-->

Narkoba Jenis Baru CC4, Apa Itu CC4 ?

Terakhir ini, istilah CC4 tiba-tiba menjadi bahan perbincangan di hampir semua lapisan masyarakat.
Hal ini tidak lepas dari adanya temuan pihak berwenang tentang barang haram ini di LAPAS Cipinang pada sebuah penggeledahan peredaran narkoba yang terkait dengan salah satu gembong narkoba, Freddy Budiman yang saat ini berada di Nusakambangan.

Dinyatakan bahwa CC4 ini merupakan narkoba jenis baru.


Apa itu CC4 ?


CC4 merupakan suatu bahan atau senyawa yang memilki nama kimia : 1,2 - bisN-cytisinylethane. Atau disebut juga sebagai Cyt (dibaca: sit), di kalangan peneliti. CC4 atau Syt ini merupakan bahan buatan atau zat sintetis. Sebab zat ini memang tidak terdapat secara alami.


Pada proses pembuatannya, CC4 ini bisa diracik dari tanaman yang mengandung nikotin, melalui suatu proses sintesa tertentu di laboratorium.
Dalam sintesa CC4, tanaman yang mengandung nikotin ini “dipecah” kemudian ditambahkan zat tertentu dengan jumlah yang harus terukur akurat.
CC4 aslinya berbentuk sediaan cair, tak berwarna, bening, dan tidak berbau ( tidak memiliki bau spesifik ) dan terasa agak pahit.
Namun dengan proses tertentu, CC4 dapat juga dibentuk menjadi mirip lembaran perangko, seperti LSD (Lysergic Acid Diethylamide).

img scr : tempo.co.id

Sedangkan jika dilihat dari struktur molekulnya, CC4 merupakan senyawa aromatik.
Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal dan ikatan rangkap di antara atom-atom karbonnya yang memiliki konfigurasi 6 atom karbon dengan bentuk heksagonal (segi enam). Karena itu unsur unsur penyusun utama dari CC4 adalah hidrokarbon (CH) aromatic.
Selain itu dalam CC4 terdapat juga unsur Nitrogen (N) dan Oksigen (O).

Asal Mula CC4

CC4 sebenarnya bukan merupakan senyawa buatan baru dalam dunia kedokteran.
Sebab penelitian terhadap zat sintetis yang dirancang untuk dicoba sebagai obat bagi pasien yang mengalami ketergantungan terhadap nikotin ini sudah dilakukan sejak tahun 1960. Namun CC4 ini baru popular pada tahun 2006, karena diteliti kembali oleh Etter dan Stapleton.

Senyawa ini pada awalnya muncul di Eropa timur dan Eropa.

CC4 waktu itu diteliti sebagai untuk obat menghentikan kecanduan rokok. Sebab CC4 memang memiliki sifat agonis nikotinat. Yang artinya, bisa dikatakan untuk menghilangkan nikotin.

Dalam tubuh, Senyawa CC4 bekerja pada agonis parsial reseptor alfa-4-beta-2.
Keberadaan CC4 dalam tubuh akan mempengaruhi neurotransmitter (zat kimia pembawa pesan antar saraf/neuron-red) dari dopamin.
Dopamin sendiri adalah hormon yang bertanggung jawab pada timbulnya rasa senang hingga halusinasi.

Penelitian tentang penggunaan CC4 sebagai obat untuk ketergantungan nikotin atau menghentikan merokok sebenarnya belum final. Belum ada satu kesimpulan yang menyatakan bahwa CC4 benar-benar aman untuk mengatasi kecanduan merokok.

Beberapa ilmuwan kemudian melakukan penelitian lanjutan.
Antara lain pada tahun 2007 oleh Freedman dkk, lalu oleh Moore dkk pada tahun 2011, dan juga Singh dkk di tahun 2011.
Dari hasil ke 3 penelitian ini justru menjelaskan dan menyatakan jika CC4 dapat menimbulkan efek samping yang sangat serius. Sehingga sampai hari ini belum dinyatakan secara resmi sebagai obat ( anti merokok ) dan masih diteliti terus.

Apa dampak dari penggunaan CC4 atau Syt ini ?

Pada riset, CC4 diujicobakan kepada hewan dan sukarelawan manusia dalam bentuk cair dengan diinjeksikan memakai infus.
Pada kadar rendah, antara 0,003-03 mg, memang sudah bisa mempengaruhi kerja nikotin dan bisa mengurangi kadar nikotin dalam tubuh ( karena itulah CC4 dikatakan berpotensi untuk menjadi obat bagi orang yang kecanduan merokok ).

Namun CC4 juga sifat agonis parsial yang bekerja untuk mempengaruhi neurotransmitor dan dophamine. CC4 pada prinsipnya bekerja pada 3 reseptor saraf atau neurotransmitter, yaitu :
- serotonin yang bertanggung jawab menimbulkan rasa senang, gembira.
- dopamin yang bertanggung jawab menimbulkan halusinasi
- noradrenalin yang bisa mempengaruhi jantung

Karena itu pengguna obat ini akan menjadi sangat energik ( disebut dopaminergik ) , karena adanya peningkatan aliran darah ke jantung atau peningkatan curah jantung – yang dalam dunia medis dikenal dengan nama cardiac output – sehingga melebihi 6 liter per menit.
Sedangkan curah jantung untuk orang normal hanya berkisar antara 4-6 liter per menit.

Akibatnya, kerja jantung akan terpacu lebih cepat dan meningkatkan tensi darah.
Para pengguna juga akan bisa mengalami gangguan psikis bahkan berujung pada depresi. Berhalusinasi dan punya kecenderungan bunuh diri. Ini yang menyebabkan CC4 menjadi sangat berbahaya.

CC4 adalah obat terlarang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, menyatakan bahwa CC4 dapat menimbulkan efek samping yang sangat serius.
Seperti pengguna obat terlarang lainnya, yang mulai kecanduan meski dalam dosis rendah, akan menjadi gelisah jika tidak mendapatkan asupan CC4. Dan pada pemakaian selanjutnya, dosisnya cenderung akan semakin meningkat.

Pada mulanya pengguna akan merasakan euforia, rasa senang, happy, daya khayal tinggi. Namun ketika konsentrasi CC4 dalam darah telah meningkat, pengguna akan mengalami depresi berat dan cenderung untuk melakukan bunuh diri.

Karena itulah CC4 termasuk obat terlarang.
Meski senyawa CC4 ini memang belum masuk ke dalam daftar obat-obatan terlarang, karena masih dalam tahap pengembangan. CC4 memang belum ada dalam UU Narkoba di Indonesia.
Namun senyawa ini bisa jadi satu kelompok dengan golongan lain seperti ekstasi, sabu dan narkotika golongan I. Sebab CC4 ini bahkan memiliki efek 10 kali lebih tinggi dibandingkan ekstasi.

Berdasarkan data BNN, saat ini di dunia terdapat 350 narkoba jenis baru, yang 35 jenis di antaranya sudah masuk daftar. Namun CC4 memang belum masuk ke dalam 35 narkoba jenis baru yang masuk ke Indonesia.


Lihat juga :

You may like these posts