-->

Rahasia Arjuna Sang Penakluk Wanita. Mengapa Digambarkan Dengan Sosok Banci ?

Saat ini, ada satu Film televisi ( berseri ) yang sedang menyita perhatian dan digemari pemirsa dari segenap lapisan usia. Mahabarata.
Bahkan, kisah epik Mahabarata dan atau tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya ( khususnya Pandawa ) sempat beberapa kali menjadi trending topik di berbagai sosial media.

Film Mahabarata produksi India ini memang cukup apik garapannya. Menyajikan kisah yang beda dengan tayangan-tayangan televisi Indonesia ( yang sepertinya hanya itu-itu saja ).
Sehingga maklum saja jika tayangan kisah Mahabarata ini berhasil memikat pemirsanya.
Bukti kelarisan lainnya, penayang cukup cerdik dalam penyajiannya ( tetapi terkadang menjengkelkan pemirsa ).Sadar jika tayangannya diminati, jam tayangan juga sangat dibatasi.
Hanya sekitar 15 menit setiap harinya. Dan akan dikumpulkan dan diulang di setiap akhir minggunya.

Dengan garapan yang apik serta jalan cerita yang amat sangat melegenda, cerita Mahabarata merupakan sebuah cakrawala dan wawasan baru bagi para pemirsanya ( terutama yang bukan dari Jawa dan atau belum pernah mendengar cerita Mahabarata ).

Namun bagi anda yang tahu susastra Jawa, atau yang setidaknya pernah melihat , atau mendengar pakeliran wayang Jawa ( wayang kulit atau wayang orang ), mungkin akan sedikit bingung ketika melihat sosok penengah Pandawa, Arjuna sang penakluk wanita, dalam versi film Mahabarata produksi India yang saat ini sedang ditayangkan di salah satu televisi swasta Indonesia.

Dalam Mahabarata versi tayangan televisi saat ini, sosok penengah Pandawa, Arjuna digambarkan sebagai tokoh yang gagah, jantan dan tampan rupawan.

Sehingga akan mampu melumerkan hati setiap wanita yang memandangnya. Istilahnya, pasti akan jatuh cinta pada pandangan pertama.
( Pada epidose belakangan, sudah mulai terlihat “khasiat” ketampanan Arjuna, yang membuat Subadra langsung terlena dengan panah kharismanya ).

Dan jika dicermati, penggambaran sosok jantan ini sangat jauh berbeda ( bahkan berlawanan ) dengan penggambaran sosok Arjuna dalam cerita Mahabarata versi Nusantara atau versi Jawa, pada pakeliran wayang.

Dimana, jika dalam wayang ( wayang orang terutama ), sosok Arjuna digambarkan sebagai tokoh yang halus, lemah lembut dan bertubuh ramping seperti wanita ( banci ).

Bahkan dalam wayang orang, lebih kentara lagi perbedaannya. Karena kehalusan dan kelemah lembutannya, sosok Arjuna selalu digambarkan dan diperankan oleh seorang wanita.

Jadi mana yang benar tentang sosok Arjuna ini ?
Sang Arjuna yang yang gagah, jantan dan tampan rupawan versi Mahabarata India ?
Ataukah versi wayang Jawa, yang menggambarkan sosok Arjuna sebagai ksatria tampan namun kebanci-bancian ?

Tidak ada yang salah pada kedua penggambaran ini. Sebab kedua-duanya memang benar semua.
Kok bisa ?

Penggambaran sosok Arjuna dalam Mahabarata versi India memang benar apa adanya.
Arjuna memang seorang yang gagah, jantan, dan tampan rupawan.
Sehingga disamping dikenal karena kesaktiannya, Arjuna juga digambarkan sebagai sosok penakluk wanita. Dengan banyak istri. Setara – atau bahkan melebihi – Don Juan jika di dunia barat sana.

Susastra Wayang Jawa sebenarnya juga mengakui dan mengamini hal ini.
Dalam wiracarita Mahabharata versi nusantara yang juga sering disebut Bharatayuda ( artinya peperangan darah Barata ), Arjuna memiliki banyak nama lain dan nama julukan, yang mencerminkan hal ini, antara lain :

Pemadi (tampan),
Palguna, Indrasuta. Danasmara (perayu ulung),
Janaka (memiliki banyak istri),
Margana (suka menolong),
Jahnawi (gesit trengginas),
Parta (pahlawan perang),
Dananjaya, Kumbaljali, Ciptaning Mintaraga (pendeta suci),
Pandusiwi, Indratanaya (putra Batara Indra),.

Bahkan dalam wayang Jawa, sosok Arjuna diceritakan selalu memperoleh istri kemana ia pergi.
Sehingga pada cerita Jawa, istri-stri Arjuna sampai berjumlah 16 orang banyaknya.
Dewi Subadra, Dewi Sulastri, Dewi Larasati, Dewi Ulupi atau Palupi, Dewi Jimambang, Dewi Ratri, Dewi Dresanala, Dewi Wilutama, Dewi Manuhara, Dewi Supraba, Dewi Antakawulan, Dewi Juwitaningrat, Dewi Maheswara, Dewi Retno Kasimpar, Dewi Dyah Sarimaya dan Dewi Srikandi itulah nama-nama istri Sang Arjuna dalam wayang ( Mahabarata ) versi Jawa.

Berarti, penggambaran sosok Arjuna dalam Mahabarta versi Nusantara salah dong.
Yang benar versi India ?
Tidak juga !
Sekali lagi keduanya benar.
Kok bisa ?

Dikisahkan, di suatu ketika setelah menerima senjata Pasupati dari Dewa Siwa, Arjuna dijemput untuk menuju kediaman Indra.
Di kahyangan, Arjuna tinggal beberapa tahun lamanya. Sampai bertemu dengan bidadari Urwasi.
Karena Arjuna tidak mau menikahi bidadari Urwasi, maka bidadari Urwasi mengutuk Arjuna menjadi banci.

Meski dikutuk, Arjuna justru bisa memanfaatkan “kutukan menjadi banci” tersebut.
Yaitu di saat para Pandawa menjalani masa hukuman pembuangan di hutan, para Pandawa harus menyamar dan tidak boleh dikenali selama 1 tahun.

Dan pada masa pembuangan di hutan inilah,Arjuna menyamar sebagai guru tari yang banci, dengan nama samaran Brihanala.


Itulah sebabnya pada Mahabarata versi Nusantara, tokoh Arjuna selalu digambarkan sebagai sosok yang kewanita-wanitaan atau mendekati banci.

/div>
Sebab meski sebenarnya merupakan sosok yang gagah, jantan dan tampan rupawan, serta kepahlawanan Arjuna yang tidak diragukan lagi, ia juga dikenal sebagai sosok yang santun, sopan, halus dan lemah lembut perilakunya. Dan terlebih lagi, Arjuna memang penah mengalami kutukan menjadi banci.
Gitu.

Masih tentang tayangan televisi, coba lihat juga :
> 5 Point Surat Protes Untuk Cak Lontong.

You may like these posts