-->

Cara Mengatasi Masalah Timbulnya Busa Pada Bak Aerasi IPAL

Selain bulking, salah satu masalah yang sering terjadi pada bak Aerasi adalah terjadinya busa atau foaming. Akibat adanya suatu kondisi tertentu, pada bak Aerasi bisa terbentuk busa yang muncul dan terlihat pada permukaan.


Pada awalnya sedikit, namun ketika tidak segera diatasi busa yang akan timbul akan semakin banyak dan banyak. Pada akhirnya foaming pada bak aerasi ini akan berdampak sama dengan bulking.
Micro organisme / bakteri organik akan collaps dan mati. Air limbah tidak bisa terolah dengan secara sempurna.
Sehingga ketika air limbah kemudian “turun” ke dalam Secondary Clarifer dan kemudian dibuang ke badan penerima / sungai, kualitasnya pasti akan melebih baku mutu air limbah yang ditetapkan.
Terbentuknya busa atau foaming pada bak aerasi dapat disebabkan oleh banyak hal.
Bisa karena faktor-faktor internal maupun faktor eksternal.


● Penyebab terjadinya busa pada bak aerasi ( foaming on aeration )

Beberapa penyebab terjadinya busa pada bak aerasi ( foaming on aeration ) antara lain :
- Kondisi inlet air limbah yang mengandung detergen
- pH air umpan yang tidak normal – umunya terlalu tinggi
- Perbandingan F/M yang tidak normal
- Adanya kandungan pada chemical yang digunakan yang dapat memicu terbentuknya busa
- Air limbah memasuki tahap dan atau telah terjadi proses de-nitrifikasi
- Dan sebagainya.

● Cara mengatasi masalah terjadinya busa pada bak aerasi

Dengan berdasar kepada penyebab-penyebabnya, maka langkah-langkah yang dapat dimabil untuk mengatasi masalah terjadinya busa pada bak aerasi antara lain :

- Memastikan bahwa tidak ada kandungan detergen dalam inlet air limbah
Keberadaan detergen – jenis apapun dan berapapun jumlahnya – dapat memicu dan menimbulkan terjadinya busa. Karena itu pada langkah pertama harus dilakukan pengecekan untuk memastikan tidak adanya kandungan detergen dalam inlet air limbah. Dan ketika ditemukan adanya kandungan detergen pada inlet air limbah maka umpan pada bak aerasi harus dihentikan dulu untuk sementara, hingga kandungan detergen benar-benar habis.

- Mengurangi ratio F/M
Langkah selanjutnya adalah dengan mengurangi ratio F/M ( Food / Mikro organisme ). Cara yang bisa ditempuh adalah dengan menaikkan MLVSS.

- Memasang Oxic tank untuk menanggulangi de –nitrifikasi
Proses nitrifikasi dapat terjadi ketika dalam air limbah terjadi peralihan tempat dari nitrifikasi, yang didukung keberadaan kondisi an oxic sertta dengan kecukupan kandungan Carbon untuk Oksidasi.
Memasang Oxic tank dapat menanggulangi hal ini, sehingga dapat mencegah terbentuknya busa pada aerasi.

- Langkah yang terakhir adalah dengan melakukan tindakan sebagaimana yang dilakukan pada cara mengatasi sludge bulking.
Cara lengkapnya bisa dilihat di bawah ini :

You may like these posts