-->

Ilmuwan Berhasil Bedah Rahasia Otak Einstein. Hasilnya Mengejutkan !

Siapa yang tak kenal dengan Albert Einstein ?

Dengan berbagai temuan dan terobosan pemikirannya yang luar biasa, Einstein ditasbihkan sebagai begawan fisika Abad ke-20.

Dan karena karena kejeniusannya itu pula, banyak orang termasuk para ahli yang bertanya-tanya, apa sih sebenarnya rahasia kejeniusan di dalam otak Einstein ?

Karena itu pula, ketika meninggal pada usia 76 tahun, dokter Thomas Harvey yang mengautopsinya sengaja menyimpan bagian otaknya.
Dokter Harvey mengiris-iris otak Einstein, menyelidikinya di bawah mikroskop.
Ia juga memotretnya, sampai mendapatkan sebanyak 14 gambar foto dari berbagai sudut pandang. Dan setelah itu, studi tentang rahasia kejeniusan otak Einstein terus berlanjut, sampai di era modern ini.


Mulanya, diduga Einstein bisa begitu jenius karena otaknya yang berbeda, misalnya karena ukurannya yang lebih besar.

Kemudian pada tahun 1985, studi dari Diamond et al menyatakan bahwa dalam otak Einstein memiliki lebih banyak sel Glia.

Sel glia atau neuroglia adalah sel yang berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron. Sedangkan neuron berfungsi membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang disebut dengan potensi aksi.

Semakin tinggi jumlah sel glia, maka kekuatan otak juga akan lebih tinggi.

Kemudian pada tahun 2012 ada sejumlah foto yang dipublikasikan dalam jurnal Brain, yang mengungkap bahwa Einstein memiliki lipatan di wilayah abu-abu otaknya.
Wilayah abu bau adalah tempat dimana pikiran sadar (concious) berada.
Secara khusus, lobus frontal (frontal lobes), wilayah yang berkaitan dengan pikiran abstrak dan perencanaan, dan biasanya tidak memiliki lipatan rumit.

Menurut Tim ilmuwan yang menemukan, secara keseluruhan, otak Einstein memiliki lipatan yang jauh rumit di cerebral cortex, materi abu-abu di permukaan otak yang bertanggung jawab atas pikiran sadar. Dalam bahasa yang sederhana, makin tebal materi abu-abu, maka makin tinggi IQ seseorang.
Sementara itu, pada bagian prefrontal cortex Einstein , yaitu bagian yang berperan dalam pemikiran abstrak, seperti mbuat prediksi dan perencanaan, juga memiliki pola lipatan yang rumit.
Tak hanya itu, bagian lobus oksipital (occipital lobes), yang bertanggung jawab pada pemrosesan visual, juga menunjukkan adalah lipatan ekstra.

Namun pernyataan tersebut akhirnya dibantah.
Pada sebuah riset terbaru yang dilakukan Dr Terence Hines dari Pace University, New York, Amerika Serikat yang dilaporkan dalam Neuroskeptic, Discover Magazine menunjukkan temuan yang sangat mengejutkan.

Kesimpulannya : tidak ada rahasia yang istimewa dalam otak Einstein. Otak sang ilmuwan jenius ini ternyata sama dengan otak manusia yang lainnya.

Menurut Hines, dari ke 28 pengujian yang telah dilakukan pada tahun 1985 dengan membandingkan otak Einstein dengan otak 'kontrol' lainnya, hanya satu saja yang dianggap akurat dan signifikan oleh para peneliti.
Hines juga menyatakan, analis mikroskopik 'menemukan secara esensial tak ada perbedaan antara otak Einstein dengan kontrol.'
Karena itulah Hines juga menyarankan agar para pengamat harus melakukan satu 'tes buta' disaat melakukan studi perbandingan otak Einstein dan otak lainnya.
Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan apakah mereka melihat sesuatu yang membuatnya menonjol.
"Jika memang ada perbedaan aktual, metode eksperimen seperti itu akan mengungkapnya," tulis Hines.

Lihat juga :

You may like these posts