hitam Putih juga baru saja mengakhiri acaranya.
BRAVO !
Oh, maaf hampir tertinggal.
Sebenarnya ada satu artikel lagi yang mau saya posting segera.
Isinya tentang –kembali- tentang harapan dan sebuah “penemuan” ( menurut saya ),
Dengan kemenangan personil Timnas Legenda Indonesia Red atas Manchester United Red ( MU ) dalam pertandingan lawatan hiburan beberapa hari lalu, persepakbolaan Indonesia – kalau mau mencermai dan meneliti - sebenarnya telah menemukan KUNCI untuk keberhasilannya di kemudian hari.
Anda dapat melihatnya disini : Kalahkan MU, Telah Ketemu Kunci Kebangkitan Sepakbola Indonesia.
Itu temuannya.
Harapannya, tentu saja bisa “didengarkan” oleh insan pelaku sepak bola Indonesia.
Syukur-syukur mau menerapkannya.
Demi Kebangkitan dan Kejayaan Sepakbola Indonesia.
BRAVO lagi.