-->

Benarkah Kerajaan Nusantara Pernah Jalin Hubungan Dengan Nabi Sulaiman ?

Membaca dan menelaah literature-literatur kuno tentang Nusantara, selalu saja bisa didapat hal dan catatan-catatan yang sangat menarik. Yang bahkan terkadang di luar dugaan kita.
Berikut adalah diantaranya :

● Nusantara, Tahun 20.000 – 2.000 SM
Nusantara di jaman purba merupakan urat nadi lalu lintas laut antara dunia, dengan jalur pelayaran Selat Malaka, Laut Jawa, Selat Karimata, Laut Sunda, sampai di Laut Cina Selatan. Semenanjung Malaya masih merupakan satu kesatuan dengan semenanjung tanah daratan kering memanjang sampai di ujungnya di wilayah Belitung (Pulau Belitung sekarang).
Pulau Jawa dan Sumatra juga masih menyatu. Tersambung oleh tanah daratan di kawasan Panaitan (Pulau Panaitan sekarang) dan Ujung Kulon antara Lampung dan Jawa Barat.
Demikian pula beberapa Pelabuhan seperti pelabuhan Palembang, pelabuhan Jambi, masih terletak di tepi laut yang terbuka luas.
Sedangkan Gunung Muria masih merupakan suatu pulau yang terpisah dari daratan pulau Jawa. Di kawasan Nusantara waktu itu telah terdapat ratusan kerajaan-kerajaan kecil dan besar.
Pelayaran dan perdagangan antar-pulau Nusantara dan dengan mancanegara telah berkembang sangat ramai.
Barang dagangannya antara lain : padi-padian, emas, perak, timah (bahan untuk perunggu), lada atau merica, rempah- rempah, alat-alat besi dan perunggu, gading gajah, dan banyak lagi lain-lainnya.

● Nusantara, Th. 1500 – 1000 Sebelum Masehi
Pelabuhan Singkil: Di pantai Samudera Hindia, kawasan Tanah Batak. sudah terkenal sampai ke Mesir-kuno dan Timur Tengah.

Raja Nabi Sulaeman (Salomo) mengutus orang-orang Phoenesia dari Sidon ke Singkil untuk membeli kamper di Singkil. Pelabuhan Singkil dan Barus sudah menguasai ekspor dari Tanah Batak (kamper = kapur Barus).

Pelabuhan Sorkam dan pelabuhan Mungkur memegang monopoli dunia ekspor kemenyan.
Penjual tunggal untuk seluruh dunia.
Kemenyan sangat digemari oleh penduduk negri-negri di Timur Tengah dan Mesir-Kuno. Digemari oleh Raja Nabi Sulaiman dan oleh raja-raja Hemitik dan Semitik. Pelabuhan Natal sangat banyak ekspor Emas.
Begitu banyak sampai didatangi oleh pedagang-pedagang bangsa Phoenesia sebelum jaman Rumawi, sebelum jaman Yunani. Daerah pertambangan emasnya ialah Mandailing di Tanah Batak Selatan.

Catatan:
Sejak jaman Nabi Sulaiman (Th. 1000 SM) kota Damaskus sudah merupakan pusat perdagangan distribusi rempah-rempah yang datang ke situ dari kepulauan Nusantara lewat jalan laut ke Kwang Tung (= Kanton) di negeri Cina, dan dari situ lewat jalan darat (jalan sutera) ke Damaskus.

Yang dibawah ini tidak kalah menariknya :

You may like these posts