-->

Nihiwatu, Destinasi Wisata Eksotis Di NTT Dengan Pantai Terbaik Dan Hotel Terbaik Di Dunia

Belakangan ini nama Nihiwatu tiba-tiba menjadi perbincangan hangat. 
Hal ini tidak lepas dari “prestasi internasional” yang berhasil diraih oleh Nihiwatu Sumba yang ditetapkan sebagai peringkat pertama dalam daftar 100 hotel terbaik di dunia. 
Dari situ, masyarakat internasional akhirnya menjadi tahu jika di salah satu wilayah Indonesia Timur ( yang selama ini sering dianggap sebagai “daerah minus” ) ternyata masih menyimpan “mutiara alam” yang selain sangat indah juga masih sangat alami. 

Di Nihiwatu ternyata tidak hanya terdapat Hotel Terbaik Di Dunia tetapi juga salah satu pantai terbaik di dunia sehingga sangat pantas menjadi destinasi wisata. 

● Tentang Niwihatu 

Nihiwatu terletak di wilayah Nusa Tenggara Timur ( NTT ), Kabupaten Sumba Barat, kurang lebih berjarak 30 – 35 km ke arah selatan Kota Waikabubak. 
Pulau Sumba sendiri adalah sebuah pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan luasan wilayah 10.710 km², dimana titik tertingginya adalah Gunung Wanggameti (1.225 m). 
Perbatasan wilayah Sumba adalah Sumbawa di sebelah barat laut, Flores di timur laut, dengan Timor di timur, dan Australia di selatan dan tenggara. 
Selat Sumba terletak di utara pulau ini. Sedangkan di bagian timur terletak Laut Sawu serta Samudra Hindia terletak di sebelah selatan dan barat. 

Pulau Sumba terdiri dari 4 kabupaten: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur. 
Kota terbesarnya adalah Waingapu, yang menjadi ibukota Kabupaten Sumba Timur. Di kota ini terdapat bandar udara dan pelabuhan laut yang mengubungkan Pulau Sumba dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia Timur. 
Sebagaimana gugusan kepulauan di Indonesia Timur, Pulau Sumba juga menyimpan potensi alam terutama pantai dan laut yang sangat indah untuk dijadikan obyek wisata. 

Ada apa di Nihiwatu ? 

● Nihiwatu Sumba : hotel dengan kategori terbaik di dunia 

Yang paling hangat adalah Nihiwatu Sumba, hotel yang menduduki peringkat paling atas dalam daftar 100 hotel terbaik di dunia. 
Info lengkapnya bisa disimak di bawah ini : 

● Resort Nihiwatu 

Nihiwatu sebenarnya lebih cenderung kepada sebuah resort internasional yang mewah di wilayah ini, Resort Nihiwatu. 
Daya tarik utama yang ditawarkan Resort Nihiwatu adalah nuansa keindahan laut lepas dengan keeksotisan budaya Pulau Sumba Resort Nihiwatu berupa bangunan villa-villa mewah yang dibangun di atas bukit menghadap ke arah Samudera Hindia. 
Bungalow-nya memiliki 3 kamar tidur besar dilengkapi dengan kolam pribadi yang juga menghadap ke lautan luas. 


Meski merupakan resort internasional bangunan dibuat dengan arsitektur dan ornamen unik yang merupakan perpaduan antara arsitektur tradisional dan modern. 
Sebagai resort kelas internasional, tentu saja tarif yang dipatok di Resort Nihiwatu terbilang sangat fantastis bagi kebanyakan kantong masyarakat Indonesia. 

Untuk bisa menginap resort mewah Nihiwatu ini tamu atau pengunjung setidaknya dikenai tarif sekitar Rp 5 juta per malam. Itupun dengan ketentuan, minimum harus menginap selama 5 malam. 
Dengan segala kelebihan dan keindahannya, Resort Nihiwatu ini pernah meraih penghargaan sebagai hotel terbaik ke-2 di Indonesia pada tahun 2012 yang diadakan oleh TripAdvisor
Sayangnya, meski mayoritas pekerjanya ( hampir 80 % ) adalah penduduk lokal Indonesia, pemilik resort mewah ini adalah seorang warga negara asing. 

● Pantai Nihiwatu 

Sebagai salah satu pantai terbaik di dunia, Pantai Nihiwatu menawarkan keindahan dan keeksotisan yang luar biasa. 

Pantai Nihiwatu benar-benar alami dan “perawan”, dengan hamparan pasir putih sepanjang 2,5 km. Keindahan pantai dan ombaknya yang besar-besar disebut-sebut bahkan sampai mengalahkan pantai Hanalei Bay di Hawai yang sudah sangat mashur, mampu membuat para peselancar mancanegara begitu terpesona, sehingga pantai Nihiwatu dijuluki sebagai God’s Left


Tidak hanya pesona ombak pantai saja serta hamparan pasir putih yang eksotis, pesisir pantai yang memikat memungkinkan para pengunjung untuk berwisata secara mengasyikkan dengan berjemur, menyelam, memancing, mengendarai kuda di pantai, mengamati burung, hingga bersepeda gunung sampai trekking ke air terjun. 

Dengan keindahan dan keeksotisan seperti itu, maka tidak salah jika Yahoo travel menempatkan Pantai Nihiwatu sebagai satu dari 10 pantai terbaik di Asia. 
Sedangkan CNN menobatkan pantai Nihiwatu ini sebagai pantai terbaik urutan ke 17 dari Seratus Pantai Terbaik di Dunia . Sementara pada urutan pertama sebagai pantai terindah di dunia adalah Pantai Grande Anse Beach di Seychelles. Urutan kedua adalah Pantai Rabbit Italia, dan peringkat ketiga adalah pantai Grace Bay di Providenciales. 

Hanya – sekali lagi sayangnya - pantai Nihiwatu nan indah ini dikelola oleh juga oleh Resort Nihiwatu.
Itu artinya, tidak semua orang boleh dan dapat dengan bebas memasuki lokasi dan menikmati keindahan pantai ini. 
Terkecuali sudah terdaftar sebagai tamu yang menginap di resort Nihiwatu 

● Olahraga berselancar di Pantai Nihiwatu 

Sebagai pantai yang dijuluki sebagai God’s Left satu hal yang sangat digandrungi dari pantai Nihiwatu tentu saja adalah ombaknya yang besar-besar. 
Bagi para peselancar, ombak di Nihiwatu bagaikan “surga”. Karena itulah banyak para tamu resort yang datang hanya untuk “memburu ombak” dan berselancar di Pantai Nihiwatu. 
Dimana untuk menjaga keselamatan para peselancar di pantai Nihiwatu, diberlakukan kebijakan keselamatan yang membatasi hanya boleh ada sembilan peselancar di laut. 


Sementara sambil menunggu giliran, pengunjung dapat menikmati aktivitas memancing (ikan yang paling banyak di sini adalah mackerel Spanyol, wahoo, dan trevally), snorkeling, scuba diving dan tur berperahu ke teluk-teluk Pantai Konda Maloba, yang terletak sekitar satu jam ke selatan. 

Apabila maksud kedatangan ke Nihiwatu adalah untuk “berburu ombak” dan berselancar, maka waktu terbaik untuk berkunjung ke pantai Nihiwatu adalah antara bulan April sampai Desember, sesudah itu angin muson berhembus. 
Sedangkan pada 10 Januari hingga 28 Februari, resort Nihiwatu biasanya tutup. 

● Budaya Sumba nan eksotis 

Selain wisata pantai dan laut, potensi wisata lainnya yang menarik adalah seni budaya Pulau Sumba yang eksotis. Mayoritas masyarakat di Pulau Sumba masih hidup dalam tradisi nenek moyang secara turun temurun. Salah satunya adalah Pasola, yang menjadi acara wajib tahunan, sebagai pertanda musim tanam padi dimulai. 

Pasola adalah seni beladiri silat dan berkuda yang melibatkan ratusan penunggang kuda. Dalam acara Pasola, ratusan penunggang kuda berkumpul di satu area yang luas kemudian saling bertempur dengan mempertontonkan keahlian bersilat dengan menunggang kuda. 
Mengingat begitu banyaknya peserta, pada acara Pasola ini tidak jarang sampai timbul korban, baik para penunggang kuda maupun kudanya. 


Namun adanya tetesan darah ke tanah saat melakukan pertempuran silat di atas kuda baik yang berasal dari para penunggang kuda maupun kudanya, justru dipercaya akan mendatangkan kesuburan dan kemakmuran bagi tanaman padi mereka, sehingga nantinya bisa panen dengan hasil yang berlimpah. 

Selain acara Pasola, masih terdapat ritual-ritual budaya Sumba lainnya yang menarik dan eksotis misalnya pemakaman orang Sumba, yang ditandai dengan potongan besar batu raksasa yang beratnya hingga sampai sekitar 6 ton sebagai mausoleum penyimpan jenazah. 
Uniknya, saat memakamkan jenazah sejumlah hewan seperti kuda, anjing, babi juga ikut dikuburkan karena dipercaya akan sebagai bekal dan menemani jiwanya ke kehidupan selanjutnya. 
Selain itu, yang sangat sayang jika dilewatkan tentu saja adalah ikat tenun khas Sumba yang sangat memikat. 

● Sarana transportasi ke Nihiwatu 

Jika bermaksud ke Nihiwatu, maka dari Bandara Ngurah Rai Denpasar, pengunjung bisa terbang ke Bandara Tambolaka ( bisa menggunakan Aviastar, Transnusa, Wings Air atau Merpati ). 
Kemudian dari Bandara Tambolaka dilanjutkan dengan perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar 1 ½ hingga 2 jam. Pengunjung bisa menyewa mobil dengan tarif sewa sebesar Rp. 300.000 hingga Rp. 400.000. 

Selain melalui Bandara Ngurah Rai Denpasar, pengunjung bisa langsung terbang dari bandara lainnya. 

Berikut beberapa rute penerbangan ke Bandara Tambolaka beserta tarifnya : 

- Denpasar Bali ke Tambolaka sekitar Rp 800.000 setiap maskapai 
- Jakarta ke Tambolaka sekitar Rp 1.500.000 setiap maskapai 
- Surabaya ke Tambolaka sekitar Rp 1.400.000 setiap maskapai 
- Kupang ke Tambolaka sekitar Rp 700.000 setiap maskapai 
- Semarang ke Tambolaka sekitar Rp 1.300.000 setiap maskapai 
- Bandung ke Tambolaka sekitar Rp 970.000 setiap maskapai 
- Yogyakarta ke Tambolaka sekitar Rp 1.200.000 setiap maskapai 

● Kisah “ditemukannya” Nihiwatu 

Konon, Pantai Nihiwatu pertama kali muncul dalam sebuah laporan yang dibuat oleh Andrew Demaria pada tanggal 1 September 2014 dengan judul "Paradise with a conscience: Nihiwatu on Indonesia Sumba Island". 
Dalam laporan itu, disebutkan bahwa karena keindahan Nihiwatu membuatnya klise "surga" pantas dialamatkan ke pantai ini. 

CNN melaporkan tentang kisah sepasang suami istri bernama Claude Graves dan istrinya Petra yang pada 1984 meninggalkan Afrika Selatan “hanya” untuk berburu ombak terbaik untuk olahraga surfing. 
Setelah hampir berkeliling ke seluruh dunia, saat sampai ke Nihiwatu, mereka berdua langsung jatuh hati dengan ombak-ombak besar di pantainya, sehingga akhirnya menetap di kepulauan ini. 
Di pantai nan eksotis ini mereka bahkan kemudian mendirikan sebuah resort pribadi, kemudian juga mendirikan hotel yang beroperasi penuh pada tahun 2005. 
Dengan luas sekitar 600 acre hotel ini kemudian mempekerjakan lebih dari 300 orang Sumba sejak awal berdiri. 
 Lalu sebagai upayanya untuk mempromosikan Nihiwatu, pada tahun 2001, Graves kemudian menggandeng pebisnis Amerika bernama Sean Downs dan mendirikan The Sumba Foundation, sebuah yayasan yang ( konon ) didedikasikan untuk Sumba. 

● Nihiwatu : sebuah kebanggaan atau keprihatinan ? 

Mestinya, dengan kekayaan alam dan potensi wisata yang begitu memikat dunia tersebut, Indonesia patut berbangga. 
Namun dengan melihat “situasi dan kondisi” yang ada saat ini, dimana kekayaan alam yang sangat berharga ini justru dikelola, dimiliki dan dinikmati oleh orang asing, apakah malah tidak menjadikan kita berprihatin ? Sedangkan Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa seluruh kekayaan alam dengan segala isinya dikuasai adalah oleh negara dan digunakan untuk kesejahteraan seluruh warga negaranya. 
Memang benar, dengan situasi dan kondisi Nihiwatu seperti saat ini, negara Indonesia masih tetap memperoleh pendapatan yang cukup besar dari arus wisatawan asing. Tetapi pendapatan yang jauh lebih besar lagi justru “dikeruk” oleh warga asing. 

Mungkin, pihak yang berwenang sudah saatnya untuk ikut “cawe-cawe”, turun tangan, turun kaki, memperhatikan dan mengelola dengan lebih baik, lebih adil dan bijaksana potensi wisata Nihiwatu nan eksotis ini. 

Untuk pulau di Indonesia lainnya : 

You may like these posts