-->

Ahli Temukan Fosil Semut Paling Besar Yang Pernah Hidup Di Muka Bumi

Baru-baru ini para ahli menemukan fosil semut raksasa, yang diklaim sebagai fosil semut yang paling besar yang pernah hidup di muka bumi.

Berapa besar ukuran tubuh semut yang pernah anda kenal ?

Dengan ukuran tubuh yang “cuma segitu saja” anda pasti merasa sangat repot dan terganggu ketika semut-semut ini mulai menggigit anda. Apalagi jika dengan semut raksasa – yang diklaim sebagai semut paling besar yang pernah hidup di muka bumi ini – anda pasti akan merasa ngeri.

Sebagaimana dilansir dari laman BBC, dikabarkan satu Tim ilmuwan di Amerika Serikat telah berhasil menemukan fosil salah satu spesies semut paling besar dunia yang pernah hidup di bumi.

Sebab dilihat dari ukuran tubuhnya, fosil semut temuan ahli ini memiliki ukuran sebanding dengan tubuh burung Colibri, dengan panjang sekitar 5cm.
Fosil semut purba Wyoming besarnya seukuran burung Colibri

Oleh para peneliti, Semut purba raksasa tersebut yang dinamakan “ Titanomyrma Lubei “ dan diperkirakan hidup di bumi pada sekitar 50 juta tahun yang silam.
Para peneliti menduga bahwa semut itu bergerak antara Eropa dan Amerika Utara pada zaman kedua benua terhubung menjadi satu, dan dihubungkan dengan jembatan darat.

Para ahli berhasil menemukan fosil semut terbesar tersebut setelah melakukan penggalian di sedimen danau kuno di negara bagian Wyoming, Amerika Serikat.

Pada saat menulis di jurnal ilmiah Royal Society, Proceedings B, tim gabungan Kanada-Amerika memperlihatkan semut raksasa, masa kini dan masa silam, hampir selalu hidup di iklim panas.
Menurut para ahli, spesies semut baru tersebut terlihat sangat mirip dengan fosil yang pernah ditemukan di Jerman dan Isle of Wight di belahan selatan Inggris yang berasal dari zaman yang sama.

Meski tidak banyak yang dapat diketahui tentang cara hidup dan makanan semut ini, namun fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa semut raksasa tersebut memiliki sayap.

Para peneliti juga meyakini bahwa semut raksasa itu pasti telah mengadakan perjalanan dari Eropa dan Amerika Utara, atau sebaliknya, pada salah satu masa "hyperthermal".
Jembatan darat lintas Arktika diyakini para ahli pasti memiliki cuaca sedang hampir sepanjang zaman Eocene, dan suhu naik selama masa hyperthermal.
Pada Zaman Eocene, sekitar 56 hingga 34 juta tahun silam, suhu Bumi naik lebih tinggi daripada suhu masa kini, mungkin akibat pelepasan gas rumah kaca seperti metana ke atmosfir.

Selama melakukan riset tersebut, tim peneliti juga memetakan lokasi semua spesies semut, yang punah maupun masih ada sekarang, yang tumbuh hingga memiliki panjang lebih dari 3cm.
Dan mereka mendapati hampir semuanya terkait dengan suhu tropis, meski penyebabnya masih merupakan misteri.

Menurut catatan saat ini, spesies semut terbesar serupa adalah semut genus Dorylus, yang ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Timur, yang bisa tumbuh hingga memiliki panjang 5cm.


Lihat juga :

You may like these posts