-->

Di Yogya, Menpora LUPA Lirik Lagu Indonesia Raya

Sebetulnya topik ini agak “out the box ‘ untuk blog saya. Tapi biasa, pakai sedkit ilmu otak-atik gathuk, jadilah akhirnya. Yaitu ketika diadakan sebuah pertandingan sepak bola liga lokal yang berlangsung di Yogyakarta. Yang berlangsung ricuh ( seperti biasa ??? ).
Ada sebuah kejadian menarik jika anda kebetulan melihat tayangan kilasan berita televisi pada 28 Agustus 2013 di sebuah stasiun TV swasta.

Dengan itikad yang sangat baik, Menpora yang kebetulan hadir dalam acara tersebut mencoba ikut mendinginkan dan menenangkan massa agar kericuhan tidak berlanjut.

Dengan memberikan sedikit sambutan, Menpora lalu mengajak massa untuk bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya<.

Maksudnya ?

Tentu saja ingin dan untuk menggungah rasa kebangsaan massa agar rasa persatuan sesama bangsa Indonesia tergalang, sehingga tidak jadi ricuh atau ribut. Maka dengan PeDe Menpora memegang mikrofon, mengajak massa menyanyikan lagu kebangsaan. Indonesia Raya.

Tapi sayangnya ( atau sialnya ) dalam beberapa bait, Menpora ternyata LUPA ( atau terpeleset lidah ) dalam menyanyikan lirik lagu kebangsaan tersebut. RUNYAM jadinya…

Jujur saja, disini saya tidak mencoba mengkritisi atau ikut membesar-besarkan masalah insiden LUPA atau terpeleset lidah tersebut.
( Karena PASTI, media massa akan gencar memberitakannya ).
Saya juga tidak mau ikut-ikutan memperkeruh suasana. Karena saya pribadi menganggap bahwa LUPA atau terpeleset lidah ini merupakan hal yang sangat manusiawi dan semua orang bisa kecolongan melakukannya.
( Bahkan Tuhan sendiri juga memaafkan orang yang LUPA ).

Toh lagi, selama ini sudah banyak juga pejabat-pejabat negara di negeri ini yang kecolongan melakukannya ( dengan tidak sengaja ), LUPA menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya.

Tapi atas insiden tersebut, mengingatkan saya tentang kejadian yang pernah saya alami beberapa waktu lalu. Yaitu ketika kebetulan diundang mengikuti sebuah seminar.
Ada banyak perwakilan pengusaha yang diundang, dan sebagian besar adalah ( maaf ) pengusaha berkewarga Negaraan Indonesia ( WNI ). Karena yang mengadakan adalah salah satu instansi pemerintah, pada salah satu sessi mengharuskan para peserta untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya, secara bersama.

Sungguh merasa takjub ( …tapi ingin tertawa … ) saya dibuatnya.

Dari sekian banyak peserta, hanya terdapat hitungan jari tangan saja yang “ mau, mampu dan benar-benar “ menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya.

Takjub….karena berfikir, kok bisa ? Toh mereka semua adalah warga Negara Indonesia seperti saya, anda dan kita semua. Ingin tertawa…..karena melihat cara mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya. Yaitu hanya sebatas membuka mulut dan mengambil kata-kata yang paling belakang saja supaya dianggap bersuara.

Ini benar-benar LUAR BIASA…..( bagi siapa ?)

Setelah itu, saya juga tiba-tiba juga teringat pernah bertemu dengan seorang kakek-kakek, sangat tua renta ( mungkin sedikit pikun ) ! Yang bahkan untuk berjalan saja harus membungkuk-bungkuk dan tertatih-tatih.

Tetapi ketika diajak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, berubah 180 derajat sikapnya. Tegas, lugas lantang berwibawa. Dan tidak ada satupun lirik dan baitnya yang LUPA.

Saya juga tidak mencoba mengkritisi tentang rasa kebangsaan, karena itu bukan wewenang saya. Atau juga mengkritisi system pendidikan yang diterapkan, Karena memang saya bukan ahlinya.

Hanya saja bingung saya jadinya. Kok bisa ??? Kok sampai " segitunya" gitu lho ?!

Atau mungkin, anda punya jawabannya ?