-->

Mengejutkan, Jumlah Tenaga Kerja Wanita di Twitter Ternyata Minor

Sebagaimana dikutip dari laman BBC, seorang editor Management Today, Matthew Gwyther, menyatakan keterkejutannya tentang media sosial - Twitter - yang seharusnya populer untuk seluruh kalangan jenis kelamin dan etnis ternyata memiliki masalah dengan gender dan etnis para karyawannya.

"Tapi mungkin hal ini tidak terlalu mengejutkan karena, industri ini sebetulnya telah mempunyai masalah dengan gender dan keragaman etnis dan sebaiknya mereka simpan saja datanya karena hal ini memalukan," katanya.

Sebelumnya, seorang ahli juga memperingatkan sejumlah perusahaan teknologi ( social media ) perlu mengatasi masalah jenis kelamin pekerjanya sebagai hal yang mendesak.
Pernyataan ini dilontarkan ini menyusul data resmi yang dirilis Twitter.

Sebagaimana diketahui dengan catatan jumlah penggunanya saat popularitas Twitter di dunia melintasi batasan ras dan gender.
Bahkan khayalak umumnya memiliki konotasi bahwa Twitter “lebih cenderung dan lebih cocok” kepada wanita. Sebab kata “tweet” – kicauan – cenderung lebih identik dengan seorang wanita, yang memang lebih senang ngobrol, ngrumpi atau lebih banyak berbicara.
Disamping itu tampilan laman twitter beserta logo dan asesorisnya lebih berkesan feminin ketimbang maskulin.

Namun ternyata Twitter menjadi perusahaan teknologi sosial media yang kesekian kalinya yang mengakui bahwa sebagian besar staf pekerjanya adalah kaum pria.

Perusahaan sosial media ini mengatakan telah "banyak melakukan pekerjaan" dengan mengeluarkan data tentang gender dan keragaman etnis.

Berdasarkan data resmi yang telah dirilis Twitter menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, hanya 30% dari staf pekerjanya adalah berjenis kelamin wanita.

Dan jika dilihat data ini sepertinya mengikuti tren di kalangan perusahaan teknologi social media yang menunjukkan keterwakilan sejumlah wanita.
Sebelumnya, beberapa perusahaan teknologi lainnya seperti Facebook, Google dan Yahoo juga telah mengakui bahwa kaum wanita masih menjadi minoritas tenaga kerja pada perusahaan mereka.

Angka yang dirilis Twitter sebanding dengan Facebook, dimana dari data tersebut terlihat komposisi jumlah staf tenaga kerja yang berjenis kelamin wanita “hanya” berjumlah sekitar 31%.
Untuk Google jumlah tenaga kerja wanita-nya “hanya” sekitar 30% .
Sedangkan jumlah pekerja wanita pada Yahoo “hanya” sekitar 38%.

Lihat juga :

You may like these posts