-->

Apakah ISIS Itu ? Inilah Informasi Tentang ISIS

Pasca hari raya Iedul Fitri 1435 H yang baru saja usai, dunia kembali diguncangkan dengan sebuah pemberitaan tentang dicurinya sejumlah Uranium yang diperkaya oleh sekelompok tentara pemberontak di Irak yang menamakan dirinya sebagai ISIS.

Meskipun Uranium yang dicuri tersebut hanya mempunyai kadar pengayaan yang rendah dan bukan untuk tujuan pembuatan senjata nuklir, namun insiden tersebut mengindikasikan jika kelompok bersenjata tersebut juga berminat terhadap kemungkinan pembuatan senjata pemusnah massal.

Tapi, apakah ISI itu ?

Bagi para pecinta sejarah tentu memahami ISIS sebagai salah seorang dewi pada kepercayaan Mesir Kuno, yang terkadang disebut juga sebagai Aset (bahasa Yunani Kuno: Ἶσις).
Dewi Isis (ibu dari Horus) adalah putri pertama dari Geb, dewa Bumi, dan Nut, dewi langit Isis dipuja sebagai ibu dan istri yang ideal, dan juga sebagai ibu dari alam dan sihir.
Isis juga merupakan sahabat bagi para budak, pendosa, tukang, dan orang yang tertekan. Ia juga mendengarkan doa-doa orang kaya, aristokrat, dan penguasa.
Isis merupakan dewi keibuan, sihir, dan kesuburan.

Tetapi ternyata bukan ISIS yang ini yang dimaksud.

Kelompok bersenjata ISIS yang mencuri Uranium adalah Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) atau Islamic State in Iraq and Syria atau Islamic State in Iraq and al-Shām (ISIS), yaitu Negara Islam (di) Irak dan Syam (Bahasa Arab: الدولة الاسلامية في العراق والشام / al-Dawlah al-Islāmīyah fī al-ʻIrāq wa-al-Shām)

Yaitu sebuah negara dan kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah.

Kelompok bersenjata ini terdiri dari dan didukung oleh berbagai unsur pemberontak dari kalngan Sunni, dalam hal ini termasuk organisasi pendahulunya, antara lain Dewan Syura Mujahidin, Al-Qaeda di Irak (AQI), juga kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni.
ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam Wahhabi.

Target serangan kelompok bersenjata ISIS terutama diarahkan pada kaum Syiah dan Kristen.

Pemimpin ISIS adalah Abu Bakar al-Baghdadi.
Di bawah kendalinya, ISIS menyatakan diri bergabung dengan Front Al Nusra, yaitu kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. ISIS juga diketahui memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda sampai tahun 2014. Namun karena perbedaan misi pada akhirnya Al-Qaidah tidak mengakui lagi kelompok ini sebagai bagiannya.
Abu Bakar al-Baghdadi sendiri bersumpah untuk memimpin penaklukan Roma.

Ideologi ISIS

ISIS dikenal sebagai kelompok yang menganut ideologi garis keras Al-Qaidah dan mematuhi prinsip-prinsip jihad global.

Awalnya ISIS muncul dari ideologi Ikhwanul Muslimin. ISIS pernah merusak pusara-pusara suci dan membongkar kuburan para nabi dan awliya yang shaleh di Irak, sehingga Mufti Pemerintah Mesir, Prof. Dr. Syauqi Allam mengecam tindakan ISIS dan menganggapnya tidak sesuai dengan ajaran mazhab Islam yang mana pun dan bertentangan dengan kewajaran manusia.

Bahkan pada sisi tertentu, ISIS dianggap lebih berbahaya ketimbang Al-Qaidah.
Ini disebabkan karena ISIS memiliki ribuan pasukan perang, yang siap mendeklarasikan perang terhadap mereka yang dianggap bertentangan atau menentang berdirinya negara Islam.
Gerakan revolusi yang pada awalnya mempunyai misi mulia untuk menggulingkan rezim otoriter ini berubah menjadi tragedi. ISIS menjadi sebuah kekuatan baru yang siap melancarkan perlawanan sengit terhadap rezim yang berkuasa yang dianggap tidak mampu mengemban misi terbentuknya negara Islam.
ISIS kemudian berubah menjadi sebuah kekuatan politik riil dengan ideologi yang jelas dan wilayah yang diduduki.
Simak juga :
> Abu Bakar Ba'asyir Imbau Pengikutnya Untuk Dukung ISIS. Adakah dampak ISIS di Indonesia ?

Tujuan ISIS


Tujuan utama dari ISIS adalah pembentukan negara Islam murni. Menurut wartawan Sarah Birke, salah satu "perbedaan yang signifikan" antara Front Al-Nusra dan ISIS adalah ISIS "cenderung lebih fokus pada membangun pemerintahan sendiri di wilayah yang ditaklukkan". ISIS akhirnya mencapai tujuannya pada tanggal 29 Juni 2014, ketika itu dihapus "Irak dan Levant" dari namanya, dengan mulai menyebut dirinya sebagai Negara Islam, dan menyatakan wilayah okupasi di Irak dan Suriah sebagai kekhalifahan baru mereka.

Pada pertengahan tahun 2014, kelompok ISIS merilis satu video yang berjudul "The End of Sykes-Picot" berbahasa Inggris kebangsaan Chili bernama Abu Safiya.
Video ini mengumumkan maksud kelompok ini untuk menghilangkan semua perbatasan modern antara negara-negara Islam Timur Tengah, khususnya mengacu pada perbatasan yang ditetapkan oleh Perjanjian Sykes-Picot selama Perang Dunia I.
Wilayah yang diklaim ISIS

Pada awal tahun 2014 ISIS mengklaim memiliki peta wilayah yang terdiri 16 wilayah administrasi Negara Islam Irak dan Syam, antara lain :


Di Irak:
• Wilayah Selatan
• Wilayah Diyala
• Wilayah Baghdad
• Wilayah Kirkuk
• Wilayah Salahuddin
• Wilayah Anbar
• Wilayah Ninewa

Di Syam :
• Wilayah Al Barakah (Hasaka)
• Wilayah Al Kheir (Deir al Zour)
• Wilayah Al Raqqah
• Wilayah Al Badiya
• Wilayah Halab (Aleppo)
• Wilayah Idlib
• Wilayah Hama
• Wilayah Damaskus
• Wilayah Pesisir (Al Sahel)

Perlengkapan Perang Yang Dimiliki ISIS


Dalam bidang persenjataan, ISIS memiliki dan menggunakan senjata yang cukup tangguh.
Tercatat ISIS menggunakan rudal Stinger, M198 howitzer, senjata DShK dipasang pada truk, senjata anti-pesawat, senjata tembak dorong otomatis dan serta setidaknya satu rudal Scud.
Bahkan pada saat ISIS menaklukan Mosul pada Juni 2014, mereka menyita sejumlah helikopter Blackhawk UH-60 dan pesawat kargo.
Dan sesuai pemberitaan terakhir ISIS mencuri bahan nuklir ( Uranium ) dari Mosul University pada Juli 2014.

Simak juga :

You may like these posts