-->

Peluang Usaha Prospektif : Salon Ikan Cupang

Salon ikan Cupang bisa menjadi salah satu peluang usaha yang tidak hanya unik tapi juga prospektif.

Banyak jalan menuju Roma. Barang siapa yang mau berusaha ( Insya Allah ) pasti ada jalannya.
Dan pekerjaan sekecil apapun jika digeluti, ditekuni dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh, insya Allah pula pekerjaan itu akan membalasnya, bisa dijadikan sebagai sandaran hidup.
Bahkan yang berasal dari sekedar hobi sekalipun.

Pepatah dan nasehat itu pula yang mungkin ada di benak Reza, seorang bapak muda berusia sekitar 25 tahun yang berasal dari Desa Kramat, Kota Kudus ini.

Seperti diketahui bahwa pada saat ini untuk mendapatkan sebuah pekerjaan ( yang dianggap layak oleh orang kebanyakan ) terbilang sangat sulit. Terlebih untuk mendapatkan pekerjaan di kota besar.
Dengan tingkat persaingan “pencari kerja” yang begitu tinggi namun ketersediaan lapangan kerja yang sangat terbatas, untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang dianggap layak, bagaikan mencari sepotong jarum di dalam tumpukan jerami.
Itulah sebabnya banyak diantara para pencari kerja yang mengeluh bahkan putus asa.

Namun ditengah-tengah “jeritan” para pencari kerja yang merasa kesulitan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan, Reza, justru memutuskan dan mengambil langkah yang terbilang sangat berani.
Melepaskan pekerjaan yang telah didapat dan “menciptakan” pekerjaannya sendiri.

Saat ini bapak dari seorang anak ini justru menggeluti dan menekuni salah satu bidang usaha mandiri yang terbilang cukup unik dan langka, yaitu membuka bisnis salon ikan cupang.
Padahal sebelumnya Reza, sudah mempunyai sebuah pekerjaan yang tetap di sebuah perusahaan ekspedisi kapal di ibu kota.
Yang tinggal “duduk manis” kemudian menerima gaji setiap bulannya.

Tentang ikan cupang sendiri, awalnya merupakan sebuah hobi bagi Reza.
Sedari kecil, Reza memang gandrung memelihara ikan hias cantik ini. Hobi ini terus dipupuknya hingga dewasa.
Hingga tak jarang, Reza kemudian mengikuti lomba-lomba dan kontes kecantikan ikan cupang, bahkan sampai tingkat nasional.
Dari kontes-kontes itu pula, disamping berhasil menyabet berbagai penghargaan juara, Reza juga mulai belajar untuk memahami dan menguasai bagaimana cara untuk mendandani ikan cupang sehingga bisa tampil cantik dan keluar sebagai juara.
Sampai suatu saat Reza melihat sebuah peluang yang tidak dilihat oleh orang lainnya.

Mengapa hanya mengeluarkan uang untuk mendandani ikan cupang ?
Mengapa bukannya menghasilkan uang darinya ?
Mungkin begitu pikir Reza.

Karena itulah Reza kemudian berusaha sekuat tenaga untuk lebih menguasai teknik-teknik mendandani ikan cupang. Bahkan karena kurang puas, ia akhirnya “lari” untuk belajar pada salah seorang temannya di luar kota.
Setelah dirasa cukup ilmu, maka ia kemudian membuat sebuah keputusan yang sangat berani. Keluar dari perusahaan tempat bekerja dan menciptakan sendiri sebuah lapangan kerja baru, jasa mendandani ikan cupang atau lebih kerennya salon ikan cupang.
Mengapa memilih usaha salon ikan cupang ?

Dari kaca mata Reza, usaha membuka salon ikan cupang dinilainya sangat prospektif. Sebab sampai saat ini sangat jarang orang yang menggeluti usaha mandiri ini.

Padahal jika dilihat dari hasilnya, jumlah pemasukan yang bisa didapatkan dari usaha membuka salon ikan cupang ini bisa digunakan untuk menghidupi sebuah keluarga.

Reza mencontohkan, hingga hari ini ia selalu mendapatkan order untuk mempercantik tampilan ikan cupang. Bahkan ketika ada lomba atau kontes ikan cupang, order di salon ikan cupangnya sampai membludak hingga ia terkadang kewalahan.
Permintaan tidak hanya dari lokalan saja – kota Kudus dan sekitarnya – tapi juga sudah menyebar hampir di kota-kota besar di Indonesia, sampai ke luar Jawa. Jambi, Padang merupakan konsumen langganannya. Bahkan akhir-akhir ini Reza sibuk melayani berbagai permintaan para pecinta ikan cupang dari luar negeri. Para pecinta ikan cupang dari Malaysia, Singapura bahkan sampai dari Peru dan berbagai negara Amerika Selatan telah mengirimkan order kepadanya.

Jika yang berasal dari Indonesia, para pecinta ikan ini hanya mengirimkan ikannya untuk didandani.
Namun para pecinta yang berasal dari luar negeri bahkan langsung membeli ikan cupang darinya.
Untuk tarif lokalan Reza Cuma memungut biaya Rp. 15.000 per ekornya.
Dan untuk mendandani seekor ikan cupang, Reza hanya butuh waktu sekitar 3 sampai 5 menit saja.
Hitung sendiri berapa ikan cupang yang bisa didandani Reza setiap harinya.
Sedangkan untuk “pasien” luar negeri Reza mematok tarif sekitar Rp. 500.000 untuk 1 ekor ikan cupang yang telah didandani yang dijualnya.

Alat apa yang dibutuhkan untuk salon ikan cupang ?

Dan bagaimana cara mendandani ikan cupang ?
Menurut Reza, untuk membuka salon ikan cupang sebenarnya sangat mudah dan murah. Reza hanya butuh peralatan sederhana, berupa silet tajam, cotton but dan sebuah tatakan sebagai tempat meletakkan ikan cupang yang akan didandaninya.
Cara mendandaninya-pun terbilang sangat sederhana.
Mula-mula ikan cupang dibiusnya dengan menempatkannya pada air es.
Setelah ikan terbius, Reza baru bekerja merapikan ekor ikan cupang sehingga membentuk setengah lingkaran dengan menggunakan silet tajam, lalu dibersihkan dengan cotton but.

Simak juga :

You may like these posts