Air Sulit, 5 Miliar Orang Akan Kekurangan Pasokan Air Bersih
Diperkirakan beberapa tahun mendatang ada sebanyak 5 miliar orang yang akan kekurangan pasokan air bersih.
Untuk saat ini penduduk dunia – khususnya masyarakat Indonesia – tidak terlalu memikirkan dan memusingkan tentang ketersediaan dan pasokan air bersih.
Terlebih lagi bagi masyarakat Indonesia yang terletak di garis katulistiwa - dimana hujan dapat turun hampir sepanjang setengah tahun – jumlah ketersediaan air bersih boleh dikatakan masih sangat melimpah. Meskipun ada wilayah-wilayah tertentu – karena letak geografis-topografisnya – sudah merasakan kesulitan dalam ketersediaan dan pasokan air bersih.
Bahkan Jakarta, sebagai ibukota negara, dari tahun ke tahun tercatat masyarakatnya semakin sulit mendapatkan air bersih. Itu menandakan bahwa ketersediaan air bersih di ibukota negara semakin berkurang.
Di masa-masa, mendatang diprediksikan jumlah ketersediaan air bersih akan berkurang secara drastis, sehingga dapat menjadi ancaman yang nyata bagi penduduk dunia.
Dan boleh dikatakan bahwa air bersih merupakan suatu barang yang langka dan amat sangat berharga.
Menurut perkiraan para ahli, pada tahun 2050 sebanyak 5 Miliar manusia akan kehilangan akses air bersih !
Dimana pada tahun 2050 tersebut, diperkirakan jumlah total populasi manusia di Bumi akan mencapai 9,7 miliar. Dan itu berarti - jika perkiraan tersebut benar – ada sejumlah 52 persen dari total populasi manusia akan mengalami kekurangan sumber air bersih.
Hasil tersebut disampaikan oleh Tim ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Inggris.
Sebagaimana dilansir dari Softpedia, Tim ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Inggris telah melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan sebuah metode pengukuran terbaru, MIT Integrated Global System Model Water Resource System (IGSM-WRS).
Metode IGSM-WRS ini digunakan untuk mengetahui sumber ketersediaan air bersih di Bumi.
Hasilnya sangat mengkhawatirkan, sebab pada akhirnya diketahui jika terdapat hampir satu miliar manusia hidup di wilayah yang memiliki sumber air bersih yang berlimpah.
Sedangkan lebih dari 4 miliar manusia justru orang akan mendiami daerah yang sangat kekurangan sumber air bersih.
Para ilmuwan menganggap perlu dan fokus kepada penelitian terhadap ketersediaan air bersih sebab selama beberapa dekade terakhir, tingkat ketersediaan air bersih secara global memang terus meningkat. Namun hal itu juga dibarengi dengan peningkatan jumlah populasi manusia yang lebih besar lagi.
Dengan melakukan penelitian seperti ini para ilmuwan bertujuan memberikan informasi kepada pemerintah di seluruh dunia agar mengeluarkan kebijakan tentang penghematan penggunaan air bersih di masing-masing negaranya.
"Penelitian ini menyoroti pengaruh besar dari pertumbuhan sosial ekonomi dan perubahan iklim terhadap ketersediaan sumber air bersih," kata Adam Schlosser, peneliti utama dari MIT. Schlosser juga menjelaskan, para ilmuwan menggunakan metode pengukuran canggih dan prediksi untuk menentukan penggunaan dan ketersediaan air bersih di masa depan.
"Di masa depan, negara-negara berkembang diramalkan akan mengalami peningkatan kebutuhan air bersih. Itu disebabkan karena banyak manusia yang memilih tinggal di negara berkembang. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1,8 miliar manusia di tiap negara berkembang," ujar Schlosser
Lebih lanjut, berdasar hasil penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan MIT tersebut terdapat beberapa daerah yang akan mengalami kelangkaan sumber air bersih di masa depan. Wilayah-wilayah tersebut antara lain : India, Afrika Utara, dan wilayah Timur Tengah.
Disarankan untuk mengetahui cara mendapatkan air bersih, dibawah ini :