-->

Kebakaran Hutan, Penggolongan Kelas Kebakaran Dan Bahan Yang Digunakan Untuk Memadamkan Kebakaran

Saat ini ( musibah atau kecelakaan? ) kebakaran hutan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia makin menjadi-jadi. Tidak lagi hanya sebatas mengganggu karena adanya kabut asap yang ditimbulkan, melainkan sudah masuk pada tahap membahayakan dan mematikan.
Sudah begitu banyak korban nyawa berjatuhan, terutama anak-anak dan balita yang daya tahan tubuhnya memang relatif lebih rentan terhadap terjadinya perubahan kualitas udara.

Menurut hasil pengukuran kualitas udara oleh pihak yang berwenang, kandungan partikulat yang terbawa oleh asap kebakaran sudah melampaui ambang batas kesehatan, sehingga wajar saja jika mulai merenggut korban. Sebenarnya selama dan hingga saat ini, pemerintah melalui instansi terkait dan beberapa komponen masyarakat sudah melakukan upaya-upaya untuk dapat segera memadamkan kebakaran hutan ini, meski dianggap belum atau tidak maksimal ( beberapa orang bahkan menilai telah gagal ).


Kabar terbaru tentang kebakaran hutan, terakhir dikabarkan jika pemerintah Jepang sampai turun tangan memberikan bantuan berupa zat pemadam kebakaran ajaib – yang sebenarnya masih dalam tahap uji coba. Dimana dalam penggunaan awal zat pemadam kebakaran ajaib bantuan pemerintah Jepang ini dianggap cukup efektif.
Namun hingga saat ini kebakaran hutan yang terjadi masih tetap belum bisa dipadamkan secara tuntas. Sehingga dikabarkan pula beberapa warga di lokasi kebakaran sampai harus “rela” mengungsikan diri ke Jawa guna menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama bagi keselamatan jiwa balita dan anak-anaknya.

Sebagai masyarakat awam terkadang bertanya-tanya, kebakaran hutan macam apa itu hingga sampai “sedahsyat” ini. Baik sebaran, lama, hingga dampaknya.
Yang jika diibaratkan petinju, kebakaran hutan kali ini pasti kelasnya, kelas berat, macam Muhammad Ali atau Mike Tyson.

Dan memang benar, menurut para ahli sebuah kebakaran memang dapat digolongkan berdasarkan kelasnya. Dan sebagaimana halnya seperti seorang petinju, dengan kelas kebakaran yang berbeda, maka cara penanganan / pemadaman dan bahan yang digunakan untuk memadamkan api kebakaran juga berbeda.

Dan berikut adalah penggolongan kelas kebakaran – dalam hal ini ketika mulai terjadi kebakaran atau kebakaran ringan - beserta bahan yang ( harus ) digunakan untuk memadamkan api kebakaran tersebut dengan alat pemadam api ringan ( APAR )

:

Kelas Kebakaran A
Yang disebut kelas kebakaran A apabila media yang terbakar adalah berupa Kain, Kayu, Kertas.
Untuk memadamkan kebakaran kelas A, bahan yang ( seharunya ) digunakan adalah berupa Dry Chemical Powder, foam AFFF, dan Gas Pengganti Hallon/ HCFC-141b. CO2 tidak digunakan untuk kebakaran pada media ini.

Kelas Kebakaran B
Yang disebut kelas kebakaran B apabila media yang terbakar adalah berupa minyak dan benda cair.
Untuk memadamkan kebakaran kelas A, bahan yang ( seharunya ) digunakan adalah berupa Dry Chemical Powder, foam AFFF, dan HCFC-141b, serta CO2.

Kelas Kebakaran C
Yang disebut kelas kebakaran C apabila media yang terbakar adalah berupa gas, bahan kimia dan listrik. Untuk memadamkan kebakaran kelas C, bahan yang ( seharunya ) digunakan adalah berupa Dry Chemical Powder, dan HCFC-141b, serta CO2. Foam AFFF tidak digunakan untuk kebakaran pada media ini.


Catatan :
- Dry Chemical powder adalah bahan yang umumnya terbuat dari campuran atau kombinasi dari fosfat Mono-amonium dan ammonium sulphate
- CO2 adalah Karbon Dioksida - Foam AFFF atau Aqueous Film Forming Foam adalah sebuah bahan berbusa berbasis air dan sering mengandung surfaktan berbasis hidrokarbon seperti sulfat sodium alkyl, fluoro surfactant seperti : fluorotelomers, asam perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorooctanesulfonic (PFOS).
- HCFC-141b atau Gas Pengganti Hallon adalah senyawa kimia yaitu hydrochlorofluorocarbon (HCFC).

Namun sekali lagi penggolongan kelas kebakaran di atas adalah kebakaran dalam tahap ringan, sehingga masih digunakan alat pemadam api ringan ( APAR ) pula.
Sedangkan untuk kasus kebakaran hutan yang sebesar saat ini tentu saja lain kasusnya.

Namun apapun kasusnya, harapannya semoga kebakaran hutan yang sedang terjadi saat ini agar dapat segera di atasi, sehingga tidak menambah lagi korban jiwa yang berjatuhan.
Dan agar muka Indonesia tidak tercoreng begitu dalam dalam pandangan dunia internasional.
Semoga saja.

Dan berikut petunjuk penggunaan APAR :

You may like these posts

  1. terimakasih atas artikelnya okkkk