-->

Petunjuk Praktis Cara Menggunakan APAR Atau Alat Pemadam Api Ringan

Anda pasti kenal dengan APAR bukan ?

APAR yang merupakan singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan ini memang merupakan salah satu peralatan untuk pemadaman kebakaran secara cepat.

APAR ditujukan untuk memadamkan dan atau mengendalikan api saat mulai terjadi kebakaran dan api tersebut masih bisa dikontrol, bukannya di saat api telah membesar dan tidak bisa dikontrol. APAR adalah alat tanggap darurat saat mulai terjadi kebakaran.
Ibaratnya, APAR adalah pertolongan pertama terhadap terjadinya kebakaran sebelum kebakaran tersebut meluas lebih jauh.

Karena itu jika anda bekerja di sebuah perusahaan, instansi, swalayan atau tempat public lainnya, pastinya anda akan dengan mudah menemukan atau melihat tabung APAR ini.
Sebab tempat-tempat publik biasanya memang dipersyaratkan untuk memperlengkapi lokasinya dengan APAR sebagai bagian dari tindakan keselamatan kerja ( P2K3 ).

Dan sebagai peralatan untuk tindakan awal terhadap terjadinya kebakaran, tabung APAR sengaja dibuat dalam konstruksi yang ringan, mudah dibawa dan mudah digunakan.

Alat Pemadam api portable dan mudah dibawa ini umumnya memiliki berat berkisar dari 0,5 kilogram ( untuk ukuran yang paling kecil ) sampai 14 kilogram ( untuk ukuran besar ).

Sedangkan APAR yang beroda biasanya memiliki berat sekitar 23 kilogram.

Secara garis besar alat pemadam kebakaran APAR ini terbagi menjadi 2, yaitu :

1. APAR bertekanan di dalam
2. APAR yang dioperasikan oleh cartridge.

APAR yang bekerja berdasar tekanan di dalam merupakan jenis pemadam api ringan yang paling umum digunakan. Pada APAR jenis ini, gas penyembur tersimpan pada ruang yang sama dengan bahan pemadam kebakaran tersebut.
Pada APAR yang berisi bahan kimia kering, zat yang biasa digunakan adalah nitrogen. Sedangkan alat pemadam air dan busa biasanya menggunakan udara.

Sedangkan APAR yang bekerja berdasarkan Cartridge, gas penyembur berisi dalam cartridge yang terpisah yang harus ditekan lebih dulu sebelum mengalir keluar, mendorong bahan pemadam. Pada jenis ini zat yang biasa digunakan adalah pendorong karbon dioksida.
Jenis yang kedua ini jarang digunakan, kecuali pada fasilitas industri yang membutuhkan penggunaan dengan kemampuan yang lebih tinggi dari yang biasa.


Karena tujuan dan kegunaannya tersebut, tabung pemadam kebakaran ringan yang pada umumnya di cat dengan warna merah ( meski ada juga yang biru atau kuning ) biasanya diletakkan di tempat-tempat yang mencolok, di lokasi-lokasi yang strategis dan atau rawan mengalami kebakaran.
Tetapi meski telah melihanya berkali-kali, bisakah anda menggunakan tabung Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) ini jika seandainya mulai terjadi kebakaran ?
Tentu akan menjadi tidak lucu, saat mulai atau sedang terjadi kebakaran dan di lokasi tersebut sudah ada tabung APAR tetapi anda tidak bisa menggunakannya.

Karena itu Petunjuk Praktis Cara Menggunakan APAR Atau Alat Pemadam Api Ringan ini mungkin bisa bermanfaat bagi anda.
Berikut caranya :
- Saat akan digunakan untuk memadamkan api, segera tarik Pin pengaman yang letaknya berada pada Valve ( bentuknya mirip kunci yang berada diatas tabung pemadam api)
- Kemudian Pegang Hose atau selang dengan kuat
- Arahkan Nozzle atau pangkal selang pada titik api atau area yang mengalami kebakaran
- Pastikan agar anda berada pada jarak yang relative aman, yaitu sekitar 1.5 - 2 meter dari api atau area kebakaran.
- Perhatikan pula arah angin.
Jangan sampai berdiri melawan arah angin sehingga tidak terkena pembalikan arah panas ataupun semburan dari sumber api. Berdirilah pada lokasi yang searah dengan angin berhembus.

Itulah Petunjuk Praktis dalam Menggunakan APAR Atau Alat Pemadam Api Ringan untuk tindakan darurat seandainya mulai terjadi kebakaran.


Untuk mencegah kebakaran, berikut tips untuk mengatasi kebocoran gas :

You may like these posts