-->

Trik Hemat Listrik. Cara Memperbaiki Lampu Hemat Energi Yang Mati

Tarif dasar listrik akan naik lagi.
Menyikapi harga tarif dasar listrik ( TDL ) yang naik lagi, maka
alangkah baiknya jika tahu cara dan trik dalam hemat listrik.

Bagaimana cara melakukan penghematan pada lampu hemat energi ?

Disini tidak akan dibahas tentang jenis dan merk lampu hemat energi apa yang paling hemat.
Sebab pada dasarnya semua lampu hemat energi selalu lebih hemat dari lampu TL biasa.
Juga tidak akan membahas tentang merk apa, sebab nanti malah dikira promosi.
Tidak pula bagaimana cara melakukan penghematan melalui operasional dan tata cara pemasangan lampu hemat energi yang baik dan benar.
Sebab tips dan trik tentang penghematan melalui hal tersebut sepertinya sudah banyak yang membahasnya.

Yang dibahas disini adalah bagaimana melakukan penghematan lampu hemat energi, justru ketika lampu tersebut telah mati. Setelah lampu mati ?
Bukankah lampu hemat energi yang telah mati “pantasnya” hanyalah dibuang di tempat sampah ?
Ya. Setelah lampu mati. Anggapan umum memang demikian.
Lampu hemat energi yang telah mati, pantasnya memang dibuang ke tempat sampah saja.
Namun seandainya anda tahu sedikit saja trik-nya, anda dapat melakukan penghematan berpuluh ribu bahkan ratusan ribu rupiah jumlahnya.
Sebab anda semua tahu bukan, karena hematnya dan karena juga daya tahannya, lampu hemat energi juga selalu lebih mahal dari lampu TL biasa.

Sebuah lampu hemat energi dari merk ternama harganya mendekati ratusan ribu rupiah, terutama yang mempunyai nilai Watt besar bahkan bisa lebih.
Dan meskipun lampu ini memang hemat dan cukup awet, namun setiap lampu pasti punya batas umur pakainya. Tergantung masing-masing merknya.

Indikasi mudahnya adalah, berapa lama garansi yang diberikan oleh produsennya.

Lampu hemat energi yang telah sampai batas umur pakainya alias mati, jika mau sedikit teliti ( berusaha ) sebenarnya masih bisa difungsikan – dihidupkan lagi. Jadi anda jangan buru-buru membuangnya.

Trik-nya akan dijabarkan di bawah ini.
Namun sebelum itu, sebaiknya mengenali dulu bagian bagian dari lampu hemat energi.

Secara sederhana, bagian pada lampu hemat energi umumnya terdiri dari :

Bagian tabung kaca Bagian tabung kaca merupakan bagian lampu hemat energi dimana gas berpendar di tempatkan di dalamnya. Yang ketika dinyalakan ( arus listrik masuk – ON ) bagian inilah yang tampak bercahaya. Saat ini bagian tabung kaca pada lampu hemat energi biasanya terbagi dua, berbentuk ulir dan berbentuk lurus biasa. Apabila sampai pecah lampu akan mati, dan artinya pula tidak bisa diperbaiki lagi. ( kecuali anda punya penggantinya ).

Bagian rumah selongsong
Bagian rumah selongsong fungsi uatamanya adalah untuk melindungi bagian rangkaian elektronika di dalamnya. Disamping itu bagian rumah selongsong juga berfungsi sebagai tempat kontak listrik berbentuk ulir yang terletak di bagian paling pangkal ( atas ).
Bagian rumah selongsong biasanya terbuat dari bahan sejenis plastik, yang cukup ringan, tahan panas dan cukup kuat. Rumah selongsong biasa dirangkai secara disambungkan atau knock down.
Rumah selongsong juga berguna agar lampu hemat energi terlihat dan tampil lebih pantas.

Bagian rangkaian elektronika
Naik ke atas bagian tabung kaca dan di dalam bagian selongsong, terdapat bagian rangkaian elektronika. Bagian elektronika inilah yang sebenarnya merupakan jantung dari lampu hemat energi.
Dalam bagian ini terdapat rangakaian beberapa komponen elektronika.
Karena tempatnya kecil, rangkaiannyapun cukup sederhana. Bagian tabung kaca dihubungkan ke bagian rangkaian elektronika ( biasanya ) menggunakan 4 buah kawat kecil telanjang.

Bagian kontak berulir
Bagian ini terletak pada pangkal ( atas ) lampu. Terdiri dari 2 kutub, Positip dan negatif. Bagian ini terbuat dari logam mengingat fungsinya untuk mengalirkan arus listrik dari sumbernya. Pada lampu hemat energi yang berkualitas bagus, pada bagian ini tidak jarang terbuat dari tembaga.

Bagaimana cara melakukan penghematan pada lampu hemat energi ?

Yang dimaksud dengan melakukan penghematan pada lampu energi disini adalah memperbaiki lampu hemat energi yang telah mati.

Anda dapat simak trik memperbaiki lampu hemat energi yang telah mati ini :

● Check dulu apa penyebab lampu mati.

● Apabila lampu mati disebabkan karena gas pendar sudah habis, tabung kaca pecah, ataupun kerusakan pada bagian ini, cara memperbakinya adalah anda tinggal mengganti tabung kacanya saja.
Memang tidak ada yang menjual khusus bagian ini.
Tapi anda bisa memperolehnya dari lampu yag telah mati lainnya ( mati tapi bukan karena kerusakan bagian ini – dikanibal – istilahnya ).

● Penyebab matinya lampu hemat energi yang paling sering adalah karena adanya kerusakan pada komponen elektronikanya.
Dan yang paling sering adalah pada bagian kondensernya ( kapasitor tabung ). Sebab ia harus menerima beban dan panas secara terus menerus. Sehingga seringnya akhirnya meleleh atau meledak.

Untuk menghidupkan kembali lampu hemat energi karena sebab ini, caranya mudah :
- Buka rumah selongsong lampu pada sambungannya, letaknya pada permukaan bawah antara tabung kaca, dengan cara mencungkilnya menggunakan cutter atau alat tipis sejenisnya.
- Lihat dan check kondenser yang meleleh dan atau meledak.
Copot dan ganti dengan yang baru. Harga Kondenser hanya beberapa ribu rupiah saja.
- Tutup kembali rumah selongsong lampu. Selesai.

● lampu hemat energi yang mati juga dapat disebabkan karena solderan yang rapuh dan atau kawat penghubung bagian rangkaian elektronika dan tabung kaca lepas.
Jika penyebabnya seperti ini, anda tinggal menyorder ulang saja.
Selesai. Lampu hidup kembali.

Tapi terkadang beberapa dari anda memang agak malas atau memang alergi dengan yang namanya elektronika. Tidak apa-apa. Tetap jangan buang lampu hemat energi anda.
Ada cara yang lebih mudah.
Sebab saat ini sudah banyak tukang reparasi lampu hemat energi di berbagai pelosok kota, bahkan kota kecil sekalipun.
Harganya kurang lebih 5000 rupiah untuk satu reparasi lampu hemat energi.
Dengan cara ini Anda bisa menahan pengeluaran beberapa puluh ribu rupiah untuk biaya membeli lampu baru. Hemat bukan ?

Sebaiknya lihat juga :

You may like these posts