-->

Inilah Perangkat Penangkal Serangan Cyber Pada Mobil Modern

Ruang lingkup peretasan oleh para pelaku tindak kejahatan cyber, makin hari tambah luar biasa. Tidak melulu hanya berkaitan dengan dunia maya, peretasan bahkan termasuk pada bidang otomotif.

Peretasan yang cukup berbahaya dalam bidang otomotif, sebagai misal dapat dilakukan dengan mengggangu dan atau merubah sistem atau mekanisme kerja rem kendaraan.
Sehingga ketika rem kendaraan digunakan, maka ia akan terganggu fungsinya atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.
Sebaiknya lihat juga :

Tentu saja dengan tujuan-tujuan yang beraneka ragam.
Bisa jadi karena murni tindak kejahatan, kegiatan mata-mata atau sampai pada persaingan dagang.
Hal ini dimungkinkan karena mobil-mobil di masa mendatang ( bahkan sebagian sudah dimulai pada saat ini ) semuanya diperkirakan akan menggunakan system yang terkomputerisasi.
Dan ketika sebuah mobil telah menggunakan sistem terkomputerisasi, resikonya, mobil tersebut juga rawan terhadap tindak serangan cyber.
Untuk melindungi para konsumen dan para pengguna mobil dari bahaya serangan cyber, dua orang peneliti dari Boston berupaya menjawab tantangan ini.

Sebagaimana dilansir dari BBC, ada dua orang peneliti yang bernama Chris Valasek dan Charlie Miller yang berprofesi sebagai pakar keamanan cyber menyatakan telah mengembangkan suatu teknologi yang mampu melindungi kendaraan dari serangan cyber.

Dimana teknologi yang mereka kembangkan untuk saat ini ( sementara ) ditujukan untuk digunakan pada kendaraan Prius dan Escape.

Pada sebuah Konferensi Peretasan Def Con di Las Vegas, kedua pakar ini menjelaskan cara untuk memberikan serangan berbahaya terhadap system computer kendaraan.
Termasuk bagaimana caranya untuk memanipulasi rem Prius dan Escape yang sedang berjalan. Mereka juga menampilkan prototipe kendaraan 'berperangkat pencegah penyusupan' pada Konferensi Peretasan Black Hat.

Kedua pakar keamanan cyber tersebut, menyusun perangkatnya menggunakan bagian-bagian elektronika seharga 150 dolar Amerika.
'Rahasia' yang sebenarnya dari perangkat mereka adalah seperangkat algoritma komputer yang mendengar lalu lintas dalam sebuah jaringan mobil, lalu memahami bagaimana segala sesuatu semestinya berjalan.
Pada saat serangan cyber terjadi, perangkat tersebut lalu mengidentifikasikan penyimpangan ( anomali ) dan memblokir aktivitas susupan.

Kedua pakar ini telah memutuskan untuk melanjutkan proyek mereka sebab ingin membantu produsen mobil untuk mengidentifikasi cara melindungi celah-celah kerawanan sistem keamanan pada produk mereka. Sebagai hasilnya, penelitian kedua pakar itu yang sudah di uji cobakan pada mobil-mobil Ford dan Toyota. Begitu pula uji coba oleh pakar-pakar lain pada berbagai jenis kendaraan yang berbeda, telah meningkatkan perhatian bahwa mungkin seseorang pada suatu hari akan mencoba meniru penelitian mereka untuk serangan yang nyata.

Di luar hal itu , Badan Keamanan Lalu-Lintas Jalan Raya Amerika Serikat, dalam pernyataan resminya, menyatakan tidak sadar setiap insiden dari sistem kontrol kendaraan konsumen yang telah diretas.

Industri mobil telah meningkatkan upaya-upaya untuk mengidentifikasi dan melakukan mitigasi risiko potensi serangan cyber dalam beberapa tahun terakhir.

"Serangan siber merupakan perhatian global dan itu adalah ancaman yang tumbuh untuk semua industri, termasuk otomotif," kata Manajer standar kendaraan darat global dari SAE International Jack Pokrzywa. Pokrzywa menolak menanggapi aspek spesifik dari teknologi baru ciptaan Valasek dan Miller.
Tapi, Pokrzywa mengatakan, "Setiap solusi nyata untuk mengurangi serangan cyber merupakan sebuah langkah dalam arah yang benar."

Sementara, seorang perwakilan dari Ford mengatakan tidak mempunyai pernyataan terkait perangkat anti-serangan cyber itu. Begitu pula dengan perwakilan resmi Toyota.

Simak juga :

You may like these posts