-->

Tips Praktis Membeli Kayu Yang Berkualitas

Sama seperti saat memilih dan membeli pasir yang berkualitas.

Untuk membeli kayu yang akan digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan juga tidak boleh asal-asalan. Kayu yang dibeli secara asal-asalan, justru akan mendatangkan kekecewaan ketika nantinya telah diaplikasikan pada bangunan.

Kayu yang asal-asalan dengan kualitas tidak bagus, akan mengakibatkan konstruksi melengkung, rapuh, lapuk atau bahkan roboh bangunan
Yang paling sering dialami dan paling kentara adalah ketika menggunakan kusen pintu ataupun jendela, dengan kayu kualitas ini. Karena kualitas kayu yang tidak bagus maka pintu atau jendela menjadi tidak bisa dibuka-tutup, karena kayu-kayunya melengkung ( jawa : ngolet ).

Dan yang paling parah, karena kualitas kayu yang kurang bagus, saat diaplikasikan sebagai penyangga genteng, ia akan patah. Sehingga tidak mustahil atap genteng jadi roboh.
Dan jika sudah seperti ini, repot jadinya. Sebab harus kerja dua kali. Harus bongkar pasang lagi.

Untuk benar-benar memahami dan menguasai tentang kualitas kayu yang benar-benar bagus, konon, memang ada “ilmunya” tersendiri.

Namun bukan berarti untuk orang awam tidak bisa mengerti secara lebih praktis.
Setidaknya “mengenali” tentang ciri-ciri kayu yang berkualitas bagus, terutama yang dibutuhkan saat memilih dan membeli kayu.

Tips Praktis Membeli Kayu Yang Berkualitas ini mungkin bisa memberikan sedikit panduan :

Jangan pilih dan beli kayu yang masih basah
Terkadang tempat penggergajian atau tempat penjualan kayu, menyelipkan kayu-kayu yang masih basah untuk dijual.
Bila memilih kayu yang masih ini, nantinya ( biasanya ) akan melengkung atau sekurangnya mengalami perubahan bentuk pada jangka lama pemakaian.
Dapat diketahui dengan menaksir beratnya, dimana kayu basah selalu lebih berat dibanding kayu yang telah kering pada jenis dan ukuran yang sama.
Selain itu dapat diketahui dengan melukai sedikit permukaannya. Kebasahan dalam kayu dapat terasa.
Satu lagi, kayu yang masih basah, suaranya terdengar lebih berat saat dijatuhkan.

Pilih kayu yang telah tua
Kayu yang telah tua dapat ditandai dengan kepadatan seratnya. Serat akan lebih padat bila dibanding dengan kayu muda.
Makanya kayu yang telah tua biasanya lebih berat bila dibanding dengan kayu yang masih muda, pada jenis dan ukuran yang sama.

Jangan memilih inti kayu
Memang pada beberapa jenis kayu tertentu, intinya ( jawa : galih ) mempunyai kekerasan dan kekuatan yang lebih dibanding dagingnya.
Namun pada kayu-kayu yang umum dijual, inti kayu merupakan bagian yang terlunak dan paling kurang kekuatannya. Inti kayu biasanya memiliki pori-pori yang lebih longgar.

Hindari mata kayu
Kayu yang baik untuk aplikasi bangunan adalah yang tidak ada atau minus mata kayunya. Adanya mata kayu akan menyebabkan terlihat tidak mulus, dan bisa menjadi bagian kebengkokan kayu.

Pilih kayu yang lurus
Dapat dilihat dengan “mengincar” permukaan gergajian kayu. Makin lurus makin bagus kualitasnya.

Hindari kayu yang pecah
Kayu pecah atau terlihat mau pecah jangan dibeli. Sebab akan menjadi titik lemah kayu ( patah ).

Hindari busuk kayu
Busuk kayu dapat ditandai dengan menekan permukaan kayu. Kayu yang busuk atau mulai busuk akan terasa lebih lunak atau melesak ke dalam saat di tekan.
Dapat juga dilihat, apakah ada tanda bercak-bercak kehitaman pada permukaannya.

Jangan beli kayu yang dimakan serangga
Jika kayu telah dimakan serangga, itu menandakan bahwa itu kayu stok lama. Kayu seperti ini akan rapuh saat digunakan. Meski tampak mulus di permukaan namun di dalamnya sudah keropos.

Jangan membeli kayu yang masih mengeluarkan getah
Kayu yang masih mengeluarkan getah bisa karena pengeringan yang kurang sempurna ( masih basah ). Kayu yang seperti ini umumnya akan melengkung jika digunakan nantinya, yaitu ketika kandungan air di dalamnya telah hilang sempurna.
Namun ada juga jenis kayu yang memang bergetah. Kayu jenis inipun kurang bagus jika digunakan.

Hindari kayu yang memiliki spot ( bercak ) hitam atau terlihat berjamur.
Kayu yang memiliki spot ( bercak ) hitam menandakan adanya pembusukan.
Pada tempat yang berspot hitam biasanya akan terasa lunak ketika ditekan.
Demikian pula jika terlihat berjamur. Sebaiknya hindari kayu yang seperti ini.

You may like these posts