-->

Seperti Apa Isi Jantung Hati Zionis Israel ? Ini .......

Selama bulan puasa Ramadhan ini, dunia kembali digegerkan oleh ulah agresi Zionis Israel di Gaza, Palestina. Karena kebiadaban agresi Zionis ini, telah banyak korban jatuh bergelimpangan, termasuk wanita dan anak-anak.

Meski aksi agresi Zionis Israel seperti ini bukan pertama kalinya, namun melihat keganasan dan kekejaman yang dilakukan tentara Israel, terutama pada wanita dan anak-anak, banyak orang yang menjadi “miris”, sangat ngeri dibuatnya.

Ada komentar seorang nenek-nenek yang mencerminkan betapa keji dan biadabnya tindakan tentara Israel di Palestina.

Sebelumnya, nenek ini tidak pernah sekalipun tertarik pada pemberitaan seperti ini.
Namun saat kebetulan sang nenek melihat aksi beberapa tentara Israel, yang mengejar-kejar, melontarkan gas air mata sampai menangkapi anak-anak kecil di bawah umur, spontan sang nenek berkomentar :
“Lho, itu manusia apa setan ?
Apakah mereka di rumah tidak punya istri, tidak punya anak-anak ?
Kok perlakuannya seperti itu ?
Apa sih sebenarnya isi jantung hati mereka ?”

Lihat, betapa amat sangat dalam komentar sang nenek dalam melukiskan betapa keji - kejamnya para tentara Zionist Israel.

Tapi apa sebenarnya isi jantung hati Zinois Israel sampai “segitunya” sepak terjangnya ?

Mari coba dilongok bersama, apa sebenarnya isi jantung hati Zionis Israel ini. Jika dirunut lebih jauh, tindakan Zionis Israel ini memang sudah seperti itu sejak dulu ( dan akan tetap seperti itu ).
Karena apa yang telah dan akan dilakukan memang sudah ditetapkan dalam garis besar haluan Zionis, sejak organisasi paling merusak ini dibentuk.

Zionisme sendiri berasal dari akar kata Zion. Yang dalam bahasa Ibrani atau Yahudi, berarti batu. Maksudnya, ialah batu bangunan istana yang didirikan oleh Nabi Sulaiman di kota Al-Quds, Yerusalem, Israel.
Kata Zionis ini kemudian digunakan sebagai suatu ideologi yang diikuti oleh bangsa Yahudi di seluruh dunia. Yaitu bahwa bangsa Yahudi akan mendirikan sebuah kerajaan Israel Raya dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya.
Dan Kitab Talmud Yahudi ( bukan Taurat Nabi Musa), yang dijadikan pegangan bagi kekuatan mereka.

Perjalanan SejarahZionis

Pada tahun 1770 para tokoh Yahudi Jerman “menemukan” Adam Weiz Howight, seorang Atheis, dan dianggap sebagai cendekiawan yang paling tepat untuk menjalankan kepentingan Yahudi.
Mereka selanjutnya memberi tugas penting, agar Howight bersedia meninjau Kitab Protokol tokoh-tokoh Zion klasik, dan menyusunnya kembali berdasarkan prinsip modern.

Tujuannya ?

Sebagai langkah untuk menguasai dunia, yaitu dengan meletakkan faham Atheisme dan menghancurkan seluruh ummat manusia selain bangsa Yahudi (Gentiles).

Caranya ?

Dengan menyalakan api peperangan, pembunuhan masal, Genocide, pemberontakan, membentuk organisasi teroris berdarah dingin, serta menghancurkan pemerintah yang berlandaskan prinsip kemanusiaan.

Dan pada tahun 1776 Howight telah berhasil menyelesaikan tugasnya secara cemerlang, dengan meletakkan dasar-dasar sebagai landasan program Zionist di kemudian hari, terdiri dari :

1. Menghancurkan pemerintah yang sah, dan mendongkel ajaran agama dari pemeluknya.

2. Memecah-belah bangsa non-Yahudi (Gentiles) menjadi berbagai blok militer yang saling bermusuhan terus-menerus, dengan menciptakan berbagai masalah antara blok-blok itu, mulai dari masalah ekonomi, sosial, politik, budaya, ras dan seterusnya. Mempersenjatai blok-blok agar saling menghancurkan.

3. Menanamkan benih perpecahan dalam suatu negeri, kemudian memecah-belah lagi menjadi berbagai kelompok, yang saling membenci.
Dengan begitu, sendi-sendi agama dan moralitas serta materi yang mereka miliki akan terkuras habis.

4. Mewujudkan seluruh cita-cita yang telah disusun secara bertahap, yaitu menghancurkan pemerintah yang sah serta norma-norma susila, termasuk ajaran agama dan moralitas yang menjadi pegangan masyarakat.
Ini merupakan langkah pertama untuk menabur benih pergolakan, kebejatan dan kekejaman.

Peranan Howight bukan hanya meletakkan prinsip dasar dalam Konspirasi Internasional itu, melainkan juga menyusun kembali organisasi Freemasonry.
Ia diberi kepercayaan untuk mengepalai organisasi rahasia tersebut, dan melaksanakan rencana yang telah disusun dengan nama samaran Perkumpulan Cendekiawan Zion, yang oleh para tokoh Yahudi juga disebut sebagai Perkumpulan Nurani ( Illuminati) Yahudi.

Howight kemudian berhasil mendirikan Free Masonry Induk yang disebut The Grand Eastern Lodge, yang dijadikan sebagai pusat dan panutan bagi lain-lain perkumpulan Free Masonry yang tersebar di kota-kota besar dunia. Adam Weiz Howight belum merasa puas dengan prestasi yang telah diraih.
Ia melangkah lebih jauh dan membuka hubungan dengan berbagai kalangan tinggi kaum Yahudi untuk meletakkan rencana yang lebih matang, dan sekaligus pelaksanaannya.

Dari dokumen rahasia mereka yang bocor, rencana rahasia yang telah mereka susun rapi akhirnya bisa terungkap.

Adapun rencana umum dalam Konspirasi yang harus dipegang oleh para tokoh Freemasonry sepanjang sejarah adalah :

1. Menggunakan taktik suap dengan uang, di samping memakai sarana kebebasan seks, dalam upaya menggaet tokoh yang punya kedudukan tinggi dalam bidang akademik, ekonomi, sosial dan lain-lain, yang bisa dijadikan sarana Konspirasi.
Apabila umpan yang diincar berhasil dijaring masuk perangkap, maka dengan diam-diam para tokoh Freemason mulai melilitkan tali-tali perangkap pembiusan lewat arena politik, ekonomi, sosial, atau menjadikan mangsanya sebagai skandal yang menggemparkan. Tidak jarang para penderita itu mengalami nasib penculikan, penyanderaan, atau bahkan pembunuhan, termasuk pula istri dan anak-anak mereka.

2. Para tokoh Freemason yang bekerja sebagai pendidik di berbagai lembaga pendidikan ditugaskan untuk memperhatikan anak-anak didik yang berbakat, dan membinanya sebagai sosok manusia yang berpandangan anti nilai-nilai moral dan imnual, sehingga kelak mudah diman-faatkan oleh gerakan Free Masonry.

3. Menyiapkan program kerja yang menyangkut kader-kader Freemasonry, untuk memperluas jaringan kerja dengan memusatkan kegiatan pada bidang mass media, melalui surat kabar, majalah, radio dan TV. Jaringan kerja ini harus ditempatkan di bawah pengawasan Perkumpulan Yahudi Internasional.

4. Menguasai alat komunikasi dan mass media untuk dimanfaatkan sebagai senjata dalam membuat berita yang membingungkan, atau memalsukan kenyataan, atau memutar-balik fakta.
Maka, kekacauan dunia bisa disetir oleh mereka.

Simak juga :

You may like these posts