-->

Tips Pintar Membeli Furniture Dengan Mengenali Material Furniture Yang Digunakan

Meski harga kayu makin hari makin tinggi, pengetahuan dan penemuan tentang material / bahan yang makin berkembang serta desian yang terus berkembang, namun furniture ( yang terbuat ) dari kayu masih saja tetap memiliki tempat tersendiri. 
Dengan berbagai alasan – berdasar kekurangan dan kelebihannya, beberapa orang menyukai furniture yang sebagian besarnya tersusun dari logam, sebagian lainnya malah mulai mengaplikasikan furniture dari bahan cor, namun masih banyak orang lainnya yang masih tetap setia dan fanatik menggunakan furniture kayu. Namun dengan perkembanan teknologi, saat ini furniture dari kayu sebenarnya juga tidak melulu sepenuhnya menggunakan kayu. 
Ada beberapa material lain yang digunakan untuk mempercantik, menambahi, mensubstitusi bahkan memanipulasi material kayu yang sebenarnya. 

Atas dasar itulah, salah satu satu tips – yang mestinya harus diperhatikan – saat membeli furniture adalah selalu memperhatikan : material apa dipergunakan pada furniture tersebut. 

( Sebab bisa jadi anda menyangka bahwa furniture yang anda beli terbuat dari kayu, tetapi nyatanya tidak ). 

Secara garis besar, sebuah furniture terbuat/ tersusun dari 2 material utama, yaitu : 

1. Bahan atau Material stuktur 

Yang dinamakan material stuktur adalah bahan atau material yang dipergunakan sebagai stuktur utama dari sebuah furniture 

2. Bahan atau Material finishing 

Dan material finishing adalah bahan-bahan yang digunakan yang pada dasarnya untuk mempercantik tampilan sebuah furniture. 

Material Struktur 
Idealnya, material struktur untuk sebuah furniture haruslah kuat dan memiliki ketahanan yang baik. Dengan perkembangan jaman, dewasa ini beberapa bahan yang bisa dipergunakan sebagai material struktur antara lain : 

1.Kayu Solid 
Kayu ( solid ) merupakan bahan/material terbaik untuk dibuat sebagai furniture, karena sangat kuat dan memiliki daya tahan yang lama. 
Furniture yang terbuat dari jenis kayu yang berkualitas bahkan bisa bertahan hingga ratusan tahun. 
Meski tentu saja tetap memiliki beberapa kelemahan – misal bisa mengalami pemuaiaan atau penyusutan dan cukup rentan terhadap serangan rayap – namun kayu tetap saja lebih baik dari material furniture lainnya. 
Lihat juga : 

Hanya saja, karena makin hari hutan makin berkurang, dampaknya harga furniture yang terbuat dari kayu solid semakin mahal. Karena itulah, produsen kemudian “mengakali” kelangkaan kayu ini dengan material lainnya untuk membuat furniture. 

2. Teakblock 
Teakblock merupakan material yang tersusun dari potongan kayu yang dibungkus kayu tipis. 
Karena pada dasarnya terbuat dari sisa-sisa potongan kayu, harga teakblock jauh lebih murah dari kayu solid. Dan karena tersusun dari sisa potongan kayu pula, pada teakblock kerap kali terdapat rongga di bagian tengahnya ( yang mana tidak bisa dipaku ). 

3. Multipleks 
Ada juga yang menyebutnya tripleks. Multipleks pada dasarnya adalah Kayu lapis atau tripleks dengan lapisan yang lebih banyak. 
Semakin banyak lapisannya, akan semakin tebal kayu lapis dan semakin kuat dan kokoh. Yang bahkan ada kayu lapis yang mampu menahan beban sebuah forklift. Namun tentu saja semakin mahal harganya. 
Kayu lapis bisa menjadi pilihan terbaik setelah kayu solid. 
Meski ada kayu lapis khusus yang bisa dipergunakan untuk eksterior ( harganya sangat mahal ), namun penggunaan ideal dari kayu lapis adalah untuk penggunaan interior. 
Jepang, merupakan salah satu Negara yang “gemar” menggunakan kayu lapis. 

4. Partikel board 
Sesuai namanya, Partikel board atau papan partikel adalah papan kayu yang terbuat dari sisa-sisa serbuk gergajian kayu. Serbug gergajian kayu dengan ditambahkan adhesive ( perekat ) tertentu di press/dikempa sehingga menghaislkan sebuah lapiasn papan ( yang menyerupai triplek) 
Tampilan partikel board memang sangat menarik, namun papan partikel sangat rentan terhadap air, serta kurang kuat dalam menahan beban. 

5. MDF (Medium Density Fiberboard) 
MDF material yang berserat yang di padatkan, kemudian dijadikan papan. MDF umummya terbuat dari kayu, namun ada juga yang bahkan terbuat dari kertas. 
Karena tampilannya yang menarik MDF sering dijadikan material penyusun struktur pada furniture produsen bermerk. 

Di toko-toko furniture, anda dapat dengan mudah menjumpai furniture ( bermerk ) yang ternyata terbuat dari MDF. 
MDF sebenarnya bukan merupakan bahan ideal untuk digunakan sebagai struktur furniture, sebab MDF tidak tahan lama, kurang kuat dan sangat rentan pada air, terutama yang terbuat dari kertas. 

6. Blockboard 
Blockboard adalah susunan sisa potongan kayu solid yang di susun rapi kemudian dilapisi triplek ( biasanya setebal 3 mm ) pada sisi-sisi luarnya. 
Karena tersusun dari kayu solid yang juga dilapis tripleks, maka blockboard umumnya jauh lebih tebal dari kayu lapis umumnya. Ketebalan blockboard berkisar 15 mm sampai 3-4 cm. 

● Bahan / material finishing 

Sebagaimana disinggung di atas, material pelapis dipergunakan untuk mempercantik tampilan sebuah furniture. Karena itu aplikasi yang utama dari material finishing adalah sebagai pelapis. 

Secara umum, material finishing ini dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar, yaitu : 

1. Material finishing transparan 
2. Material finishing non transparan 

1. Material finishing dengan lapisan Tranparan 

Yang termasuk material finishing transparan, antara lain : 

a. Politur 
Politor biasanya berbentuk sebagai serpihan atau batangan yang kemudian harus dicairkan dengan alkohol. Saat ini tersedia juga politer siap pakai yang dijual di pasaran. 
Untuk pengaplikasian Politur biasanya digunakan kain dan dipoleskan pada permukaan kayu. 
Salah satu kelebihan penggunaan politur adalah dapat diulang secara berkala ketika warnanya telah memudar. 
Lihat juga : 

b. Nitro Cellulose (NC) 
Nitro cellulose umumnya terbuat dari bahan resin NC dan tiner. Saat diaplikasikan, material ini akan membentuk lapisan film yang tipis dan tahan air. 
Hanya saja belum cukup kuat untuk menahan goresan maupun benturan fisik. 
NC biasanya di aplikasikan dengan cara disemprotkan (spray) dengan udara bertekanan atau menggunakan kuas. 

c. Melamik 
Melamik mampu memberikan lapisan film yang lebih baik daripada NC, karena tahan gores. Karena itulah masyarakat umum kadang menyebutnya sebagai anti gores. 
Permukaan kayu yang dilapis Melamik bisa menjadi sangat halus karena pori-porinya bisa tertutup rapat. Kelemahan Melamik adalah lebih sulit untuk dilapis ulang ( harus diamplas habis terlebih dulu ) dan baunya sangat menyengat saat masih basah ketika aplikasi. 
Ada 2 pilihan finishing menggunakan melamik, yaitu matt dan glossy (mengkilat). 
Melamik umumnya diaplikasikan dengan cara semprot meski bisa juga digunakan kuas ( hasilnya kurang bagus ). 

d. Polyurethane (PU) 
Masayarakat umum kerap menyebutnya sebagai “Pe-yu”. 
Polyurethane (PU) merupakan bahan / material finishing yang dapat memberikan lapisan paling tebal. 
Polyurethane memiliki daya tahan yang baik terhadap panas dan air, sehingga cocok untuk penggunaan eksterior. 
Hanya saja, tampilannya menyerupai lapisan plastik sehingga memberi kesan yang tidak alami pada furniture. Selain itu harganya lebih mahal. 

e. Waterbased lacquer 
Waterbased lacquer adalah jenis pelapis yang bisa menggunakan air sebagai pengencernya. 
Meski menggunakan pengencer air, namun ketika diaplikasikan resin yang terdapat di dalamnya dapat tertinggal dan melapis dengan kuat dipermukaan kayu, sehingga tahan baik terhadap goresan atau air itu sendiri setelah kering. 
Karena itu material finishing ini lebih disukai oleh para konsumen dari Eropa. 

2. Material finishing dengan Lapisan Non Transparan. 

Karena sifatnya non transparan, material finishing ini akan menutupi permukaan kayu secara keseluruhan. Karena bersifat menyembunyikan penampakan aslinya, material ini boleh dibilang sebagai bahan memanipulasi kayu ( misalnya karena kayu yang jelek ). 
Pada umumnya yang termasuk material finishing non transparan berupa cat ( docu ) dan laminate ( bahan pelapis ). 

Beberapa material finishing dengan lapisan non transparan yang lazim digunakan saat ini antara lain :. 

a.Cat Duco 
Hampir serupa dengan cat biasa, namun ukuran partikelnya jauh lebih halus. Sehingga cat duco biasanya harus diaplikasikan dengan semprot / spray. 
Penggunaan cat duco bisa menjadikan tampilan sebuah furniture menjadi sangat mewah. 
Lihat juga : 

Cat duco lebih cocok digunakan pada furniture yang memiliki nuansa modern, minimalis dan furnitur anak, karena bisa dipilih berbagai warna – termasuk yang mencolok. 
Dan dengan kemajuan tehnologi dan desain, saat ini berbagai motif sangat unik dan menarik bisa dibuat dari cat duco, termasuk motif batu, marmer, motif pecah seribu maupun motif perak, tembaga hingga motif emas. 

b. Laminate 
Laminate adalah methode finishing furnitur dengan merekatkan bahan pelapis di permukaan furnitur. 
Proses pelapisan biasanya harus menggunakan sebuah lem khusus untuk kayu, yang paling mudah mislanya adalah lem kuning. 

Bahan pelapis Laminate yang umum digunakan saat ini antara lain veneer, PVC, decosit, tacon, HPL. 

- Veneer 
Yang disebut veneer sebenarnya merupakan kayu asli. Dalam hal ini gelondongan kayu dikupas sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan serat kayu yang sangat tipis. 
Karena memang berupa kayu asli, maka motif veneer akan sangat tergantung dari jenis kayunya. 
Veneer cocok digunakan bila menginginkan tampilan furniture yang alami. 
Di pasaran, veneer dijual dalam bentuk gulungan dengan lebar 10-20 cm. Namun harganya sangat mahal. 

- PVC (Polyvinyl Carbonate) 
Pelapis PVC tidak ubahnya dengan pipa paralon, namun dalam hal ini dibentuk sebagai sebuah lapisan lembaran, mirip lembaran plastic biasa. 
Namun permukaannya lebih halus dibanding bahan dari plastik lain, seperti Tacon dan Decosif. Biasanya dijual dalam lembaran PVC ukuran 120 cm x 240 cm dengan tebal 3 mm. 
Meski harganya cukup terjangkau, pilihan warnanya terbatas, umumnya warna coklat dan warna turunannya. 

- Decosif 
Decosit adalah material pelapis yang terbuat dari bahan plastic. Di pasaran dijual dalam bentuk gulungan dengan tinggi 120 cm, tebal kurang dari 1 mm. 
Decosif harganya paling murang dibanding jenis laminate lainnya, pilihan motifnya juga sangat beragam. 

- Tacon 
Tacon sama seperti Decosif, terbuat dari plastic, namun biasanya lebih tebal. Dijual dalam bentuk gulungan dengan tinggi 120 cm, tebal kurang dari 1 mm. 
Tacon memiliki permukaan yang bertekstur dengan variasi motif yang cukup banyak. 

- HPL (High Pressure Laminate) 
HPL adalam bahan pelapis yang terbuat dari campuran Akrilik dan kayu, dimana pada lapisan bagian luarnya menyerupai kayu dan mengandung serat-serat kayu, sedangkan bagian belakangnya terbuat dari akrilik. 
HPL umumnya dijual dalam bentuk lembaran dengan ukuran 120 cm x 240 cm dan tebal 3 mm. HPL adalah bahan pelapis yang kuat (karena cukup tebal) namun juga elastis sehingga bisa ditekuk untuk melapisi bagian tepi furniture. 
Bahan pelapis ini cukup disukai karena masih bisa menampilkan nuansa alami dari kayu, namun juga tersedia berbagai macam motif lainnya, yang bisa digunakan untuk furniture bernuansa modern atau minimalis. 

Nah itulah beberapa material dasar yang biasa digunakan dalam sebuah furniture. Dengan mengenali material yang digunakan, maka setidaknya anda tidak kecele dan kecewa sesaat setelah membeli furniture yang diidamkan. 

Semoga bermanfaat. 
Trik berguna lainnya tentang furniture kayu jati :

You may like these posts