Inilah 10 Pedang Bersejarah Paling Terkenal Di Dunia ( Continue )
Sebagai kelanjutan dari 5 pedang bersejarah yang telah disebutkan sebelumnya, ( bagi yang belum sempat melihatnya, sebaiknya bisa dilihat terlebih dulu di bawah ini ) :
Berikut 5 pedang lagi dari Inilah 10 Pedang Bersejarah Paling Terkenal Di Dunia :
6. Pedang William Wallace
William Wallace adalah seorang ksatria Skotlandia yang memimpin perlawanan terhadap Inggris selama Perang Kemerdekaan Skotlandia, dan kemudian diangkat sebagai Guardian of Scotland.
Dalam pertempuran muka bertemu muka ( digambarkan dengan apik dalam film Braveheart – Mel Gibson ) pedang dari William Wallace ini memakan banyak korban.
Meski akhirnya William Wallace ditangkap oleh Raja Edward I dari Inggris pada tahun 1305 dan dieksekusi mati, William Wallace dikenang sebagai seorang patriot dan pahlawan nasional.
Dan pedang -nya menjadi salah satu pedang terkenal di dunia.
Pedang William Wallace memiliki panjang 132 cm dengan berat 2,7 kg. Gagang pedang yang saat ini bukan merupakan yang asli.
Diyakini bahwa pedang ini telah mengalami modifikasi pada kesempatan terpisah. Dikatakan, pedang Wallace telah mengalami banyak perubahan. Sarung dan gagang pedang Wallace yang asli beserta sabuknya diyakini terbuat dari kulit kering Hugh Cressingham, seorang komandan Inggris.
7. Pedang Tizona
Pedang Tizona merupakan kepunyaan El Cid. Seorang Panglima militer dari pasukan Alfonso VI dan menjadi pahlawan Spanyol. El Cid sebenarnya memiliki dan menggunakan banyak pedang.
Namun yang paling terkenal ada 2, yaitu yang dinamakan Tizona dan Colada.
Tizona merupakan pedang yang digunakan oleh El Cid untuk melawan bangsa Moor. Pedang ini bahannya dipercaya mengandungsejumlah baja dari Damaskus.
Pedang Tizona memiliki panjang 103 cm dan berat 1,1 kg, dan pada pedang ini terdapat dua tulisan yang terpisah.
Pedang Tizona milik El Cid kini menjadi salah satu peninggalan Spanyol yang paling dihargai. Tizona saat ini dipajang di Museo de Burgos di Spanyol.
8. Pedang bermata tujuh
Pedang bermata tujuh ini sebenarnya bukan merupakan pedang yang digunakan untuk sebuah pertempuran, melainkan untuk upacara seremonial.
Pedang bermata tujuh ini terbuat dari besi, dengan panjang 74,9 cm, dengan enam tonjolan mata seperti pisau di sisi-sisi pedang.
Menurut catatan sejarah pedang bermata tujuh ini kepunyaan dari Dinasti Baekje, yang mendirikan sebuah kerajaan kuno yang terletak di barat daya Korea, yang mengalami masa jaya pada abad ke-4.
Pada tahun 1870 seorang pendeta Shinto bernama Masatomo Kan menemukan dua tulisan pada pedang ini. Salah satunya menyatakan "Pada tengah hari pada hari keenam belas dari bulan sebelas, tahun keempat era Taiwa, pedang ini dibuat dari baja dengan 100 kali tempa. Menggunakan pedang ini akan membinasakan 100 tentara musuh. Pedang ini sesuai untuk seorang raja yang bijak."
Pedang bermata tujuh ini mengandung banyak pernyataan, tapi yang paling kontroversial adalah frase "enfeoffed lord," yang artinya menggambarkan Raja Wa sebagai raja yang tunduk kepada penguasa Baekje.
Pedang bermata tujuh yang asli saat ini disimpan di Isonokami Shrine di Prefecture Nara, Jepang namun tidak dipamerkan ke publik.
9. Pedang melengkung San Martin
Pusaka dari José de San MartÃn yang paling dihargai adalah sebilah pedang melengkung. San MartÃn mengagumi pedang melengkung karena merasa bahwa senjata itu dapat bermanuver dan ideal untuk pertempuran.
Dalam wasiatnya sebelum kematiannya, San MartÃn menyebut pedangnya sebagai "Pedang yang telah menemani saya selama Perang Kemerdekaan Amerika Selatan".
José de San MartÃn adalah seorang jenderal Argentina yang hidup antara tahun 1778 - 1850.
San Martin merupakan pemimpin utama dari bagian selatan Amerika Selatan yang berjuang untuk melepaskan diri dari Spanyol.
San MartÃn juga dikenal sebagai pahlawan Amerika Selatan dan Pelindung (protector) nomor satu bagi Perú.
Di bawah pimpinan San MartÃn, kemerdekaan Peru secara resmi dideklarasikan pada tanggal 28 Juli 1821.
Pada tahun 1896 pedang melengkung San Martin dikirim ke Museum Sejarah Nasional di Buenos Aires. Pada tahun 1960 pedang itu pernah dua kali dicuri pada dua, sehingga operator museum kemudian membuat sebuah gazebo berkaca untuk melindungi artefak berharga tersebut.
10.Pedang Tomoyuki Yamashita
Tomoyuki Yamashita adalah seorang jenderal Angkatan Darat Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II, yang mendapat julukan "The Tiger of Malaya”.
Selama karirnya, Tomoyuki Yamashita memiliki sebuah pedang samurai pribadi yang berisi pisau yang dibuat oleh pembuat pedang terkenal Fujiwara Kanenaga antara tahun 1640 dan 1680.
Ketika Jepang kalah perang, Pedang samurai itu kemudian diserahkan oleh Jenderal Yamashita, bersama dengan pasukannya, pada tanggal 2 September 1945, kepada Jenderal MacArthur yang kemudian memberikannya kepada Museum Militer West Point, dan masih berada disana hingga hari ini.