-->

Komoditi Langka, Klinik Di Negara Inggris Mengimpor Sperma !

Tentu sebelumnya orang tidak pernah mengira, jika sperma manusia bisa menjadi sebuah komoditi langka.

Bisa jadi, apa yang dilakukan oleh beberapa klinik di negara Inggris ini tidak pernah sekalipun terlintas di benak dan pikiran anda.
Sebab jika pada umumnya komoditi eksport atau import berupa bahan-bahan hasil alam, semisal berupa hasil bumi, hasil tambang dan sebagainya atau produk jadi, semisal berupa produk elektronik, otomotif dan sebagainya, tetapi tidak dengan apa yang dilakukan oleh beberapa klinik Inggris ini.
Mereka justru mengimpor “hasil alam dari manusia”, yaitu mengimpor sperma ( manusia ).
Tindakan klinik-klinik di Inggris ini dilakukan menyusul dengan adanya kelangkaan sperma di negara tersebut.

Sebagaimana dilansir dari laman BBC Indonesia, Masyarakat Kesuburan Inggris menyatakan, Inggris menghadapi kelangkaan sperma yang bisa membuat klinik-klinik kesuburan menerima sperma kualitas buruk.


Karena itulah di sejumlah klinik di negara ini mengandalkan sperma impor untuk memenuhi permintaan. Atas tindakan sejumah klinik tersebut menimbulkan beberapa kekhawatiran.

Semisal sebagaimana yang dilontarkan oleh Dr Allan Pacey, ketua asosiasi yang dikenal dengan istilah BFS itu, Dr Allan Pacey, mengatakan ia khawatir sejumlah klinik akan menerapkan standar rendah untuk mendapatkan donor sperma. Sebab ada dugaan bahwa jumlah donor sperma lebih sedikit setelah hak anonimitas dihapus pada 2005.


Sebenarnya berkat kemajuan ilmu kedokteran modern, terutama dalam bidang teknologi kesuburan, permintaan donor sperma telah menurun, karena lebih banyak pria menjadi ayah dari anak mereka sendiri.
Namun faktanya kekurangan donor sperma terus terjadi. Menurut catatan yang ada, Angka dari regulator kesuburan, yang disebut dengan Human Fertilisation and Embryology Authority (HFEA), menunjukkan bahwa satu dari empat sampel donor berasal dari luar negeri.
Padahal angka HFEA tersebut, dulunya hanya berjumlah satu dari 10 sampel pada 2005. Dan menurut catatan pula, Bank-bank sperma yang berasal dari Denmark dan Amerika merupakan pemasok utama mereka.

Atas tindakan tersebut, Dr Pacey memperingatkan bahwa ada pilihan terbatas dan waktu tunggu yang lebih lama yang bisa memicu praktek berisiko, termasuk inseminasi sendiri dengan sperma teman atau mencari perawatan di negara dengan peraturan kesuburan yang tidak ketat.
Ia selanjutnya mengatakan "Kita masih mengalami kekurangan sperma di Inggris.
"Kekhawatiran kami adalah klinik bisa saja memutuskan mengubah kualitas sperma yang mereka terima demi mendapat donor dan saya pikir hal itu sangat berbahaya."

Lihat juga :

You may like these posts