-->

Pertolongan Pertama Pada Tendon Robek Total

Bagi para atlet olah raga, apa yang dinamakan dengan tendon robek total adalah momok yang paling menakutkan. Utamannya, olahragawan yang paling sering terkena serangan ini adalah para atlet sepak bola. Anda pasti seringkali menonton ditayangan televisi, beberapa atlet bola yang terlihat meringis kesakitan atau mengerang-erang, bahkan sampai harus ditandu karena mengalami serangan tendon robek total ketika di lapangan.
Dan bisa dipastikan jika seorang atlet terkena serangan tendon robek total, itu berarti alamat harus beristirahat dalam waktu yang cukup lama untuk pemulihan.

Jika suatu saat kebetulan teman anda, saudara anda atau bahkan anda sendiri terkena serangan tendon robek total, pertolongan pertama apa yang harus dilakukan ?

• Bila cedera yang terjadi pada jaringan lunak ( tendon, ligament, otot ) tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah menghentikan pendarahan, karena pendarahan bisa menyebabkan pembengkakan, rasa nyeri dan nyeri tekan. Bawa untuk istirahat dan menghentikan semua aktivitas yang sedang dilakukan.

• Lakukan pendinginan pada bagian tubuh yang cedera, agar dapat mengurangi rasa sakit.
Pendinginan juga membuat pembuluh darah mengkerut, sehingga dapat mengurangi pengeluaran darah pada tempat yang mengalami cedera. Dengan tidak terjadinya pembengkakan, proses penyembuhan semestinya jadi lebih cepat. Sebaiknya penderita tidak melakukan aktivitas olahraga apapun sampai cedera itu sembuh.

• Proses pendinginan yang efektif harus bisa masuk sedalam-dalamnya pada tendon yang mengalami cedera. Untuk itu pendinginan harus dilakukan dalam waktu yang cukup lama.
Semakin luas daerah cedera makin lama pula pendinginan yang dibutuhkan. Pada cedera tendon pergelangan kaki misalnya, perlu pendinginan minimal 30 menit. Jika tidak tersedia disposable ice packs dan reusable ice pack, pendinginan bisa menggunakan es batu, atau air dingin.
Namun perlu diingat jangan menggunakan es batu secara langsung pada luka yang terbuka.

• Setelah didinginkan, pasanglah bebat elastic agar terjadi penekanan pada lokasi cedera.
Tujuannya mencegah makin parahnya perdarahan pada tendon yang cedera. Pasanglah bebat elastic dengan member sedikit penekanan. Dengan pemberian tekanan, pengaruh simultan, mulai dari pendinginan hingga penekanan akan menjadi terasa. Setelahnya istirahatkan, sedikitnya 24 – 48 jam.
Untuk dicatat, daerah yang mengalami cedera tadi jangan diberikan beban apapun.

• Naikkan bagian tubuh yang cedera agar aliran darah berkurang dan darah yang keluar lebih mudah dialirkan menjauhi tempat yang cedera tadi. Tujuannya untuk mengurangi pembengkakan. Kaki yang cedera disangga dengan sudut lebih dari 45 derajat pada posisi penderita terlentang. Empat atau lima bantal atau bangku kecil ditaruh di bawah kaki dapat menjadi tempat bertumpu kaki yang cedera.

• Bila terjadi pendarahan yang cukup banyak dan ada pembengkakan, kalau mungkin bagian yang mengalami cedera sebaiknya tetap dinaikkan selama 24 – 48 jam. Jika bagian badan yang mengalami cedera diberi pemanasan ( bukan pendinginan ) pada awal terjadinya cedera, pembuluh darah akan mengembang. Jumlah cairan dalam jaringan akan meningkat. Hal itu menyebabkan bertambahnya perdarahan di dalam daerah yang mengalami cedera, meningkatkan pembengkakan, dan meningkatkan tekanan di jaringan sekitarnya. Alhasil, penderita merasa sangat kesakitan, dan proses penyembuhan akan menjadi makin lambat.

Model pertolongan pertama lewat metode pendinginan, kompresi ( penekanan dengan bebat elastic ) dan istirahat biasanya dapat meredakan rasa sakit pada jaringan lunak, termasuk tendon.

Obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit sebaiknya dihindari pada waktu-waktu permulaan cedera, karena dapat mengacaukan pengobatan tendon robek dan diagnosis selanjutnya , jika nanti diperlukan pengobatan lanjutan.