-->

Ajian Brajamusti Yang Ini Memang Dahsyat Akibatnya

Belakangan ini berbagai media ramai menyebut-nyebut dan membicarakan “Brajamusti”. Tentu saja yang disebut media ini sangat berbeda dengan pemahaman para ahli kanuragan dan ilmu jaya kawijayan ketika disebut nama Brajamusti. 

Sebab yang dimaksud Brajamusti oleh media disini adalah Gatot Brajamusti atau yang juga disebut Aa Gatot, seorang aktor, penyanyi sekaligus Ketua Umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia ) periode periode 2011-2016, yang kemudian terpilih lagi untuk menduduki jabatan ini untuk periode tahun 2016-2021. 

Konon, Aa Brajamusti yang dilahirkan di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 29 Agustus 1962 ( mestinya baru saja berulang tahun ) ini pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, tetapi tidak sampai selesai, lalu kuliah di IKIP Universitas Pendidikan Indonesia-UPI) Bandung, mengambil jurusan filsafat, sebelum dikenal sebagai guru spiritual dari banyak artis Indonesia. 

Meski tercatat sebagai Ketua Umum PARFI, Gatot Brajamusti sendiri sebenarnya tidak terlalu banyak menghasilkan karya film. Menurut catatan, filmografi dari Brajamusti sendiri hingga terakhir “hanya” sebanyak 3 gelintir, yaitu Ummi Aminah (2012), Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita (2013), dan Sayap Kecil Garuda (2014). 
Sedangkan untuk diskografinya ada 2 yaitu : Tunjukkan Jalan yang Lurus (2008) dan Kekasih (2012).

Nama Aa Gatot Brajamusti santer disebut-sebut media karena keterkaitannya dengan kasus sabu-sabu bersama istri ketiganya Dewi Aminah, serta kasus kepemilikan senjata api tanpa ijin. 
Dalam kasus tersebut juga melibatkan penyanyi terkenal ibukota Reza Artamevia. 

Sedangkan bagi para penggemar dan pelaku ilmu kanuragan dan jaya kawijayan, yang dimaksud dengan Brajamusti, tentu saja adalah ajian Brajamusti, yang memang sangat dahsyat. 
Mau tahu, apa itu ajian Brajamusti yang dahsyat ? 

Tetapi sebelum mengurai apa dan bagaimana ajian Brajamusti dan kedahsyatannya, tahu kan siapa itu Gatotkaca ? 

Jika didunia barat sana punya Superman yang disebut-sebut sebagai manusia baja, maka di Indonesia sejak jaman dulu kala telah punya Gatotkaca yang berotot kawat dan bertulang besi. 
Gatotkaca atau Raden Gatotkaca atau yang dikenal juga dengan nama Bambang Tutuka adalah seorang ksatria pilih tanding putra dari Bima atau Brataseno, ksatria kedua dalam Pandawa Lima
Gatotkaca yang bisa terbang ini merupakan ksatria yang tak terkalahkan ( terkecuali oleh Karna ), karena memiliki “otot kawat balung wesi” atau berotot kawat bertulang besi. 
Dan ketika telah bertempur, memukul dan menendang, maka tidak ada seorangpun yang mampu menahan dan melawannya. Semua lawan akan disapu bersih oleh kekuatan pukulan dan tendangannya. 
Dan tahukah, apakah rahasia dibalik kekuatan pukulan dan tendangan dari Raden Gatotkaca yang berotot kawat dan bertulang besi ini ?
Tidak lain adalah ajian Brajamusti. 

Nah, dari cerita singkat di atas saja, sudah bisa kebayang kan...betapa dahsyatnya ajian Brajamusti ini ? 

Menurut para pelaku ilmu kanuragan dan jaya kawijayan, ajian Brajamusti ini sebenarnya tidak hanya untuk “diisikan” pada pukulan tangan dan tendangan kaki belaka, yang mampu membuat lawan lintang pukang atau merobohkan sebatang pohon besar hanya dengan satu tendangan kaki saja, namun Ajian yang ampuh ini bahkan bisa juga digunakan untuk “isian” kekebalan tubuh dari serangan lawan. 

Seorang yang telah terisi dengan ajian Brajamusti maka tubuhnya akan kebal baik dari serangan senjata tajam, apalagi pukulan atau hantaman benda tumpul biasa, tidak akan terasa apa-apa. 
Bahkan jika lawan dibantu oleh ilmu gaib sekalipun, tetap menter. 
Lihat juga : 

Ibarat peribahasanya adalah : “ dibacok ora pepak, ditembak lakak-lakak” 
Atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, dibacok tidak mempan, ditembak malah tertawa terbahak-bahak. 

Ajian Brajamusti ini memiliki kekuatan yang sedemikian ampuh dan dahsyat, sebab orang yang telah menguasai ajian kuno Brajamusti ini mampu menyerap energi dari alam baik itu berupa unsur tanah, air, udara, dan api yang kemudian mengolah dan memanfaatkannya menjadi suatu keluaran kekuatan yang berlipat-lipat. 

Sehingga orang yang sempat terkena pukulan Brajamusti ini, ibaratnya jika kena kanan akan masuk rumah sakit, jika kena kiri akan masuk peti mati. 

Karena itulah sangat disarankan dan ditekankan agar para penguasa ajian Brajamusti ini mampu memanfaatkan ajian yang sangat ampuh ini secara bijsaksana. 
Tidak boleh secara sembarangan atau pamer kekuatan. 
Para pemilik Aji Brajamusti tidak menggunakan ajian sakti ini untuk menantang atau menyakiti orang lain secara sengaja. Melainkan semata-mata hanya untuk melindungi diri dan atau melindungi orang-orang lain yang membutuhkan perlindungan. 

Mengingat bagitu ampuh dan dahsyatnya ilmu kanuragan yang ini, maka untuk bisa memperoleh dan menguasai ajian Brajamusti juga tidak sembarangan. 

Ada laku tertentu dan khusus yang harus dijalani dan dipatuhi. Baik selama proses mendapatkan ilmu kanuragan tingkat tinggi ini, maupun setelah menguasainya. 
Yang jika hal tersebut dilanggar bisa fatal akibatnya. 

Sebagai teladan yang bisa dijadikan contoh adalah Raden Gatotkaca. 
Meski dikenal sebagai penguasa ilmu Brajamusti, Gatotkaca tidak pernah menggunakan ajian ini secara sembarangan. Terkecuali untuk membela diri atau digunakan di medan peperangan. 


Sedangkan yang tidak bisa dijadikan teladan dan contoh mungkin adalah Gatotkaca Brajamusti. 
Sebab meski tidak memiliki ajian ini, tetapi malah memiliki energi (senjata) api secara sembarangan. 
Yang ini tentang sosok sakti lainnya :

You may like these posts