-->

Cara Membuat Dan Memasang Iklan Google Adsense Berbasis AMP HTML di Blog

Ketika pengguna mobile phone melonjak sedemikian pesat, pihak Google kemudian menyarankan dan mendorong agar para blogger / webmaster segera menggunakan template Responsive bagi situs/blognya. Sebab ( saat itu ) diprediksi, kedepannya, pengguna internet akan lebih banyak yang datang dan menggunakan perangkat mobile.
Dan kemudian, kenyataannya memang demikian.

Template Responsive secara sederhana dapat dikatakan sebagai template yang dapat dengan mudah dan atau menyesuaikan ketika dibuka melalui perangkat mobile.

Itulah sebabnya situs/blog dengan template Responsive kadang disebut juga sebagai situs yang “Mobile Friendly”.

Pada perkembangan selanjutnya, template Responsive dianggap sudah tidak lagi memadai.
Karena masalah koneksi internet yang berbeda ( Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang lambat koneksi internetnya ), maka meski sebuah situs/blog sudah “dapat dan menyesuaikan” ketika dibuka pada perangkat mobile karena telah menggunakan template responsive, namun loadingnya bisa menjadi sangat lambat.
Akibatnya, selain situs tidak bisa mencapai keberlihatan 100 %, pengunjung juga tidak bisa mendapatkan pengalaman yang berguna dan kerap merasa kurang nyaman.
Karena itulah kemudian dikembangkan laman AMP HTML atau HTML AMP.

AMP yang merupakan singkatan dari Accelerated Mobile Pages ( Laman Seluler Dipercepat ) sendiri merupakan sebuah proyek dengan sumber terbuka yang tujuan utamanya adalah untuk membuat web seluler / mobile web menjadi lebih baik dengan cara membuat laman konten yang merender secara cepat.

Dengan kalimat yang paling sederhana, ketika sebuah situs/web telah menggunakan ( template ) AMP HTML maka situs dapat dibuka pada perangkat mobile jauh lebih cepat.

Pada dasarnya, laman AMP atau AMP HTML atau HTML AMP hampir mirip dengan laman HTML standar.
Namun dalam hal ini ditambahkan beberapa pembatasan untuk dapat mencapai kinerja yang andal. Selain itu ada juga beberapa ekstensi yang digunakan untuk membangun konten yang lebih kaya dari HTML biasa.
Salah satu contoh template AMP HTML dapat dilihat di bawah ini :

Dan ketika situs/blog telah menggunakan template AMP HTML, dan jika blogger juga menggunakan Google Adsense, maka semestinya juga membuat dan memasang kode iklan yang berbasis AMP HTML.

Karena unit iklan AMP memang membutuhkan tag iklan yang berbeda dari tag AdSense biasa.


Dimana untuk membuat dan memasang iklan Google AdSense yang berbasis AMP HTML dapat dilakukan dengan cara berikut :

Langkah Pertama : Buat unit iklan responsif ( jika sudah ada tidak perlu membuat lagi ).

Sebab yang dibutuhkan dari kode iklan tersebut adalah kode ID penayang iklan dan ID unit iklannya.
Misal :
o ID penayang (data-ad-client), misalnya, ca-pub-1234567891234567.
o ID unit iklan (data-ad-slot), misalnya, 1234567890.
Kedua kode ini nantinya akan dibutuhkan untuk membuat dan memasang kode iklan yang kompatibel dengan AMP HTML.

Langkah kedua : Membuat kode iklan Adsense yang berbasis AMP HTML

Dalam hal ini dapat dipilih dua tipe kode iklan AMP, akan diletakkan di paroh atas layar ( above the fold ) atau di paroh bawah layar.

1. Cara membuat kode iklan adsense berbasis AMP HTML yang diletakkan di paruh atas layar

- Gunakan ( copy paste ) kode berikut :

<amp-ad
layout="fixed-height"
height= 100
type="adsense"
data-ad-client="ca-pub-1234567891234567"
data-ad-slot="<1234567890">
</amp-ad>

- Ganti ca-pub dan data-slot ( warna merah ) dengan ID penayang dan ID unit iklan responsive anda ( langkah 1 )
- Untuk iklan yang diletakkan di paroh atas layar, Google merekomendasikan untuk menggunakan unit iklan AMP HTML dengan tinggi tetap.
Dimana untuk hasil terbaik, tinggi tetap dari unit iklan yang disarankan adalah 100 px, dengan ukuran lebar yang dibuat responsif agar dapat selaras dengan keseluruhan tata letak laman.
- Untuk merubahnya tinggi tetapnya dapat dilakukan dengan mengganti angka 100 ( warna biru ).

2. Cara membuat kode iklan adsense berbasis AMP HTML yang diletakkan di paruh bawah layar

- Gunakan ( copy paste kode berikut )

<amp-ad
layout="responsive"
width=300
height=250
type="adsense"
data-ad-client="ca-pub-1234567891234567"
data-ad-slot="1234567890">
</amp-ad>

- Ganti ca-pub dan data-slot ( warna merah ) dengan ID penayang dan ID unit iklan responsive anda ( langkah 1 )
- Untuk iklan AMP HTML yang ditempatkan di paroh bawah layar, Google menyarankan untuk menggunakan unit iklan AMP responsif yang berukuran 300x250.
Hal ini bertujuan agar unit iklan dapat secara otomatis berubah ukuran sesuai dengan ukuran perangkat yang digunakan untuk menampilkan iklan.

Langkah Ketiga : Menempatkan kode iklan AMP HTML di laman.

Setelah kode iklan AMP HTML dibuat salin kode iklan tersebut lalu tempelkan di laman dimana iklan dikehendaki akan tampil.

Langkah Keempat : menambahkan kode skrip AMP HTML di laman situs/web

Setelah itu salin dan tempelkan kode berikut di antara atas kode </head> :

<script async custom-element="amp-ad" src="https://cdn.ampproject.org/v0/amp-ad-0.1.js">
</script>
Kode Skrip tersebut berfungsi untuk memuat pustaka amp-ad yang relevan.

Langkah kelima : Cek dan uji tampilan iklan pada perangkat mobile

Setelah menempatkan semua kode iklan AMP HTML maka sebaiknya dicek dan diuji, apakah iklan telah tampil dengan baik di beberapa perangkat seluler yang berbeda.

Tetapi mengapa “harus” membuat dan memasang kode iklan yang berbasis AMP HTML ?

Yang jelas, sesuai fungsi dan tujuan dari AMP HTML, dengan memasang kode iklan Google Adsense berbasis AMP HTML diharapkan agar iklan akan lebih cepat ter- loading dan lebih cepat terbuka secara sempurna, sehingga akan meningkatkan kemungkinan iklan untuk di-klik oleh pengunjung / pembaca.

Dan yang benar-benar perlu disadari juga adalah bahwa pihak Google sendiri sebenarnya “kurang fair”. Pihak Google selalu menyarankan dan mendorong blogger/webmaster untuk berupaya meningkatkan kecepatan loading blognya, namun di satu sisi kode iklan dari Google Adsense sendiri justru kerap memperlambat loading blog.

Sebagai contoh :
Pada iklan Google adsense biasanya terdapat kode pagead2.googlesyndication.com.
Jika diperhatikan kode tersebut akan sangat memperlambat loading sebuah blog. Sebab kode tersebut pada kenyataannya akan “menjelajahi” semua kode iklan yang terkait yang akan dimuat.
Akibatnya mau tidak mau kecepatan loading blog akan menurun ( cukup drastis).

Jadi dengan memasang kode iklan adsense yang berbasis AMP HTML, bagaimanapun juga akan membantu mengatasi kecepatan loading blog ( iklan terutama ).

Dan pertanyaan yang tak kalah pentingnya ( terutama bagi publisher adsense ) adalah :

Apakah dengan memasang kode iklan adsense yang berbasis AMP HTML akan dapat meningkatkan penghasilan Google Adsense ?

Jujur saja, saya sendiri baru beberapa hari mencoba memasang iklan adsense yang berbasis AMP HTML di salah satu blog.
Jadi belum bisa mengambil kesimpulan yang akurat tentang hal ini. Apakah penghasilan adsense mengalami peningkatan atau tidak.
Namun logikanya, ketika kecepatan loading blog tinggi – sehingga iklan dapat lebih cepat tampil – maka kemungkinan untuk di-klik oleh pengunjung tentu akan lebih tinggi.
Sebab pada dasarnya pengunjung akan merasa malas jika menjumpai blog yang loadingnya lambat.
Jadi, mungkin tidak ada salahnya mencoba untuk menerapkan kode iklan google Adsense yang berbasis AMP HTML diblog anda.
( Dan kalau tidak keberatan silahkan dishare hasilnya ).
Untuk informasi lebih lengkap tentang iklan AMP HTML ini bisa dilihat langsung di bawah ini :
> https://support.google.com/adsense/answer/7183212?hl=id&ref_topic=1307438

You may like these posts