Cara Praktis Merawat Accu Kendaraan
Accumulator ( Accu / Aki ) adalah sumber kelistrikan utama bagi sepeda motor.
Tak jarang karena Accu yang soak atau kurangnya pengetahuan praktis tentang perawatan Accu sepeda motor atau mobil jadi berantakan, terlebih lagi untuk kendaraan keluaran terbaru yang rata-rata mengandalkan sistem operasi elektronik- yang tentu saja dicatu oleh Accu.
Tak jarang karena Accu yang soak atau kurangnya pengetahuan praktis tentang perawatan Accu sepeda motor atau mobil jadi berantakan, terlebih lagi untuk kendaraan keluaran terbaru yang rata-rata mengandalkan sistem operasi elektronik- yang tentu saja dicatu oleh Accu.
Supaya tidak mengalami hal yang tidak mengenakkan itu, ada baiknya jika setidaknya mempunyai pengetahuan praktis tentang cara perawatan Accu.
Lihat juga : Tips pemeriksaan dan perawatan Accu
Ada 2 jenis Accu yang beredar umum : Accu basah dan Accu kering.
Meski beda jenis, kapasitas dan fungsinya, baik di motor atau mobil tidak jauh beda.
Kode fisik pada kemasan luar juga tidak banyak beda.
Yang harus diperhatikan adalah kutub listriknya. Kode standard accu adalah (+) untuk kutub posistif dan (-) untuk negatif.
Meski kode ini terlihat sepele, tapi jika salah pasang maka system kelistrikan kendaraan akan hancur berantakan. Besar kecil kapasitas accu juga tertulis dan bisa dapat langsung dilihat.
Kode fisik pada kemasan luar juga tidak banyak beda.
Yang harus diperhatikan adalah kutub listriknya. Kode standard accu adalah (+) untuk kutub posistif dan (-) untuk negatif.
Meski kode ini terlihat sepele, tapi jika salah pasang maka system kelistrikan kendaraan akan hancur berantakan. Besar kecil kapasitas accu juga tertulis dan bisa dapat langsung dilihat.
Untuk Accu sepeda motor misalnya tertulis 12V/7 Ah. Huruf V ( voltage ) adalah tegangan Accu, dan out put listrik keluarnya dalam Ah ( ampere ).
Semakin besar beban kelistrikan pada kendaraan, maka dibutuhkan Accu yang makin besar pula ampere-nya.
Beda Accu Basah dan Accu Kering ( Accu MF )
Para pengguna Accu basah sering mengeluhkan kemampuan Accu-nya yang sudah menjadi lemah meski kendaraannya relatif masih baru.
Ini sering terjadi karena pemakai kurang memperhatikan kondisi atau jumlah cairan accu.
Pada Accu basah, air Accu yang berupa elektrolit ini merupakan “ jantung “ nya Accu.
Pada Accu basah, air Accu yang berupa elektrolit ini merupakan “ jantung “ nya Accu.
Jika air accu atau elektrolit habis, Accu akan menjadi kering, maka akibat selanjutnya sel timah dalam Accu menjadi rusak. Jika ini terjadi maka Accu menjadi lemah dan soak.
Pada Accu basah, bilaperawatan sederhana berupa menjaga level elektrolit accu dilakukan dengan rajin dan sering dikontrol, maka accu akan menjadi lebih awet.
Namun demikian perawatan Accu basah ( meski sebenarnya sangat sederhana ) sering kali dikeluhkan dan dijadikan sumber masalah oleh pemakai.
Karena itu, saat ini ada Accu yang disebut Accu kering. Sering kali diembel-embeli dengan label “ MF “ atau maintenance free alias bebas perawatan. Dibilang demikian karena tidak usah memeriksa air Accu lagi setiap periode tertentu, seperti halnya Accu basah .
Meski Accu MF tidak perlu menambah air Accu lagi dan tidak ada kemungkinan elektrolit yang tumpah, bukan berarti dalam rumah Accu kering sama sekali. Karena di dalamnya sel timah tetap dibungkus dengan elektrolit namun berbentuk gel.
Makanya meski tidak tumpah Accu MF masih tetap butuh selang pernafasan. Juga meski dibilang bebas perawatan bukan berarti bebas rusak pula.
Pada pemakaian beban berlebih, misal pemasangan lampu-lampu variasi, akan menyebabkan umur accu menjadi lebih pendek. Makanya harus dipertimbangkan dulu jika mau ngasih beban tambahan pada elektrikal.
Pada Accu basah, bilaperawatan sederhana berupa menjaga level elektrolit accu dilakukan dengan rajin dan sering dikontrol, maka accu akan menjadi lebih awet.
Namun demikian perawatan Accu basah ( meski sebenarnya sangat sederhana ) sering kali dikeluhkan dan dijadikan sumber masalah oleh pemakai.
Karena itu, saat ini ada Accu yang disebut Accu kering. Sering kali diembel-embeli dengan label “ MF “ atau maintenance free alias bebas perawatan. Dibilang demikian karena tidak usah memeriksa air Accu lagi setiap periode tertentu, seperti halnya Accu basah .
Meski Accu MF tidak perlu menambah air Accu lagi dan tidak ada kemungkinan elektrolit yang tumpah, bukan berarti dalam rumah Accu kering sama sekali. Karena di dalamnya sel timah tetap dibungkus dengan elektrolit namun berbentuk gel.
Makanya meski tidak tumpah Accu MF masih tetap butuh selang pernafasan. Juga meski dibilang bebas perawatan bukan berarti bebas rusak pula.
Pada pemakaian beban berlebih, misal pemasangan lampu-lampu variasi, akan menyebabkan umur accu menjadi lebih pendek. Makanya harus dipertimbangkan dulu jika mau ngasih beban tambahan pada elektrikal.
Cara Melakuan Re-charge ( Isi Ulang Accu )
Jika Accu sempat melemah karena pemakaian beban berlebih, misal pada elektrik starter atau regulator jebol alias soak, jangan langsung mengklaim Accu telah rusak.
Adakalanya dengan perlakuan pengisian ulang ( re-charge ) Accu dapat hidup, " greng “ kembali. Hanya saja ada yang perlu diperhatikan pada pengisian ulang secara indoor.
Adakalanya dengan perlakuan pengisian ulang ( re-charge ) Accu dapat hidup, " greng “ kembali. Hanya saja ada yang perlu diperhatikan pada pengisian ulang secara indoor.
Untuk Accu basah bisa dilakukan dengan ampere yang relatif besar.
Contoh untuk Accu motor bisa 1 atau 2 ampere, karena bila terjadi overcharge penguapan Accu bisa dibuang lewat ventilasi yang ada.
Sebaliknya untuk accu MF alias accu kering tidak boleh asal-asalan.
Sebaiknya gunakan ampere yang lebih rendah antara 0,5 – 0,75 ampere, untuk menghindari rumah accu menggelembung atau njebluk. Hal ini dikarenakan pada accu kering ventilasinya lebih rapat.
Contoh untuk Accu motor bisa 1 atau 2 ampere, karena bila terjadi overcharge penguapan Accu bisa dibuang lewat ventilasi yang ada.
Sebaliknya untuk accu MF alias accu kering tidak boleh asal-asalan.
Sebaiknya gunakan ampere yang lebih rendah antara 0,5 – 0,75 ampere, untuk menghindari rumah accu menggelembung atau njebluk. Hal ini dikarenakan pada accu kering ventilasinya lebih rapat.
Apalagi untuk accu kering jenis tertentu, selnya berbentuk lempengan timah yang digulung sehingga tak perlu ventilasi untuk pernafasan. Dampaknya, waktu recharge accu kering akan menjadi lebih lama.
Tapi intinya masih bisa di recharge. Jadi sebaiknya diperhatikan.
Tapi intinya masih bisa di recharge. Jadi sebaiknya diperhatikan.