-->

Cara Terbaik Untuk Mengecat Dinding Tembok Baru Agar Hasilnya Maksimal

Tentu merupakan satu hal yang sangat menyenangkan bagi sebuah keluarga ketika sudah bisa membangun dan memiliki rumah sendiri. Tidak lagi harus “rikuh” karena tinggal di PMI – Perumahan Mertua Indah ataupun harus direpotkan dengan sewa atau kontrak rumah setiap tahunnya. 
Dan karena merupakan rumah baru – terlebih jika merupakan yang pertama kalinya – pada umumnya ingin cepat-cepat “menikmati” dan menempati rumah baru tersebut. Mendekorasinya dan mendadaninya seindah-indahnya sesuai selera. 
Karena itu terkadang mereka melupakan atau mengabaikan hal-hal yang terlihat sederhana namun sangat berpengaruh terhadap tampilan rumah secara keseluruhannya ( termasuk biaya ). 
Dalam hal pengecatan tembok misalnya. 
Sebuah dinding tembok baru – karena rumahnya baru - akan sangat berbeda dengan sebuah dinding tembok yang sudah “berumur”. 

Saat akan melakukan pengecatan terhadap dinding tembok baru, sebaiknya diperhatikan beberapa masalah yang biasa dan umum terdapat pada dinding tembok baru, antara lain : 


● Dinding tembok baru memiliki lebih banyak pori-pori yang terbuka 

Sebagaimana diketahui, sebuah dinding tembok baru belum “tersentuh” dengan pelapis apapun, terkecuali acian semen. 
Itu artinya sebuah dinding tembok baru memiliki lebih banyak pori-pori yang terbuka. Terlebih lagi jika aciannya kurang bagus dan tidak rata. 
Ada pori-pori yang kecil atau rapat, namun tidak jarang terdapat pula pori-pori tembok yang besar. 
Dan itu artinya sebuah tembok baru akan membutuhkan lebih banyak cat untuk bisa melapisinya secara rata dan bagus. 
Semakin banyak dan semakin besar pori-pori dinding tembok, akan semakin banyak pula cat yang dibutuhkan. Mirip pada pengecatan sebuah permukaan kayu. 
Bila hal ini kurang diperhatikan, maka tidak mustahil jika nantinya terjadi pemborosan dalam hal penggunaan cat. Itu artinya tambahan biaya. 

● Kelembaban dinding tembok baru biasanya juga masih cukup tinggi 

Meski kelihatan sudah kering, namun sebuah dinding tembok baru biasanya masih menyimpan kelembaban ( kadar air ) yang cukup tinggi. 
Terlebih jika proses pemlesteran dan pengacian dilakukan pada saat musim penghujan. 
Maka ketika dinding tembok baru tersebut di cat, seringkali didapati tampilan cat yang tidak bisa rata. Kelihatan “mblenthong”, belang-belang dan “basah”. 

● Derajat alkali dan atau garam pada dinding tembok biasanya juga masih cukup tinggi 

Derajat alkali dan atau garam, memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, dan tidak bisa dirasa. 
Namun derajat alkali dan garam yang cukup tinggi yang berasal dari sisa material bahan bangunan pada akhirnya akan mempengaruhi juga pada kesempurnaan lapisan cat pada tembok. 
Karena itu agar hasil pengecatan pada tembok baru tidak mengecewakan hasilnya nantinya, maka sebaiknya diperhatikan beberapa cara terbaik untuk mengecat dinding tembok baru, yang diantaranya adalah : 

- Pastikan agar pemlesteran dan pengacian dilakukan dengan baik dan benar 
Artinya pastikan agar pemlesteran dan pengacian dilakukan secara rapat dan rata. 
Lebih baik sedikit lambat pada proses ini,namun hasil akhir – finishingnya – dapat terlihat lebih bagus, lebih awet dan lebih irit. 
Pemlesteran dan pengacian yang rapat dan rata, akan menjadikan pori-pori dinding tembok menjadi lebih kecil. Dan itu artinya kebutuhan cat akan lebih sedikit. Hasilnya juga akan lebih baik. 

- Beri waktu tenggang yang cukup 
Sebagus dan sehebat apapun plesteran dan acian yang dilakukan, bila waktu tenggang yang diberikan tidak cukup ( langsung di cat begitu acian terlihat kering ) hasilnya akan jauh berbeda ketika tembok diberikan waktu tenggang yang cukup, baru kemudian dilakukan pengecatan. 
Dengan waktu tenggang yang cukup, maka tingkat kelembaban dan derajat alkali / garam akan menurun seiring berjalannya waktu. 
Dengan cara ini hasil pengecatan yang “mblenthong”, belang dan tidak rata dapat dihindari. 
Untuk dapat member tenggang waktu yang cukup, anda bisa mengalihkan pekerjaan pada proses finishing lainnya. 
Misalnya pasang keramik atau bersih-bersih halaman. Terserah, anda bisa mengaturnya. 

- Perlukah menggunakan plamuur atau sealer ? 
Hal ini terkadang masih menjadi perdebatan pada beberapa orang ( tukang ). 
Beberapa orang menyatakan bahwa plamuur / sealer pada dinding tembok baru adalah perlu. 
Lainnya menyatakan tidak perlu. 
Menggunakan plamuur / sealer akan sangat membantu untuk “menutup” pori-pori sebuah dinding tembok baru. Plamuur juga akan menjadikan permukaan dinding tembok lebih halus dan rata. 
Itu artinya akan menghemat pemakaian cat. 
Namun penggunaan plamuur / sealer akan menjadikan daya rekat cat kepada dinding tembok akan jauh berkurang ( karena cat tidak melekat langsung pada dinding tembok melainkan melekat pada plamuur / sealer ), terlebih jika plamuur yang digunakan jelek kealitasnya. 
Dan hal itu berarti daya tahan cat akan menjadi lebih rendah atau kurang tahan lama. 

Penggunaan plamuur dapat berguna ketika dibutuhkan pengerjaan finishing yang cepat ( karena bangunan akan cepat-cepat digunakan atau ditempati, misalnya ). 
Sebaliknya, jika tanpa menggunakan plamuur, maka daya rekat cat pada tembok akan lebih kuat. 
Itu artinya daya tahan cat akan lebih lama. Namun di satu sisi pemakaian cat akan sedikit lebih boros. Biasanya dibutuhkan hingga 3 sampai 4 kali pengecatan ( bahkan terkadang 5 kali jika aciannya jelek ). Sedangkan jika menggunakan plamuur, proses pengecatan umumnya hanya dibutuhkan sebanyak 2 sampai 3 kali pengecatan, hasilnya sudah terlihat bagus dan rata. 
Dalam hal ini juga tergantung pada pilihan anda, menggunakan plamuur / sealer atau tidak. 

- Menggunakan cat dasar atau cat primer untuk tembok 
Untuk “mengakali” hal diatas dapat dilakukan dengan menggunakan cat dasar atau cat primer sebelum melakukan pengecatan utama pada dinding tembok. 
Cat primer memiliki fungsi yang serupa dengan plamuur, namun memiliki daya rekat yang lebih kuat. Dan artinya, daya tahan cat akan lebih lama. 
Namun harga cat primer memang sedikit lebih mahal daripada plamuur / sealer. 

- Pemilihan cat yang tepat 
Tepat artinya bukan tergantung pada merk cat. Melainkan pada bahan dasar ( resin ) yang digunakan dalam komposisi cat. 
Untuk pengecatan sebuah dinding tembok baru, sangat disarankan menggunakan cat yang berbahan dasar ( resin ) Acrilic, cat lateks akrilik 100%. 
Cat tembok yang berbahan dasar jenis ini relative lebih tahan terhadap pengaruh alkali atau garam, dibandingkan dengan cat tembok yang terbat dari resin Alkyd atau resin Vynil. 

Itulah setidaknya beberapa Cara Terbaik Untuk Mengecat Dinding Tembok Baru Agar Hasilnya Maksimal. 

Namun pilihan akhir tentu saja terserah anda. 
Lihat juga : 

You may like these posts

  1. "Selamat siang Bos 😃
    Mohon maaf mengganggu bos ,

    apa kabar nih bos kami dari Agen365
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Silahkan di add contact kami ya bos :)

    Line : agen365
    WA : +85587781483
    Wechat : agen365


    terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"