-->

Misteri Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Abad 13 Akhirnya Terungkap

Dalam sejarah kehidupan manusia ( modern ) tercatat terjadinya beberapa letusan gunung berapi yang maha dahsyat, sehingga sampai merubah struktur geografis bumi.

Letusan gunung berapi yang maha dahsyat untuk di Indonesia sendiri, tercatat pernah terjadi pada sebuah gunung di Sumatera Utara sehingga akhirnya terbentuklah danau Toba.

Kemudian gunung Krakatau yang akibat letusannya bahkan “memakan” dan menengelamkan gunung itu sendiri. Sedangkan abu vulkaniknya menyebar beribu-ribu kilometer ke segala penjuru dunia.

Catatan sejarah juga menunjukkan bahwa pada abad ke 13 pernah terjadi satu letusan gunung berapi yang maha dahsyat. Begitu dahsyatnya letusan gunung berapi yang terjadi pada abad ke 13 tersebut, tepatnya tahun 1257 itu masih menyisakan sisa abu kimia yang terdapat di Arktik Kutub Utara dan Antartika.

Catatan sejarah zaman pertengahan Eropa bahkan menuliskan jika kawasan Eropa saat itu sampai mengalami pendinginan mendadak, dan mengalami kegagalan panen akibat letusan tersebut. Selain itu dampaknya terhadap perubahan iklim juga terjadi sangat signifikan.
Sejarah zaman pertengahan menggambarkan terjadinya cuaca yang sangat mengerikan berlangsung di musim panas 1258. Saat udara itu suhu sampai anjlok menjadi sangat dingin dan hujan turun tidak henti-henti menyebabkan bencana banjir.
Bahkan para Arkeolog mencatat, tahun 1258 sebagai tahun untuk umur ribuan kerangka manusia yang ditemukan terkubur dalam kuburan massal di London.

Namun sampai selama ini letusan gunung berapi paling dahsyat abad ke 13 ini masih menjadi teka-teki dan misteri.
Sampai pada akhirnya satu Tim Ilmuwan internasional menyimpulkan bahwa mereka berhasil menemukan gunung api yang bertanggung jawab atas letusan besar yang terjadi di abad ke-13.

Dalam satu jurnal ilmiah PNAS, sebuah tim internasional menunjuk bahwa Gunung Samalas di Pulau Lombok, Indonesia sebagai sumber letusan gunung berapi paling dahsyat abad 13 tersebut.

Tim juga menunjuk, yang sedikit tersisa dari struktur awal gunung purba ini hanyalah sebuah kawah besar yang kini lebih dikenal dengan nama Danau Segara Anak.

Danau Segara Anakan Lombok

Dalam Penelitiannya, tim ilmuwan juga menelusuri sejarah lokal yang menceritakan tentang kejatuhan Kerajaan Lombok di satu waktu pada abad ke-13.
Atas penelitian yang dilakukan mereka menemukan adanya kemiripan kadar belerang dan debu jejak es di kutub dengan balutan data yang dikumpulkan di wilayah Lombok itu sendiri.
Termasuk tanggal radiokarbon, jenis dan penyebaran batuan dan abu yang dikeluarkan, rangkaian pohon.

Sebagaimana dilansir dari laman BBC, Profesor Clive Oppenheimer, dari Universitas Cambridge, Inggris mengatakan : "Buktinya sangat kuat dan menarik."
Sedangkan rekan sejawatnyanya, Prof Franck Lavigne, dari Universitas Pantheon-Sorbonne, Prancis, menambahkan, "Kami melakukan penelitian mirip seperti investigasi kriminalitas."
"Kami tidak mengetahui pelakunya di awal, tetapi kami memiliki waktu pembunuhan dan jejak dari geokimia dari dalam dasar es, dan itu membuat kami bisa menelusuri kepada gunung api yang bertanggung jawab."

Sebelumnya, letusan maha dahsyat pada tahun 1257 sering dikaitkan dengan gunung di Meksiko, Ekuador dan Selandia Baru.
Namun ketika diteliti lebih jauh, gunung kandidat dari negara ini gagal dalam hal pencocokan tanggal geokimia.
Dan dari semua kriteria penelitian, hanya tersisa Gunung Samalas sajalah yang bisa "memenuhi semua persyaratan", kata para peneliti.

Tim ilmuwan yang melakukan penelitian di Lombok mengindikasikan bahwa lebih dari 40 kubik kilometer batu dan abu dimuntahkan dari gunung api ini, dan materi letusan membumbung ke udara dengan ketinggian mencapai 40 km lebih.
Dan dengan muntahan yang sangat besar, akibatnya sampai bisa membawa materi gunung api Samalas menyebar ke seluruh dunia dalam jumlah yang bisa dilihat di lapisan es Greenland dan Antartika.

Dibandingkan dengan letusan dahsyat lainnya, para peneliti meyakini letusan Samalas diperkirakan sama besarnya dengan Krakatau di tahun 1883 dan Tambora di tahun 1815.


Lihat juga :

You may like these posts