-->

Selain Gerhana Matahari Total GMT-9, 4 Fenomena Astronomis Yang Menarik Ini Akan Terjadi Pada Bulan Maret 2016

Memasuki bulan maret ini, berbagai media ramai mempromosikan tentang terjadinya sebuah fenomena astronomis yang tidak hanya spektakuler, namun juga langka yang akan terjadi di Indonesia. 

Fenomena astronomis yang spektakuler dan langka yang dinanti – tidak hanya oleh para ahli astronomis, melainkan juga masyarakat umum – adalah terjadinya Gerhana Matahari Total ( GMT ) yang diprediksikan akan berlangsung pada tanggal 9 Maret 2016. 

Kejadian serupa yang bisa dinikmati oleh hampir sebagian besar masyarakat Indonesia adalah Gerhana Matahari Total ( GMT ) yang terjadi pada tahun 1983.
Itu artinya telah 33 tahun yang lalu. 
Sedangkan pada Gerhana Matahari Total yang terjadi pada tahun 1995, lintasan total terjadi hanya saat melintasi Sangihe. 

Fenomena astronomis spektakuler dan langka Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 atau GMT-9 bagi Indonesia akan terasa spesial
Sebab peristiwa ini bisa dinikmati di hampir seluruh wilayah Indonesia dan akan berakhir di Samudera Pasifik. 
Garis Gerhana matahari total GMT- 9 pada tanggal 9 Maret 2016, nantinya akan dimulai dari Pulau Pagai Utara dan Selatan di Sumatera Barat. Mengarah ke Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan berakhir di kota Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. 
Sedangkan bagi masyarakat yang kebetulan bertempat tinggal di daerah yang tidak berada di jalur total GMT masih tetap bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian

credit image : langitselatandotcom

Dan selain fenomena astronomis yang spektakuler tersebut, pada bulan Maret 2016 ini sebenarnya masih ada lagi beberapa fenomena astronomis, yang juga menarik dan sayang untuk dilewatkan begitu saja. 

Selain Gerhana Matahari Total, beberapa Fenomena Astronomis yang diprediksi akan terjadi pada Bulan Maret 2016 antara lain : 


1. Oposisi Jupiter pada tanggal 8 Maret 2016 

Sehari sebelum terjadinya gerhana matahari total GMT-9 , sebenarnya akan terjadi persitiwa Astronomis yang menarik diamati, yaitu terjadinya Oposisi Jupiter
Oposisi Jupiter terjadi ketika letak Matahari-Bumi-Jupiter berada pada jalur yang berurutan. 
Dikarenakan letak Bumi berada di antara Matahari dan Jupiter, maka keduanya akan terlihat di arah berseberangan. Yakni ketika matahari terbenam di barat Jupiter akan terbit di timur, Jupiter di meridian tepat tengah malam, dan Jupiter akan tenggelam di barat saat matahari di terbit. 
Pada tanggal 8 Maret planet terbesar di Tata Surya kita akan berada pada posisi yang paling dekat dengan Bumi. Sehingga akan terlihat sangat terang di langit di malam hari. Sehingga bisa diamati dengan jelas beserta satelit-satelit Galilean pengiringnya. 
Pada saat terjadi oposisi, Jupiter akan mencapai terang maksimum dengan magnitudo -2,5. Yang jika diamati dengan mata telanjang akan terlihat sebagai bintang putih yang sangat terang. 

2. Vernal Ekuinoks pada tanggal 20 Maret 2016 

Setelah terjadinya Gerhana Matahari Total GMT-9, pada tanggal 20 Maret 2016 Matahari akan berada di Ekuinoks atau tepat di atas garis khatulistiwa. Ketika hal ini terjadi maka lamanya siang dan malam di seluruh belahan bumi menjadi sama, yaitu persis selama 12 jam. 
Bagi masyarakat yang tingal di belahan bumi bagian utara, tanggal 20 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi yang menandai awal musim semi. 
Vernal equinox adalah saat dimana Matahari berada di perpotongan ekliptik dan ekuator setelah sebelumnya berada di selatan ekuator. 
Sedangkan di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan Maret ini merupakan ekuinoks musim gugur yang menandai awal musim gugur. 
Vernal equinox juga menandakan akan bergantinya musim hujan dengan musim kemarau di Indonesia. 

3. Gerhana Bulan Panumbra pada tanggal 23 Maret 2016 

Dan tiga hari kemudian, tepatnya pada tanggal 23 Maret 2016 akan terjadi peristiwa astronomis Gerhana Bulan Panumbra
Gerhana bulan penumbra terjadi ketika Bulan melintasi penumbra Bumi atau bayangan semu bumi, tidak sampai memasuki bayangan pusat bumi atau umbra. 
Dan karena tidak sampai masuk ke dalam umbra bumi, maka Bulan tidak akan terlihat seperti sedang terjadi gerhana bulan, melainkan terlihat seperti biasanya. 
Saat gerhana bulan penumbral terjadi, bulan hanya akan terlihat sedikit lebih redup, sehingga perubahannya akan sangat sulit dilihat secara kasat mata. Bahkan, karena gerhana bulan penumbra ini dimulai tidak lama setelah bulan terbit, akan bisa membuat orang awam rancu, dengan menganggap bulan yang kemerahan karena baru terbit sebagai gerhana. 
Padahal bulan yang kemerahan disebabkan oleh letak bulan masih pendek sehingga akan terefraksi atmosfer bumi. Sama halnya dengan matahari yang kemerahan saat terbit dan terbenam. 
Pada Gerhana bulan penumbral tidak akan merubah tampilan bulan sedikitpun. 
Gerhana Bulan Panumbra dapat dinikmati di seluruh wilayah Indonesia yang akan berlangsung antara pukul 18:39-20:54 WIB. Untuk Indonesia bagian Barat dan bagian tengah, Bulan bahkan sudah dalam kondisi gerhana saat terbit. 

4. Bulan Purnama Apogee pada tanggal 23 Maret 2016 

Tanggal 23 maret merupakan saat yang menarik untuk mengamati langit. Sebab selain terjadi gerhana bulan Panumbra, pada tanggal tersebut juga akan terjadi Bulan Purnama Apogee, Dimana bulan akan mencapai fase purnama di titik terjauh dari Bumi. 
Apogee merupakan kebalikan dari bulan purnama perigee atau yang disebut dengan bulan purnama supermoon. 
Dikarenakan berada lebih jauh, bulan purnama Apogee akan terlihat sedikit lebih kecil dan redup. 
Puncak bulan purnama apogee pada tanggal 23 maret nanti, terjadi pada pukul 19:00 WIB dan dapat diamati sepanjang malam antara hari Rabu malam hingga Kamis pagi. 
Diameter sudutnya 29,52 menit busur dan menjadi kedua paling kecil dan redup selama tahun 2016. 

Nah itulah 4 Fenomena Astronomis Menarik yang Akan Terjadi Pada Bulan Maret 2016, selain Gerhana Matahari Total GMT-9 pada tanggal 9 Maret 2016. 

Ada juga gerhana matahari total yang unik lainnya :

You may like these posts