10 Langkah Jitu Untuk Mengatasi Masalah Sludge Bulking Pada Bak Aerobik IPAL
Apakah anda menggunakan metode biologis, dengan memanfaatkan bakteri Aerobik untuk mengolah air limbah di Instalasi Pengolah Air Limbah ( IPAL ) anda ?
Dan apakah anda acap kali dipusingkan dengan masalah sludge bulking pada bak Aerobik ?
Sludge bulking memang merupakan salah satu masalah yang lumrah ditemui dan terjadi pada system pengolahan limbah yang menggunakan bakteri Aerobik.
Sehebat dan seteliti apapun operator limbah, sludge bulking masih tetap saja bisa terjadi.
Sebab sludge bulking memang dapat disebabkan oleh kondisi yang paling sederhana sekalipun.
Namun meski bisa sederhana penyebabnya, ketika sludge bulking telah terjadi, sering membikin pusing. Sebab untuk mengatasi masalah sludge bulking boleh dibilang gampang-gampang susah.
Karena yang harus “diobati” disisni adalah mahluk hidup yang bisa berupah karakter dan parameternya setiap saat.
Sludge bulking sendiri secara gamblang dan sederhana ditandai dengan adannya massa padatan yang mengambang di bak aerasi. Yang biasanya makin hari makin bertambah jika tidak segera di atasi.
Dan jika dibiarkan lebih lanjut, akan sangat tidak mustahil jika bakteri aerobic yang sengaja “dipelihara” menjadi collaps atau mati.
Aliran air limbah terolah dari bak Aerasi yang masuk ke dalam secondary clarifier sebenarnya masih cukup jernih. Namun adanya padatan massa yang mengambang dan kemudian terikut pada aliran “over flow” dan masuk ke dalam secondary clarifier, kemudian “pecah” ikatannya akan menjadikan TSS ( Total Suspended Solid ) buangan air limbah akan menjadi tinggi, sehingga buangan / out let air limbah akan terlihat keruh.
●
Ciri-ciri sludge bulking
Secara visual, Sludge bulking selalu ditandai dengan padatan massa yang mengambang pada permukaan bak aerasi. Dan ketika dilakukan pengechekan atau analisa di laboratorium, air limbah yang dimabil dari bak akan menunjukkan ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
- Memiliki nilai SVI ( Sludge Volume Index ) yang tinggi
- Gumpalan floc yang terbentuk jelek
- Proses pengendapannya jelek ( lama )
- Namun memiliki air endapan / tapisan yang masih cukup jernih
● Cara mengatasi sludge bulking
Sebagaimana disampaikan di atas, untuk mengatasi masalah sludge bulking boleh dibilang gampang-gampang susah. Meski semua parameter yang berpengaruh tetap dapat diukur, namun untuk mengetahui dan menentukan penyebabnya secara tepat harus dipilih dan dipilah satu persatu.
Butuh waktu dan kesabaran untuk melakukan langkah Trial And Error.
Karena itu agar, dapat melakukannya secara lebih efektif dan effisien, berdasarkan pengalaman di lapangan, kami rangkumkan 10 Langkah Jitu Untuk Mengatasi Masalah Sludge Bulking Pada Bak Aerobik, yang dapat anda gunakan seperti di bawah ini :
1. Check pH
Langkah mudah yang pertama adalah chek pH. Atur kembali pH-nya jika diperlukan.
Pada
Operasi normal, bakteri Aerobik membutuhkan kisaran pH yang normal pula,idealnya pH = 6 – 8.
2. Check dan atur pembebanan COD ( COD load ).
Nilai pembebanan COD atau COD load tidak boleh lebih dari 20 % dari nilai rata-rata COD dalam 5 hari terakhir. Makin kecil deviasinya, makin bagus.
3. Naikkan RAS ( Recycled Activated Slude )
Secara mudah, RAS adalah prosentase / jumlah padatan sludge yang dipompa ulang / direcycle dari bak Secandary Claifier masuk kembali ke dalam bak Aerobik.
Saat terjadi sludge bulking, naikkan RAS ke pada batas maksimal ( maximal limit ). Hal ini bertujuan untuk mengurangi Carry Over padatan menuju Secondary Clarifier.
4. Jaga nilai DO ( Dissolved Oxygen )
Sarat mutlak agar bakteri aerobic dapat beroperasi secara optimal adalan nilai DO yang memadai. Lakukan pengecekan dan jaga DO pada bak Aerasi pada kisaran nilai 1,5 sampai 4
5. Pastikan air limbah yang masuk dan diolah tidak beracun
Kandungan bahan kimia tertentu dalam air limbah masuk IPAL dapat menyebabkan bulking. Karena itu pastikan agar air limbah yang masuk tidak mengandung bahan beracun. Chlorine contohnya adalah bahan yang biasa digunakan namun beracun bagi bakteri aerob.
6. Lakukan Settling test
Untuk lebih memastikan, lakukan settling test
7. Tambah nutrient mikro dan makro
Pastikan jumlah nutrientnya mencukupi. Secara umum perbandingan nutrient adalah BOD : N : P = 100 : 5 : 1
Sedangkan untuk residual nutrient effluent adalah :
NH4 = 0,2 -2 ppm
PO4 = 2 5 ppm
8. Check dan atur kembali nutrient
Check dan atur kembali nutrient yang dibutuhkan. Jika nilai perbandingan bakterinya terlalu tinggi bila perlu lakukan chlorinasi, dengan dosis awal tidak lebih dari 2 mg/hari/1000 MLVSS.
9. Tambahan koagulan dan atau flokulant
Bila memang diperlukan, tambahkan pula koagulan dan atu floculant.
10. Tambahkan aerasi jika ternyata DO nya drop
Penurunan DO atau DO drop akan berakibat fatal. Karena itu segera lakukan penambahan supply udara ( tambah aerasi ). Itulah 10 Langkah Jitu Untuk Mengatasi Masalah Sludge Bulking Pada Bak Aerobik yang dapat anda lakukan. Namun yang perlu diketahui dan dipahami, setiap air limbah beserta IPAL nya adalah spesifik dan unik. Tindakan mana yang perlu dimabil terlebih dulu tergantung pada kondisi lapangan anda.
Selamat mencoba.
Sedangkan untuk cara praktis mengatasi sludge bulking, berikut langkahnya: