Agar Anak Cepat Pintar Matematika, Ini Cara Mudahnya
Tiap-tiap orang konon, telah “dicetak” untuk mempunyai tingkat IQ yang berbeda-beda.
Dan secara umum, semakin tinggi IQ nya maka makin tinggi pula tingkat kecerdasannya. Makin pintar orangnya.
Dan beruntunglah orang-orang yang seperti ini.
Dan secara umum, semakin tinggi IQ nya maka makin tinggi pula tingkat kecerdasannya. Makin pintar orangnya.
Dan beruntunglah orang-orang yang seperti ini.
Karena umumnya pula, semakin tinggi tingkat kecerdasannya, maka ia akan semakin mudah menerima dan menguasai pelajaran yang diberikan kepadanya.
Bahkan terkadang, hanya dengan mendengarkan sebuah penjelasan, orang – orang yang tinggi IQ dan kecerdasannya, akan dengan mudah mampu menyelesaikan masalah dan persoalan matematika yang tampak begitu rumit bagi orang biasa.
Padahal bagi orang yang biasa, dengan tingkat IQ dan kecerdasan yang rata-rata, sebuah soal matematika, bisa menjadi momok dan masalah yang memusingkan kepala.
Untuk tujuan lebih memudahkan hitung-hitungan matematika, para pendidik dan atau para praktisi pendidikan, sebenarnya sudah banyak sekali mengembangkan metode atau cara belajar matematika untuk membantu mereka yang mempunyai kecerdasan rata-rata ( dalam belajar matematika ).
Dan tentu saja metode dan cara-cara yang dikembangkan ini sangat membantu dan besar sekali manfaatnya.
Hanya memang tetap harus butuh “sedikit” ketaletanan dan waktu yang relatif cukup lama.
Maka untuk menjawab tantangan ini, beberapa peneliti ahli telah mengembangkan sebuah cara cepat, cara yang sangat instant untuk belajar, memahami dan menyelesaikan soal matematika.
Bahkan boleh dikatakan bahwa cara ini adalah cara yang sangat ekstrem.
Bahkan boleh dikatakan bahwa cara ini adalah cara yang sangat ekstrem.
Apa itu ?
Seperti yang dilansir oleh The Telegraph, para peneliti berhasil menemukan sebuah metode baru dalam mempercepat kerja otak untuk merespon berbagai persoalan matematika.
Caranya ?
Langsung saja tengok yang berikut :
Langsung saja tengok yang berikut :
Yaitu dengan memberikan otak sedikit kejutan listrik…..atau Strum Kepala !
Hasilnya, ternyata dianggap sangat ampuh dan menjanjikan untuk mengatasi masalah di atas.
Hal ini telah dibuktikan dengan mengadakan penelitian terhadap beberapa otak para relawan yang bersedia dijadikan kelinci percobaan.
Hal ini telah dibuktikan dengan mengadakan penelitian terhadap beberapa otak para relawan yang bersedia dijadikan kelinci percobaan.
Para relawan diukur, berapa tingkat kemampuan aritmatikanya selama enam bulan. Dan selama itu pula mereka diberikan terapi kejut listrik yang tak berbahaya di bagian kepalanya.
Pemberian kejutan listrik ini dilakukan dalam besaran dan jangka waktu yang berbeda-beda selama terapinya.
Pemberian kejutan listrik ini dilakukan dalam besaran dan jangka waktu yang berbeda-beda selama terapinya.
Beberapa relawan yang menerima pemberian kejutan listrik dengan kekuatan setara baterai AA selama 20 menit sehari selama lima hari, ternyata mampu mempercepat kinerja otak mereka hingga 28 persen.
Hanya sayangnya, peningkatan ini sendiri belum bisa terjadi secara permanen.
Karena dalam penelitian tersebut juga dicatat, hanya dalam waktu enam bulan saja, sejak relawan disetrum kepalanya, performa otak mereka dalam menghitung persoalan matematika sudah kembali seperti keadaan normal seperti sebelumnya.
Karena dalam penelitian tersebut juga dicatat, hanya dalam waktu enam bulan saja, sejak relawan disetrum kepalanya, performa otak mereka dalam menghitung persoalan matematika sudah kembali seperti keadaan normal seperti sebelumnya.
Namun meski begitu, para peneliti dari University of Oxford tersebut percaya bahwa penelitian ini nantinya akan bisa diterapkan bagi mereka yang kesulitan dalam mengerjakan berbagai problem seputar matematika. Sebagai contoh, bagi orang-orang yang menderita kelainan Diskalkulia, yaitu sebuah penyakit mirip Disleksia.
Selain itu pula, bisa dipastikan bahwa terapi ini sangat aman untuk diterapkan.
Asalkan, harus dalam pengawasan orang yang benar-benar ahlinya.
Asalkan, harus dalam pengawasan orang yang benar-benar ahlinya.
"Jumlah listrik yang kami setrumkan sangat kecil dan tak menyakitkan.
Sebagian besar bahkan bertanya apakah alat yang kami berikan kepada mereka rusak atau tidak bekerja karena mereka tidak merasakan apapun," terang Dr Roi Cohen Kadosh, pemimpin penelitian
Sebagian besar bahkan bertanya apakah alat yang kami berikan kepada mereka rusak atau tidak bekerja karena mereka tidak merasakan apapun," terang Dr Roi Cohen Kadosh, pemimpin penelitian
Bagaimana mau mencoba ?