-->

Mengapa Lalat Susah Ditangkap ? Ini Penyebab Ajaibnya

Meski terasa sangat menjengkelkan, coba tes, mampukah anda menangkap seekor lalat.
Jangankan dengan tangan kosong, bahkan dengan jaring perangkap pun, anda harus berusaha mati-matian untuk bisa menangkapnya.
Untuk bisa melumpuhkannya, paling anda menggunakan perangkat lalat atau obat lainnya.
Hal seperti inipun berlaku pada nyamuk.
Kedua binatang ini sepertinya mampu “membaca” semua gerakan, sehingga anda akan kesulitan untuk menangkapnya.

Jadi mengapa lalat susah untuk ditangkap ?


Bukannya karena binatang ini memiliki gerakan secepat kilat – wong, kenyataannya anda masih bisa melihat semua gerakannya – namun lalat dapat melihat gerakan anda dalam keadaan lambat – slow motion – karena adanya - indera keenam - sensor penglihatan yang dimilikinya.
Bingung ?

Ini ilustrasi mudahnya.
Coba lihat kembali film Spiderman pertama.
Setelah digigit laba-laba radioaktif, Peter Parker tiba-tiba memiliki indera laba-laba. Sehingga ketika suatu saat terlibat dalam sebuah perkelahian dengan teman sekolahnya, saat dipukul, Peter Parker mampu melihat gerakan musuhnya yang dalam gerakan yang sangat lambat sekali alias slow motion.
Karena itu Parker dapat dengan mudah menghindarinya, dan secepat itu pula melontarkan pukulan balasannya.

Hal serupa pun dapat disaksikan pada film Kungfu Hustle.
Setelah dikeluarkan dari penjara khusus orang gila, sang raja Iblis ditest kesaktiannya oleh gang Kapak. Karena kesaktiannya yang sangat tinggi, sang raja iblis ini bahkan mampu melihat laju tembakan peluru dalam gerakan lambat, lalu menghentikannya hanya dengan jepitan dua jarinya.

Demikian pula dengan lalat ini.
Binatang yang dianggap mengganggu ini ternyata dikaruniai kemampuan yang mengagumkan seperti ini. Peneliti telah menemukan fakta ini.

Sebagaimana dilansir dari laman Telegraph, termuat temuan para peneliti yang dipublikasikan dalam jurnal Animal Behaviour, mengungkap kemamuan ajaib dari lalat ini.
Penelitian ini dilakukan terhadap kemampuan binatang untuk mendeteksi adanya kilatan cahaya secara terpisah. Frekuensi perpaduan kedipan terhadap cahaya dapat memberikan indikasi persepsi waktu yang terlihat oleh hewan kecil.


Para peneliti kemudian menemukan fakta bahwa semakin kecil ukuran tubuh binatang dan semakin cepat laju metabolismenya, maka waktu akan berjalan lebih lambat baginya.

Itu artinya, persepsi terhadap waktu secara langsung berkaitan dengan ukuran tubuh beberapa spesies.
Dan binatang yang memiliki ukuran kecil rupanya mampu melihat dunia dalam gerak lambat (slow motion).
Pemimpin penelitian ini, Andrew Jackson dari Trinity College Dublin di Irlandia,mengatakan :
"Banyak peneliti telah melihat hal ini pada hewan berbeda dengan mengukur persepsi mereka tentang kilatan cahaya,"

Menariknya, ada perbedaan besar antara spesies besar dan kecil. Hewan yang memiliki ukuran tubuh kecil justru melihat dunia dalam gerakan lambat.
"Fokus kami terdahulu pada hewan bertulang belakang, tapi ketika melihat lalat terbang, mereka bisa menangkap kilatan cahaya yang berkedap-kedip hingga empat kali lebih cepat dari kemampuan manusia," katanya lebih lanjut
Selain melakukan penelitian terhadap lalat, penelitian Andrew juga dilakukan pada 30 spesimen hewan lainnya, seperti pada tikus, belut, kadal, ayam, merpati, anjing, dan juga kucing.

Tetapi apa manfaat dari penelitian Andrew yang seperti ini ?
Seorang mahasiswa doktoral di Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Trinity College Dublin, Irlandia, Kevin Healy, mengatakan bahwa hasil penelitian Andrew ini bisa mendukung peran penting persepsi waktu pada hewan yang menunjukkan kemampuan untuk merasakan waktu pada hewan kecil mungkin menjadi perbedaan antara hidup dan mati bagi organisme yang bergerak cepat.

Sedangkan menurut Profesor Graeme Ruxton dari University of St Andrews di Skotlandia, yang juga ikut dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa memiliki mata yang mengirimkan sinyal terbaru ke otak pada frekuensi yang lebih tinggi daripada yang dilakukan oleh mata manusia tidak ada nilainya jika otak tidak memproses informasi tersebut sama cepatnya.

"Lalat mungkin bukan hewan pemikir, tapi mereka bisa membuat keputusan dengan cepat," katanya.

Yang ini tidak kalah menariknya :

You may like these posts