-->

9 Alasan Mengapa Bebek Peking Sangat Potensial Untuk Diternakkan

Selain bertani, secara tradisional kebanyakan masyarakat Indonesia – khususnya yang tinggal di daerah pedesaan – juga berternak. Beberapa binatang yang umum diternakkan, yang berkaki empat misalnya : kambing, kerbau dan sapi. Sedangkan untuk hewan ternak berkaki dua biasanya adalah ayam dan bebek. 

Meskipun masyarakat umum lebih menyukai ayam untuk diternakkan, namun sebenarnya berternak bebek tidak kalah potensial dan menguntungkan jika dibandingkan dengan ternak ayam. 
Terlebih lagi jika yang diternakkan adalah Bebek Peking
Sebab dengan segala plus minusnya, Bebek Peking ternyata masih memiliki banyak keunggulan. 

Sebagai bebek pedaging, keunggulan yang paling mencolok dari bebek Peking terutama pada laju pertumbuhannya yang sangat cepat. 
Hanya dalam waktu 2 bulan saja, bebek peking sudah bisa dipanen dengan berat tubuh sekitar 3 kilogram. 

Selain keunggulan di atas, setidaknya ada 9 alasan mengapa Bebek Peking sangat potensial untuk diternakkan 


1. Pertumbuhannya lebih cepat dari ayam 
Bebek Peking merupakan jenis bebek pedaging. 
Itu artinya, bebek peking diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya. Bebek Peking yang berumur 1 bulan berat rata-ratanya sudah bisa mencapai sekitar 1,5 kg. 
Sedangkan pada umur 2 bulan Bebek Peking sudah bisa dipanen dengan berat rata-rata berkisar antara 3 kg. Bandingkan dengan ternak ayam potong atau ayam Broiler yang baru bisa dipanen ketika umurnya sekitar 3 bulan. 

2. Harga daging bebek Peking relatif lebih stabil 
Dibandingkan dengan daging ayam potong yang cenderung fluktuatif tergantung musim dan moment-moment tertentu, harga daging itik pada umumnya termasuk, bebek Peking relatif lebih stabil. 
Hal ini tentu saja merupakan sebuah keuntungan tersendiri bagi peternak. 

3. Harga telur bebek juga rata-rata lebih mahal bila dibandingkan dengan telur ayam 
Masyarakat umum lebih menghargai telur bebek daripada telur ayam ( terutama yang bukan telur ayam kampung ). Hal ini dikarenakan telur bebek dipercaya memiliki khasiat kesehatan yang lebih bila dibanding telur ayam. 
Karena itu harga telur bebek umumnya lebih mahal dari telur ayam. 
Perbandingan yang mudah, telur bebek umumnya dihargai per butir. Sedangkan telur ayam biasanya dihargai per kilo. 
Kulit telur bebek juga lebih tebal bila dibandingkan dengan kulit telur ayam. Sehingga telur bebek akan lebih tahan terhadap benturan dan mengurangi resiko retak atau pecah selama dalam proses penanganan. 
Dan itu berarti resiko kerugian lebih sedikit. 

4. Daya tahan bebek Peking terhadap penyakit kuat 
Secara umum itik memiliki daya tahan yang lebih kuat dari serangan penyakit ( yang sama ) dibandingkan dengan ayam. Jadi seandainya bebek ternak diserang oleh penyakit, kondisi kesehatannya biasanya tidak terlalu parah. 
Terkecuali terhadap Aflatoxin. 
Karena itik memang sangat peka terhadap Aflatoxin, yaitu jamur pada biji-bijian. 

5. Bisa digunakan sarana dan peralatan yang sederhana 
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan untuk berternak bebek Peking tidaklah “semewah” bila dibandingkan dengan ternak ayam. Sarana dan alat yang dibutuhkan untuk ternak bebek jauh lebih sederhana. 
Sebagai contoh mudah, bebek Peking bisa diternakkan pada kandang yang terbuka. 
Bahkan pada alam yang terbuka sekalipun. 

6. Sumber pakan untuk bebek lebih murah dan melimpah 
Untuk memberi pakan itik, bahkan bisa memanfaatkan sisa-sisa dari lingkungan sekitarnya. 
Misalnya dengan sisa-sisa panenan padi di sawah, dengan cacing, atau juga dengan ikan-ikan kecil di sungai-sungai. Sedangkan ayam ternak biasanya sangat tergantung kepada pakan buatan. 

7. Itik tidak memiliki sifat kanibal 
Ayam ternak jika suatu saat terlambat atau lupa diberi makan, karena tuntutan perut maka sifat kanibalnya bisa muncul. Ayam-ayam yang lebih kuat akan tega memangsa ayam ternak lain yang dianggap lebih lemah. Sifat kanibal seperti ini tidak dimiliki oleh itik. 
Dengan demikian resiko terluka atau mati jauh lebih sedikit. 

8. Limbah yang dihasilkan ternak itik bisa dimanfaatan kembali 
Kotorannya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kandang. 
Sedangkan bulu itik karena memiliki bentuk yang lebih besar dan teksturnya yang lebih kuat bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan shuttle cock ataupun bahan pengisi kasur. 

9. Olahan daging itik saat ini mulai lebih diminati 
Secara tradisional, masyarakat Indonesis memang lebih umum dan lebih menyukai daging ayam. Namun dengan perkembangan jaman, dimana banyak muncul “warung bakar” maksudnya warung yang menjual daging olahan yang dibakar, seperti ikan bakar, bebek bakar dan sebagainya, maka daging bebek makin hari makin diminati. 
Bahkan salah satu rumah makan terkenal dengan bangga menyajikan menu bebek peking sebagai menu andalannya. 

Itu artinya prospek ternak bebek Peking ke depannya masih sangat menjanjikan. 

Hewan ternak lainnya :

You may like these posts