-->

Resiko Pantang Dicari Bertemu Pantang Dielakkan ( Cara Bijak Hadapi Resiko )

Di jaman edan seperti ini - globalisasi – pola perubahan dan ketidak pastian semakin sering terjadi. Dampaknya resiko yang mungkin bisa terjadi dan harus ditanggung juga akan semakin tinggi.
Orang-orang yang cerdas dan tanggap ( terutama para pelaku di bidang ekonomi ) biasanya sudah memprediksi dan mengantisipasi tentang tingginya tingkat resiko ini. Karena pada dasarnya memang setiap tindakan, setiap hal pasti ada resikonya. Besar atau kecil.

Mereka benar-benar memahami dan menghayati peribahasa “ Resiko pantang dicari, bertemu pantang dielakkan”.

Belajar dari orang-orang seperti ini tentu tidak ada ruginya sebagai salah satu kiat untuk sukses. Dan salah satu “pelajaran” dari mereka salah satunya adalah tentang cara bijak menghadapi resiko. Saya merasa pelajaran ini cukup berharga dan berguna . Dan sebab itulah, saya juga dengan senang hati membaginya kepada anda. Karena setiap hal memang selalu ada resikonya, disarankan agar kita bijaksana dalam menghadapinya.

Beberapa hal yang disarankan untuk dilakukan dalam menghadapi resiko secara bijak adalah :

Mengenali untung dan rugi.
Ini terdengar “ekonomis dan oportunis” sekali. Namun konon, inilah intinya. Sejak awal disarankan untuk membuat tujuan yang jelas sebagai patokan untuk mengukur apakah akan berhasil atau gagal. Untung atau rugi. Juga mempersiapkan diri untuk menghadapi kegagalan. Sehingga tidak shock jika kegagalan benar-benar terjadi.

Bertindak tegas.
Pada saat memutuskan bahwa resiko memang bisa dihadapi dan waktunya tepat, sebaiknya cepat-cepat bertindak. Perlu diselidiki pula, kapan tidak boleh bertindak dan kapan boleh bertindak tanpa ragu. Perlu dipikirkan pula, kompromi apa yang harus diambil demi keselamatan dan keuntungan. Dan buat komitmen terhadap resiko yang akan dihadapi sebelum bertindak.

Bertanya, jangan mengabaikan masalah.
Memahami sebanyak mungkin permasalahan akan lebih disarankan. Sehingga akan berada pada posisi yang lebih baik untuk memecahkan masalah dan menentukan hasilnya. Jangan takut mengajukan pertanyaan untuk menghindari resiko yang tidak terduga.

Bersikap realistis
Ketakutan sebenarnya juga dibutuhkan. Karena dengan ketakutan dapat membimbing pada keselamatan. Tapi jika rasa takut masih tetap ada, itu berarti dalam posisi bahaya. Resiko mengalami kegagalan masih terlalu besar. Jika memang benar-benar terpojok, harus bersiap-siap menyelamatkan diri. Pertimbangkan usaha terbaik yang bisa dilakukan, tetapi jangan melakukan tindakan yang tidak dapat dikendalikan. Jangan berharap akan 100 % berhasil, agar tidak kecewa kalau tidak tercapai dan rasa percaya diri tidak berkurang.

Jangan mengambil tindakan ketika emosi
Perasaan takut, marah, tersinggung, iri hati, dan sebagainya harus diselesaikan menurut situasinya masing-masing. Bukan melalui tindakan beresiko. Adanya emosi akan memperbesar kemungkinan resiko yang akan dihadapi.

Berusaha memperkecil kesalahan
Resiko besar masih dapat dikendalikan dengan tindakan perbaikan atas kesalahan yang menyebabkan gagal dan sudah terlanjur terjadi. Akan tetapi bila kerugiannya bisa menghancurkan, sementara tidak ada jalan keluar lain, sebaiknya diakhiri saja situasi buruk yang seperti ini.

Berani dan teguh
Menghadapi resiko memang butuh keberanian dan kepercayaan diri yang besar. Adalah manusiawi jika merasa takut. Itu bukan karena lemah. Orang-orang yang berani adalah mereka yang bertindak, walaupun masih diliputi ketakutan. Keraguan tidak akan mengarah kepada keberhasilan, kecuali sesuatu di luar perhitungan.

Jangan menambah resiko yang tidak perlu
Jangan main coba-coba untuk sekedar menjajal kemampuan diri. Banyak resiko yang berbeda-beda akibatnya. Mengambil lebih dari satu resiko pada saat yang sama akan menambah kemungkinan kegagalan.

Buat rencana dan jadwal
Segala sesuatu mesti ada tindakan dan skala prioritas. Buat rencana yang baik disertai jadwalnya. Jadwal yang akurat akan menjadikekuatan persuasif yang kuat. Karena akan memberi arah dan memperkuat keyakinan bahwa rencana akan berjalan. Sehingga akan membantu mengurangi kerugian.

Buat daftar dan tabel
Buat daftar apa saja tentang segala sesuatu yang berjalan salah dan penyebabnya. Lalu buat pula daftar tentang apa saja yang telah berjalan secara benar, juga berikut penyebabnya. Daftar tersebut akan memudahkan dalam menganalisis mana yang tetap menguntungkan dan mana yang selalu merugikan. Karena bisa saja suatu keuntungan bisa berbalik menjadi kerugian. Sebaliknya bisa saja sebuah kerugian dimanfaatkan sehingga mendatangkan sebuah keuntungan.

Jangan buang-buang waktu
Hingga krisis lewat, pusatkan perhatian pada resiko yang sedang dihadapi. Sebab seluruh waktu yang ada harus dimanfaatkan untuk konsentrasi penuh agar tercapai hasil akhir yang menguntungkan.
Ingat, waktu adalah uang. Dan ingat pula bahwa waktu adalah pedang.

You may like these posts