Bagaimana Seharusnya Cara Bersikap Yang Paling Aman Jika Kepergok Ular ?
Kaget ?
Meloncat ?
Takut ?
Jijik ?
Atau langsung mencari sesuatu untuk mengusir atau memukulnya ?
Hal itu merupakan sebuah sikap dan reaksi yang sangat umum dan wajar ketika seseorang kebetulan kepergok dengan ular.
Sangat jarang yang bersikap dan bereaksi “ biasa saja”, sebagaimana layaknya ketika kepergok dengan, ayam, atau kucing misalnya.
Sebab pada kebanyakan benak orang sudah tertanam asumsi dan image, bahwa ular adalah binatang yang mengancam berbahaya, beracun dan memang pantas untuk dilenyapkan.
Beberapa orang bersikap demikian karena jijik.
Padahal yang sebenarnya tidak semua ular itu beracun.
Memang benar ada sebagian jenis ular yang sangat beracun.
Hanya dengan beberapa milligram, bisa ular tertentu sudah mampu membunuh binatang lain yang lebih besar darinya, bahkan manusia sekalipun.
Sebagai contoh, bisa ular Bandoran Puspa - salah satu jenis ular yang paling berbahaya – hanya sebanyak 0,2 miligram saja sudah mampu untuk membunuh 500 ekor kelinci. Sekaligus.
Namun menurut catatan data, dari sebanyak 5000 jenis ular yang dikenal di dunia, yang termasuk jenis ular berbisa “hanya” sebanyak 1800 jenis atau 37,5 % saja.
Itupun, sebagian besar bertempat tinggal di lautan. Sedangkan di Negara Indonesia sendiri “hanya” terdapat 400 jenis ular baik di darat ataupun di laut.
Dan hanya 110 jenis yang termasuk ular berbisa. Dan itupun jika dibagi-lagi lagi, yang tempat hidupnya di darat hanya ada sekitar 35 jenis ular saja.
Bagaimana Seharusnya Cara Bersikap Jika Kepergok Ular ?
Tentu saja hal itu sangat tergantung kepada, keberanian, mental serta pengalaman traumatis seseorang.
Namun yang perlu diketahui, ular sebenarnya termasuk hewan yang lebih bersifat pasif.
Ular tidak akan mengganggu apabila tidak di ganggu atau merasa terganggu. Bahkan ketika bersimpangan dengan ular secara sekilas, ular biasanya akan cuek saja.
Bahkan ketika berhadapan dengan ular kobra, yang langsung berdiri mengambil ancang-ancang.
Jika di-cuekin, diam saja atau mundur pelan-pelan, maka ular akan diam dan menurunkan kepala dengan sendirinya
Ular baru akan siap tempur ketika benar-benar berhadapan dan merasa tidak ada jalan lari baginya.
Ular akan bersikap reaktif dan menyerang jika merasa ada ancaman padanya.
Selama “diperlakukan dengan lembut” , bersikap pelan-pelan, tidak melakukan gerakan yang mendadak ular bisanya akan tetap diam dan tidak menyerang.
Sampai misalnya ketika dicolek ( dengan menggunakan kayu ) secara lembut, ular juga akan diam atau menghindar.
Bahkan ketika berhasil dipegang, selama yang memegang tidak gemetaran, ular akan diam tidak merasa terganggu.
Namun jika yang memegang gemetaran karena takut, ular yang memang sangat peka terhadap getaran, akan merasakan getaran tersebut dan menganggapnya sebagai ancaman, sehingga ular akan menyerang atau berusaha menggigit.
Jadi cara bersikap yang paling aman jika kepergok ular adalah tetap tenang.
Kalau kita diam ular akan diam. Jika kita maju ular juga akan maju.
Jika kita menghindar, maka ular akan diam.
Bahkan ketika kita melangkah mundur 2- 3 langkah, maka ular juga akan berbalik pergi.
Yang paling penting adalah jangan membuat gerakan yang bersikap mendadak , tiba-tiba dan terkesan mengancam. Lakukan semuanya dengan pelan-pelan.
Jika sampai ada orang yang di gigit, itu karena ular merasa terganggu, seperti secara tidak sengaja menyenggol atau menginjaknya.
Dan cara berikut mungkin akan berguna untuk membedakan ular beneran :