-->

Siapakah Dr. Irfan Al Alawi Itu ? Benarkah Dia Dalang Issu Pembongkaran Makam Nabi ?

Belakangan ini, nama Dr. Irfan Al Alawi santer disebut-sebut media, khususnya media elektronik.

Padahal sebelumnya, nama Dr. Irfan Al Alawi ini, sangat sedikit yang mengetahui.
Bahkan ketika dicoba dilacak dalam LinkedIn, salah satu situs sosial – yang lebih berorientasi pada jaringan kerja profesional dunia – terbesar, nama Dr. Irfan Al Alawi ini hanya memiliki 51 koneksi.
Itu artinya Dr. Irfan Al Alawi kurang cukup populer atau tidak memiliki jaringan sosial profesional yang cukup luas.

Mengapa nama Dr. Irfan Al Alawi tiba-tiba santer disebut di berbagai media ?

Hal ini terkait dengan adanya issu pembongkaran makan Nabi Muhammad, saw yang belakangan ini meresahkan umat Islam sedunia.
Sebagaimana diberitakan, isu pembongkaran makam nabi Muhammad, saw, mencuat setelah salah satu Surat Kabar Inggris The Independent mempublikasikan topik sensisitf ini.
Dalam laporannya pada 1 September 2014, The Independent menuliskan bahwa makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi, Madinah akan "dibongkar" dan akan dipindahkan ke lokasi yang belum diketahui jelas.

Dan dari hasil penelusuran berbagai pihak, sumber isu sensisitf tersebut diduga kuat berasal dari Dr. Irfan Al Alawi.

Sebagaimana keterangan dari Wakil Pemimpin Redaksi The Independent, Will Gore mengaku, pihaknya mendapatkan informasi tentang isu pembongkaran makam nabi Muhammad SAW ini dari seorang akademisi Arab Saudi, Dr. Irfan Al Alawi.

"Informasi artikel kami berasal dari akademisi Dr Irfan al-Alawi, yang telah membaca langsung karya Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal dan (Dr Irfan al-Alawi) prihatin dengan isinya. Artikel Independent sebelumnya selama beberapa tahun terakhir memang kerap mengangkat soal pendekatan pemerintah Saudi atas situs sejarah di Mekah dan Madinah," kata Gore menjelaskan.

Bahkan menurut laman konsultasi syariah, Dr. Irfan Al-Alawi sudah mulai mengikuti isu ini mulai dari tahun 2011 hingga 2014. Jadi selama 4 tahun berturut-turut, mulai September 2011, sampai 1 September 2014, Dr. Irfan al-Alawi merilis isu yang sama.

Lalu siapakah sebenarnya Dr. Irfan Al-Alawi ini ?

Meski bergelar Doktor, tidak begitu banyak yang bisa diketahui tentang Dr. Irfan Al-Alawi ini.
Informasi yang umum adalah Dr. Irfan al-Alawi dikabarkan meraih gelar doktor dalam bidang teologi islam dan tasawuf. Jabatan yang dicantumkan adalah sebagai penasehat Islamic Heritage Research Foundation (Yayasan Peneliti Kebudayaan Islam) dan Pengarah International di Centre for Islamic Pluralism (Pusat Pluralisme Islam).
Ia juga merupakan seorang dosen di London University dan California University, serta Research Fellow di Leiden Belanda.

Situs Guardian menuliskan Dr. Irfan Al-Alawi sebagai berikut :
“Irfan Al Alawi is executive cirector of the Islamic Heritage Research Foundation, international director of the Centre for Islamic Pluralism and PhD lecturer in Islamic theology and Tasawwuf”.

Sedangkan informasi yang didapat dari Linkedin, juga hampir serupa :
Dr. Irfan Al Alawi Executive Director at Islamic Heritage, Saudi Arabia, Architecture & Planning

Dimana dalam situs LinkedIn ini, Dr. Irfan Al-Alawi hanya memiliki 51 follower.
Dalam situs ini juga dijelaskan, menjelang mencuatnya isu sampai hari terakhir ini, Dr. Irfan Al_alawi tidak melakukan aktivitas di sosial profesional terbesar ini.
“Dr. Irfan hasn't had any activity over the last two weeks.”

Dan berikut adalah akun dari Dr. Irfan Al-Alawi di situs LinkedIn :
sa.linkedin.com/pub/dr-irfan-al-alawi/58/a63/145